PHK Akibat Corona

Pusing Pikirkan Masa Depan Usai Jadi Korban PHK, Buruh Cantik di Tangerang Ingin Diajak Nikah Saja

Perempuan itu merupakan pegawai dari PT Victory Chingluh yang berlokasi di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.

Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Andika Panduwinata
Seorang buruh PT Victory Chingluh, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang memposting foto dan menuai sorotan dari masyarakat. 

WARTAKOTALIVE.COM, TIGARAKSA - Buruh cantik korban pemutusan hubungan kerja (PHK) menuai sorotan di media sosial.

Perempuan berkerudung mengenakan seragam kerja PT Chingluh ini memegang kerta bertulisan ajakan nikah.

"Korban PHK mau nikah aja," begitu tulisan yang digenggam oleh buruh berparas cantik tersebut.

Perempuan itu merupakan pegawai dari PT Victory Chingluh yang berlokasi di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.

Dirinya baru saja diberhentikan dari tempatnya bekerja.

Pemkot Tangerang Gelar Inspeksi ke Plaza Ciledug yang Dipenuhi Pengunjung saat Penerapan PSBB

Diberlakukan PSBB, Plaza Ciledug Tangerang Tetap Berjubel Pengunjung Jelang Lebaran

Kepala Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang, Hendra menjelaskan bahwa buruh di PT Chingluh yang terkena PHK sangat banyak.

Bahkan jumlahnya mencapai ribuan orang.

"Total ada 7.486 PHK di PT Chingluh," ujar Hendra kepada Warta Kota, Kamis (21/5/2020).

Hendra menjelaskan, ada dua pabrik dari PT Chingluh ini.

Pertama, berada di Pasar Kemis dan yang kedua berlokasi di Cikupa, Kabupaten Tangerang.

"Di Pasar Kemis ada 4.985 kena PHK dan di Cikupa sebanyak 2.501 orang," ucapnya.

Pabrik tersebut memproduksi sepatu Nike dan lainnya. Hasil produksinya ini di-ekspor ke luar negeri.

"Alasan perusahaan PHK ribuan buruh karena sudah tidak ada order lagi dampak dari virus corona," kata Hendra

Kisruh Anggaran Penanganan Covid-19, Tokoh Masyarakat Tak Segan Usir Lurah Bojongsari Baru, Depok

Pedih, Gadis di Bawah Umur Terjerat Prostitusi di Gang Royal, Diupah Rp110 Ribu Layani Kakek-kakek

Jutaan orang kena PHK

Wabah pandemi covid-19 secara tidak langsung berdampak kepada para pekerja di Indonesia.

Data Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan ada lebih dari 1,7 pekerja yang dirumahkan dan terkena PHK, baik dari sektor formal maupun informal.

Kondisi tersebut kemudian mengundang keprihatinan sekaligus kepedulian dari Diaspora untuk menggalang dana melalui program ‘One Family to One Family Diaspora Peduli', yang kemudian akan didonasikan kepada para pekerja yang terdampak covid-19.

Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziyah menyampaikan ungkapan bangganya atas upaya Diaspora yang telah membantu para pekerja meski sebenarnya juga turut merasakan dampak dari pandemi ini.

 Empat Selebgram yang Dapat Julukan Sebagai Pemersatu Bangsa, Ada Maria Vania hingga Tante Ernie

 Wagub Ariza Jadi Bulan-bulanan Pendukung Anies Usai Lontarkan Istilah Berdansa dengan Virus Corona

“Sungguh saya sangat bangga dan terharu, karena sesungguhnya para Diaspora juga ikut terpapar dampak pandemi ini, namun mereka menunjukkan rasa kepeduliannya dan kecintaannya kepada negeri ini," ungkap Ida dalam siaran tertulis pada Senin (18/5/2020).

"Para diaspora akan membantu para pekerja korban PHK atau yang dirumahkan melalui program One Family to One Family," ujarnya

Melalui program tersebut, Diaspora seluruh dunia siap membantu 50 dolar AS atau setara Rp 780.000 kepada keluarga di Tanah Air yang paling membutuhkan.

Target penerima program Diaspora Peduli ini di atas 5.000 orang di Tanah Air.

 Dentuman Misterius Terjadi di Wilayah Bandung Kamis Pagi,Warga Bagikan Rekaman Suara Menyeramkan Itu

 Curhat Belum Dapat THR, Pramugari Batik Air Bikin Petisi, Manajemen Akui Keuangan Perusahaan Sulit

Sebanyak 6-8 juta anggota diaspora di dunia komitmen mendukung pemerintah untuk menggalang dukungan di komunitas Diaspora masing-masing.

“Sejak gerakan diaspora dimulai pada 2012, sejak saat itu maka inilah di mana aset diaspora sangat dibutuhkan dalam menghadapi krisis di Indonesia,” kata Inisiator Gerakan Diaspora Peduli, Dino Patti Djalal.

Adapun melalui program donasi One Family to One Family, besarannya adalah 50 dolar Amerika Serikat (AS) setiap bulannya dan ditransfer langsung kepada keluarga pekerja korban PHK atau yang dirumahkan akibat pandemi Corona.

“Semua langsung masuk ke rekening penerima,” jelas Dino.

 Jenguk Siti Fadilah Terkulai Sakit di Penjara, Deddy Corbuzier Menangis Mendengar Curhatannya

 Heboh Lelang Keperawanan Dianggap Pansos Murahan, Anji Manji: Creator Lama Menangis Melihatnya

Dalam penerapannya, Kemnaker menggandeng Bank BNI untuk lalu-lintas donasi agar semua donasi tercatat secara baik dan dapat dipertanggungjawabkan.

Selain itu, calon penerima donasi Diaspora Peduli sudah diverifikasi Kemnaker RI berdasarkan data dari berbagai perusahaan di Indonesia.

Tata-cara donasi dan profil calon penerima tersedia melalui infografis yang dapat dilihat melalui mobile apps Diaspora Peduli dan melalui website di www.diasporapeduli.id.

Melalui situs tersebut, masyarakat diaspora dapat melihat langsung profil calon penerima donasi dan bebas memilih kepada siapa donasi akan diberikan.

“Keluarga diaspora dapat melihat langsung dan memilih langsung keluarga yang akan dibantunya, yang terkena PHK,” jelas Dino.

Semua distribusi donasi dilakukan secara transparan, dan donator langsung transfer kepada calon penerima.

Mereka dapat berkomunikasi one on one, sehingga dimungkinkan terjadi transfer ilmu, pengalaman, pelatihan, dan harapan.

 Lelang Keperjakaan Rp 3 Miliar untuk Bantu Penanganan Covid-19, Fico Fachriza: Masih Bisa Nego

 Setelah Heboh Lelang Perawan Rp 2 Miliar, Kini Aktor Fico Fachriza Lelang Keperjakaan Rp 3 Miliar

Lebih lanjut, masyarakat diaspora dari kalangan artis, pengusaha, pegawai, penyanyi dan usahawan dari seluruh dunia akan berpartisipasi dan sangat menekankan akuntabilitas.

Dalam waktu dekat seluruh kegiatan Dispora Peduli akan dilaporkan kepada Presiden RI Joko Widodo.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved