Virus Corona

Tren Kasus Covid-19 Kian Meningkat, Jokowi Luncurkan 55 Produk Inovasi Tangani Pandemi di Indonesia

Tren Kasus Covid-19 Kian Meningkat, Jokowi Luncurkan 55 Produk Inovasi Tangani Pandemi di Indonesia

Editor: Dwi Rizki
Biro Pers Setpres/Lukas
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas melalui telekonferensi dari Istana Merdeka, Jakarta Pusat, membahas penanganan pandemi Covid-19, Senin (18/5/2020) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Tren kasus virus corona atau covid-19 di Indonesia setiap harinya terus meningkat.

Berdasarkan data resmi dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 hingga Rabu (20/5/2020), tercatat kasus positif covid-19 bertambah 693 orang, sehingga total sebanyak 19.189 kasus.

Sedangkan pasien sembuh menjadi 4.575 setelah ada penambahan 108 orang dan kasus meninggal dunia sebanyak 1.242 dengan penambahan 21 orang.

Terkait hal tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi meluncurkan 55 produk inovasi untuk penanganan wabah Covid-19 di Indonesia.

Inovasi ini merupakan hasil kerja sama antara pemerintah, akademisi, dan industri dalam negeri.

Dikutip dari Kompas.com, Jokowi mengatakan, saat ini dunia tengah beradu cepat dalam menangani wabah Covid-19, tak terkecuali Indonesia.

Oleh sebab itu, perlu adanya inovasi dan karya yang nyata dari dalam negeri untuk melawan wabah tersebut.

Dengan adanya puluhan produk inovasi yang dihasilkan konsorsium Covid-19, menurut Jokowi, menunjukkan momentum baru bagi kebangkitan bidang sains dan teknologi Indonesia, khususnya di bidang kesehatan.

"Hari ini kita patut berbangga karena dari tangan anak-anak bangsa, tangan kita sendiri, kita mampu menghasilkan karya yang sangat dibutuhkan," ujarnya saat 'Peluncuran Percepatan Penanganan COVID-19 Konsorsium Riset dan Inovasi', Rabu (10/5/2020).

Fadli Zon Ungkap Proses Penangkapan Habib Bahar, Digiring Ratusan Aparat Bersenjata Lengkap

Dari 55 produk inovasi tersebut, terdapat 9 produk inovasi unggulan yang sudah ditinjau langsung oleh Jokowi.

Kesembilannya yakni PCR Test Kit, Rapid Diagnostics Test IgG/IgM, Emergency Ventilator, Imunomodulator Herbal asli Indonesia, Plasma Convalesence.

Selain itu, Mobile Lab BSL-2, Sistem AI untuk deteksi Covid-19, Medical Assistant Robot Raisa dan autonomous UVC Mobile robot, serta Powered Air Purifying Respirator.

"Dari yang saya lihat kemarin, saya sangat optimis bahwa hal yang dulunya tidak pernah kita pikirkan dan hanya impor, sekarang ini bisa mandiri karena kita bisa memproduksinya sendiri," ujarnya.

Menteri Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Ristek/BRIN) Bambang Bordjonegoro menambahkan, sebagai koordinator riset dan inovasi nasional, pihaknya terus berupaya untuk mendorong lahirnya berbagai produk inovasi dari dalam negeri.

Tujuannya untuk memberikan dampak luas bagi masyarakat.

Ganjar Minta Rakyatnya Tidak Harapkan Bantuan Pemerintah, Tapi Galang Komunitas untuk Saling Bantu

Oleh sebab itu, dirinya berharap 55 produk inovasi yang kini resmi diluncurkan bisa menjawab kebutuhan masyarakat, sekaligus menandai kebangkitan inovasi Indonesia.

"Diharapkan produk riset dan inovasi dalam negeri bisa menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia, tidak hanya pada masa pandemi, tapi juga jangka panjang," katanya.

Untuk diketahui, konsorsium riset dan inovasi Covid-19 yang terdiri dari berbagai kementerian, lembaga pemerintah, perguruan tinggi, dan industri berfokus pada empat kelompok inovasi teknologi.

Empat kelompok itu terdiri dari alat kesehatan dan pendukung, pencegahan, obat dan terapi, serta skrining dan diagnosis terkait Covid-19.

Update Virus Corona Indonesia

Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat jumlah penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 per hari ini Rabu (20/5/2020) pukul 12.00 WIB bertambah 693 orang sehingga totalnya menjadi 19.189.

Sedangkan pasien sembuh menjadi 4.575 setelah ada penambahan 108 orang dan kasus meninggal menjadi 1.242 dengan penambahan 21 orang.

"Ada 693 orang yang terinfeksi dari pencatatan laobratorium pada hari ini, sehingga totalnya menjadi 19.189 orang. Kasus sembuh bertambah 108 orang sehingga totalnya menjadi 4.575 orang. Kasus meninggal 21 orang sehingga menjadi 1.242 orang ," ungkap Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto dalam siaran tertulis pada Rabu (20/5/2020).

Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis.

Dalam hal ini, ada faktor penyakit penyerta atau komorbiditas hipertensi, diabetes, jantung dan penyakit paru-paru, yang memperburuk kondisi pasien hingga meninggal dunia.

Berdasarkan data yang diterima Gugus Tugas, lima provinsi dengan angka kasus positif terbanyak adalah Provinsi DKI Jakarta dengan total kasus 6.236 disusul Jawa Timur sebanyak 2.496 Jawa Barat 1.876, Jawa Tengah 1.192, Sulawesi Selatan 1.101 dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 18.496 orang.

Kemudian untuk sebaran kasus sembuh dari 34 Provinsi di Tanah Air, DKI Jakarta tertinggi yakni 1.329 kemudian Jawa Barat 412, Jawa Timur sebanyak 387, Sulawesi Selatan 367, Bali 276, dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 4.575 orang.

Selanjutnya Gugus Tugas merincikan data positif COVID-19 lainnya di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 18 kasus, Bali 371 kasus, Banten 699 kasus, Bangka Belitung 35 kasus, Bengkulu 67 kasus, Yogyakarta 209 kasus.

Selanjutnya di Jambi 89 kasus, Kalimantan Barat 132 kasus, Kalimantan Timur 264 kasus, Kalimantan Tengah 241 kasus, Kalimantan Selatan 547 kasus, dan Kalimantan Utara 160 kasus.

Kemudian di Kepulauan Riau 140 kasus, Nusa Tenggara Barat 393 kasus, Sumatera Selatan 646 kasus, Sumatera Barat 428 kasus, Sulawesi Utara 152 kasus, Sumatera Utara 250 kasus, dan Sulawesi Tenggara 202 kasus.

Adapun di Sulawesi Tengah 115 kasus, Lampung 85 kasus, Riau 107 kasus, Maluku Utara 96 kasus, Maluku 124 kasus, Papua Barat 106 kasus, Papua 409 kasus, Sulawesi Barat 78 kasus, Nusa Tenggara Timur 76 kasus, Gorontalo 28 kasus dan dalam proses verifikasi lapangan 21 kasus.

Akumulasi data tersebut diambil dari hasil uji spesimen sebanyak 211.883 yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 66 laboratorium dan Test Cepat Melokuler (TCM) di 29 laboratorium. Sebanyak 154.139 orang yang diperiksa didapatkan data 19.189 positif dan 134.950 negatif.

Kemudian untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang masih dipantau ada sebanyak 44.703 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masih diawasi ada menjadi 11.705 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 391 kabupaten/kota di Tanah Air.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved