PPDB

PPDB Online di DKI Jakarta Dibuka Mulai 15 Juni 2020

Pemprov DKI Jakarta akan membuka pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online mulai 15 Juni sampai 9 Juli mendatang.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: PanjiBaskhara
TRIBUNJAKARTA.COM
Ilustrasi Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 

Kata Taryono, pihaknya bertanggung jawab menyelenggarakan PPDB online bagi jenjang pendidikan TK, SD, dan SMP.

Pada PPDB TK Pembina berlangsung mulai 8-13 Juni 2020. Sedangkan untuk tingkat SD, PPDB berlangsung pada 8-20 Juni 2020.

Sementara jenjang SMP, pendaftaran dibagi menjadi dua gelombang berdasarkan jalur.

Yang pertama, jalur zonasi, afirmasi, dan perpindahan orang tua atau wali, dibuka pendaftaran pada 16-20 Juni 2020, sedangkan pengumuman pada 26 Juni 2020.

Ke dua untuk jalur prestasi akademik nilai rapor dan prestasi lomba, pendaftaran pada 30 Juni - 2 Juli 2020, dan pengumuman pada 6 Juli 2020.

Biaya Daftar PPDB Boleh Ditangguhkan Sampai Pandemi Selesai

Imbas pandemi Covid-19, proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini tentunya tidak bisa disamakan dengan tahun sebelumnya.

Sebab selain kesehatan, dampak pandemi virus corona yang hingga kini belum mereda ini juga menyerang sektor ekonomi masyarakat.

Orang tua siswa yang hendak mendaftarkan PPDB akan berhitung dua kali mempertimbangkan biayanya, terutama untuk sekolah swasta.

Maka itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan, Taryono, mengharuskan kepada yayasan atau pengelola sekolah swasta agar memahami situasi.

Biaya pendaftaran yang biasanya ditagih di awal, boleh ditangguhkan sampai pandemi selesai.

“Dalam situasi pandemi ini, maka, segala sesuatunya harus dipermudah. Kalaupun ada kesepakatan misalnya, operasional, invenstasi kan tidak bisa dihilangkan, tapi itu ditangguhkan, nanti, setelah pandemi selesai dan ekonomi telah kembal,” ucap Taryono, Selasa (12/5/2020) seperti dilansir TribunJakarta.com.

“Maka, pada sekolah swasta, agar jadi perhatian, PPDB ini jangan kemudian akan membebankan pembiayaan di awal tahun semua. Bisa dibicarakan lebih baik,” paparnya.

Jumlah sekolah negeri di Tangsel memang belum memadai untuk mengakomodir seluruh pendaftarnya.

Contohnya data tahun 2019 jumlah SMP negeri di Tangsel, hanya mampu menampung 30% jumlah lulusan SD.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved