Bulan Suci Ramadan
Masjid Mendadak Terang Benderang Bikin Heboh Warga, Tujuh Cahaya Turun dari Langit, Berikut Kisahnya
Kisah sebuah masjid mendadak terang benderang bikin heboh warga setempat. Diketahui tujuh gumpalan caya turun dari langit ke masjid tersebut.
Sejumlah warga yang menyaksikan peristiwa itu berlarian ke masjid karena mengira masjid sedang terbakar.
Saat warga itu tiba, cahaya itu perlahan-lahan melayang ke arah kediaman AGH Ambo Dalle, sekitar 50 meter dari masjid itu.
Peristiwa itu terjadi pada 79 tahun lalu, pada malam ke-27 Ramadhan, tahun 1939 masehi.

Inilah Masjid Jami' Addariah, Mangkoso, Barru. Di masjid inilah AGH Ambo Dalle didatangi Lailatul Qadar 77 tahun lalu, 1939. (Dok. Tribun)
AGH Ambo Dalle mengalami peristiwa Lailatul Qadar di tahun pertama pengembangan Pondok Madrasah Arabiah Islamiyah (MAI) Mangkoso, belakangan diubah namanya menjadi Darud Dakwah Wal Irsyad (DDI) dalam pertemuan alim-ulama di Soppeng.
Masjid tempat yang ditempati AGH Ambo Dalle itikaf saat didatangi Lailatul Qadar itu kini bernama Masjid Jami’ Addariah di Komplek Pondok Pesantren DDI Mangkoso.
“Peristiwa spiritual luar biasa tersebut ditandai oleh seberkas cahaya yang memenuhi setiap sudut masjid. Masyarakat mangkoso yang kebetulan terjaga malam itu menyangka kalau masjid terbakar. Gurutta Abdul Rahman Ambo Dalle mendoakan agar diberi ilmu yang berkah dan tujuh generasinya menjadi ulama besar Ahlussunnah Wal Jamaah,” jelas pembina Pondok Pesantren DDI Mangkoso, Ahmad Rasyid Amberi Said beberapa tahun lalu.
Untuk mengenang peristiwa itu, empat buah tegel di tengah Masjid Jami’ Addariah dilengketkan tanpa campuran semen.
“Di sinilah Gurutta duduk saat didatangi Lailatul Qadar,” kata salah seorang jamaah suatu ketika.
Sebagian warga Mangkoso, yang hidup di masa itu, mengatakan, beberapa hari air sumur di rumah AGH Ambo Dalle terasa manis dan lezat airnya setelah peristiwa itu.
AGH Ambo Dalle hijrah ke Mangkoso dari Sengkang untuk mengembangkan pengajian di Soppeng Riaja atas permintaan berkali-kali Datu Soppeng Riaja, Andi Yusuf Dagong Petta Soppeng.
Pengajian perdana dilakukan di Masjid Mangkoso hari Rabu tanggal 29 Syawal 1357 H atau 21 Desember 1938 M.
Sejak itu Mangkoso dikenal sebagai kota “pangngaji”.
Dijuluki tempat yang tenang, penduduknya hidup tenteram.
Jangankan perampok atau pencopet, pencuri sekecil apapun tidak pernah ada.