Anies Beberkan Laporan ODP dan PDP Gejala Covid-19 Mulai Naik Sejak Januari 2020

Di Jakarta bulan Januari 2020 kami dengar Pneumonia Wuhan, dan kami (Pemprov DKI Jakarta) menata paling tidak informasi ke seluruh rumah sakit

Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
ISTIMEWA
Ilustrasi: Penyemprotan cairan disinfektan di RW 07 Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat Minggu (10/5/2020). Penyemprotan itu dilakukan setelah sebanyak 30 orang jadi ODP seusai salat tarawih berjamaah di musala bersama tiga orang positif corona. 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membeberkan, Pemprov DKI Jakarta telah mendapat laporan mengenai Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) penyakit Covid-19 sejak Januari 2020 lalu.

Namun saat itu, nama penyakitnya masih Pneumonia Wuhan, belum Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Kisah Polisi Tembak Istri dan Anggota TNI yang Sedang Berduaan di Rumahnya, Kapolda Turun Tangan

Peluang Bisnis Rumahan Penyedia Jasa Cuci Sepatu Meraup Rupiah Menggiurkan

“Di Jakarta bulan Januari 2020 kami dengar Pneumonia Wuhan, dan kami (Pemprov DKI Jakarta) menata paling tidak informasi bahwa seluruh rumah sakit di Jakarta diberitahukan gejala-gejalanya,” kata Anies melalui tayangan langsung di media sosial Vidio @livestream.fest pada Sabtu (16/5/2020).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ia baru saja ungkap awal virus corona di Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ia baru saja ungkap awal virus corona di Jakarta (Istimewa)

Anies mengaku, saat itu dia telah bergerak cepat untuk mendeteksi penyebaran virusnya di Jakarta.

Salah satu upayanya dengan membentuk pusat layanan khusus penyakit menular tersebut di 190 rumah sakit yang ada di Jakarta.

Bantu Anak Yatim Korban Kecelakaan, Kapolda Jabar Dapat Apresiasi

“Kita semua di sini kolaboratif dan semua paham serta siap. Lalu mulai datang laporan ada pemantauan, waktu itu aneh karena setiap hari saya terima laporan perkembangan ODP dan PDP,” ujar Anies.

“Waktu itu unik sekali, angkanya makin nambah dan kami konsen karena Jakarta ini kota global, mobilitas tinggi, kepadatan tinggi sehingga ketika ada epidemi menyebar ke tetangga (negara sekitar), kita harus melindungi penduduk Jakarta dan merespon situasi ini,” tambah Anies.

Atas dasar itulah, Anies kemudian mengedepankan transparansi informasi yang dipadukan dengan ilmu pengetahuan.

Sebelum Meninggal Dunia Henky Solaiman Idap Komplikasi Penyakit, dari Kanker Usus Sampai Paru-paru

Dengan harapan, informasi yang disampaikan kepada masyarakat lebih akurat karena memiliki dasar ilmu pengetahuan.

Di sisi lain, Anies juga meminta kepada masyarakat yang memiliki gejala Covid-19 seperti demam, flu dan batuk untuk melapor kepada petugas.

Tim dari Dinas Kesehatan DKI akan menjemputnya untuk ditangani lebih lanjut.

Pengakses Pornografi Meningkat Pesat Saat Pandemi Melanda Dunia, Ini Alasannya

“Jadi langkah-langkah pencegahan sudah kita lakukan (sejak Januari), hingga akhir awal Maret ada pengumuman kasus pertama (di Indonesia),” ucap Anies.

“Sebetulnya kasus itu kami sadari seperti puncak gunung es. Saat itu baru muncul dua kasus, dan tim kesehatan kami melakukan pelacakan di setiap ada orang dengan kasus gejala Covid-19,” tambahnya. (faf)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved