Virus Corona
Sektor Properti Disebut Cukup Tahan Banting di Masa Pandemi Covid 19
Jika melihat pasar perumahan menengah ke bawah, ia meyakini penurunan tidak sampai 30 persen. Kecuali apartemen dan rumah mewah
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA- Sektor properti termasuk salah satu sector yang ikut terimbas pandemi virus corona atau Covid 19. Namun demikian, pengaruhnya tidak terlalu besar jika dibandingkan sektor lain, terutama di bidang investasi.
Wakil Ketua Umum bidang Hubungan Luar Negeri DPP REI Rusmin Lawin kepada Warta Kota mengatakan semua sektor terpukul akibat Covid. “Saya baca laporan global survey, di Asia Pasifik, untuk properti komersial penurunan sampai 26 persen, kalau lihat di Jakarta mestinya lebih dari itu. Tapi kalau di Jabotabek ini kan pasar residensial (rumah tinggal) cukup kuat,” ujarnya saat dihubungi Rabu (13/5/2020).
Jika melihat pasar perumahan menengah ke bawah, ia meyakini penurunan tidak sampai 30 persen. Kecuali apartemen dan rumah mewah penurunan bisa mencapai diatas 30 persen.
• VIDEO: Warga Depok Mau Naik KRL Wajib Siapkan Surat Ini
• VIDEO: Begini Pelaksanaan Swab Test Corona Drive Thru di Pertamina Jaya
• VIDEO: Lebaran Sebentar Lagi, Penjualan Kue Kering Jatinegara Sepi
“Kalau first home buyer (rumah pertama) saya kira tidak sampai 20 persen penurunannya karena itu kan kebutuhan. Kita lihat saja itu Citra Maja Raya jual 516 unit di hari pertama, Ciputra bisa dapat Rp 130 miliar dari situ, dengan penjualan online,” tuturnya.
Pria yang juga Board of Director FIABCI (Federasi Real Estate Dunia) ini menjelaskan, dengan pasar yang tidak menurun drastis ini, menunjukkan bahwa para investor makin sadar bahwa properti ini cukup teruji, atau tahan banting meski ada koreksi harga.
Ia menilai jika pandemi Covid sudah selesai pun, properti masih akan jadi primadona.
“Properti tetap teruji dan menjanjikan, saya kira ini paling aman dibanding saham dan surat berharga yang sampai terjun habis-habisan, jadi instrument properti sebagai investasi masih lebih bagus dari instrumen lain. Memang ada koreksi harga properti (jadi lebih murah) tapi kan tidak sampai nyungsep,” kata dia.