Virus Corona

Polemik Klaster Tunjungan Plaza dan Pakuwon Mall, Pemkot Surabaya Membantah, Dardak Sebut Ilmiah

Dua pusat perbelanjaan besar di Surabaya yakni Tunjungan Plaza dan Pakuwon Mall resmi menjadi klaster penyebaran virus corona di Surabaya

Dokumentasi Pakuwon Jati
Superblok Tunjungan Plaza, Surabaya. Mal besar di Surabaya ini dimasukan dalam klaster penyebaran virus corona oleh Pemprov Jatim. Sementara Pemkot Surabaya membantah 

WARTAKOTALIVE.COM, SURABAYA -- Dua pusat perbelanjaan besar di Surabaya yakni Tunjungan Plaza dan Pakuwon Mall resmi menjadi klaster penyebaran virus corona di Surabaya.

Pemkot Surabaya membantah adanya sebutan klaster untuk dua mall tersebut.

Namun Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak memastikan penentuan 52 klaster yang ada di Jawa Timur sudah berdasarkan kajian ilmiah.

Emil Elestianto Dardak dan istrinya Arumi Bachsin. Dardak sebut penentuan klaster penyebaran virus corona di Surabaya ilmiah
Emil Elestianto Dardak dan istrinya Arumi Bachsin. Dardak sebut penentuan klaster penyebaran virus corona di Surabaya ilmiah (WARTA KOTA/IRWAN KINTOKO)

Dari 52 klaster tersebut termasuk dua klaster mal yang ada di Surabaya yaitu Pakuwon Mall dan klaster TP alias Tunjungan Plaza.

Epicentrum Penyebaran Covid-19, Klaster Ijtima Ulama Gowa Jadi Perhatian Serius Ganjar

Kali Ini Fadli Zon Sehati dengan Jokowi yang Tunda Pembahasan Klaster Ketenagakerjaan RUU CiptaKerja

"Kami tahu ini (klaster mall) sudah dimuat di media, (lalu) ada keberatan dari pengelolanya juga."

"Tetapi kami ingin memastikan bahwa informasi ini clear, detail, dan ilmiah," kata Emil saat memberikan keterangan kepada awak media di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Senin (11/5/2020).

Emil menyebut, memang tidak semua penggolongan klaster di Jatim ditentukan berdasarkan tempat asal-muasal pasien Covid-19 tertular.

Gaji Rp 20 Juta Ngaku Rakyat Kecil Trending,Kata Netizen:Terus yang Gaji Rp 500.000 Rakyat Mikro?

Pasalnya, banyak kasus yang tidak diketahui dari mana pasien tertular.

“Jadi intinya, bahwa 52 klaster yang ada di sini (daftar klaster), tidak semua sifatnya sama seperti klaster-klaster yang pelatihan haji, yang di pesantren, atau di pabrik rokok. Tidak semua sama," ujar Emil yang juga merangkap sebagai Ketua Rumpun Sosial Ekonomi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur ini

"Kalau ada sekeluarga itu dua orang, ada tiga orang, itu langsung dijadikan klaster."

Kabar Terbaru Ferdian Paleka Pasca Perundungan, Tak Ada Luka Fisik, Namun Jiwanya Diduga Terguncang

"Selain klaster besar itu, kalau kita cermati, ada dua orang punya riwayat dari suatu daerah jadi klaster. Ada lagi dua orang dinamakan klaster Sidoarjo I, II, III, misalnya," lanjutnya.

Terkait kemungkinan penutupan kedua pusat perbelanjaan tersebut, Emil mengaku tidak bisa memastikannya, karena kebijakan penutupan kedua pusat perbelanjaan tersebut merupakan wewenang Pemerintah Kota Surabaya.

"Pemkot Surabaya adalah pihak yang tentunya juga paling di garda terdepan untuk menerapkan hal-hal yang ada di wilayah Surabaya," ujar Emil.

PSSI Gelar Rapat Exco Hingga Tengah Malam: Liga Tetap Menunggu Keputusan Pemerintah

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, total ada 52 klaster penyebaran Covid-19 di wilayah setempat. Kota Surabaya penyumbang klaster terbanyak yaitu 14 klaster.

Mulai Klaster Surabaya I-PGS (5 kasus), Klaster Surabaya II (2 kasus), Klaster Surabaya III (2 kasus), Klaster Surabaya IV-Pakuwon Mall (4 kasus), dan Klaster Surabaya V-TP atau mal Tunjungan Plasa (9 kasus).

Kemudian ada Klaster Surabaya VI-RRI (2 kasus), Klaster Surabaya VII-Jalan Gresik PPI (30 kasus), Klaster Surabaya VIII-RS Mitra Keluarga Satelit Surabaya (6 kasus).

Depok Resmi Perpanjang Masa PSBB Selama 14 Hari Sampai 26 Mei 2020

Selanjutnya, klaster Surabaya IX-PT SORINI (2 kasus), klaster Surabaya X-Jalan Gembong 5/7 (4 kasus), klaster Surabaya XI-Tidak Ada Riwayat Perjalanan ke Manapun (37 kasus), Klaster Surabaya XII-PT HM Sampoerna (41 kasus), Klaster Surabaya XIII-Pasar Keputran (2 kadus), hingga Klaster Surabaya XIV-Riwayat Perjalanan dari Surabaya (8 kasus).

Sebelumnya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya mengungkapkan, tidak semua informasi yang beredar bebas tentang klaster Covid-19 di Surabaya benar
.
Apalagi, jika informasi itu beredar di media sosial tanpa sumber yang jelas.

Demi Permintaan Sobat Ambyar, Yan Vellia Janjikan Foto Bareng Saputri, Istri Pertama Didi Kempot

Satu di antaranya yang menyebut klaster Rumah Sakit Mitra Keluarga Satelit, Pakuwon Mall, PT Sorini, dan Jalan Gembong.

Contoh klaster itu yang beredar, dan dikonfirmasi Pemkot Surabaya bukan merupakan klaster kasus Covid-19 di Surabaya. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Mira Novia, mengungkapkan, klasifikasi klaster itu ada beberapa ketentuan yang diatur, yang salah satunya terkait penyebarannya.

"Klaster itu jika yang positif lebih dari dua, baru bisa disebut klaster ya, atau yang memang terus bertambah," ungkapnya

Perangi Covid-19, ACT Serahkan Bantuan The Jakmania ke Masyarakat yang Membutuhkan

Pemkot Surabaya Bantah Klaster Mall

Sementara itu Pemkot Surabaya membantah adanya kabar klaster Pakuwon Mall dan Tunjungan Plaza dalam penyebaran Covid-19 di Surabaya.

Dari data yang dimiliki oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, tidak ditemukan penyebaran virus Corona di sana.

Koordinator Bidang Pencegahan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, berdasarkan hasil tracing yang dilakukan tidak ditemukan adanya klaster Pakuwon Mall.

Karena Saling Ejek Saat Membangunkan Sahur Jadi Sebab Dua Kelompok Remaja Tawuran di Pondok Aren

"Tunjungan Plaza (TP), Pakuwon Mall, tidak masuk di dalam klaster, TP malah enggak," kata Feny, sapaan akrab Febria Rachmanita, saat ditemui di Balai Kota Surabaya, Selasa (12/5/2020).

Memang terdapat sekitar empat orang temuan kasus yang dikabarkan menjadi klaster Pakuwon Mall.

Namun, Feny memastikan hasil tracing yang dia lakukan tidak menunjukkan hasil demikian.

Keempatnya tidak dalam satu rangkaian sumber penularan. Kemudian, penularannya juga disebut terputus.

Hebatnya Baret Merah Bisa Bikin Inggris Berdarah-darah, Begini Kisahnya

Sebab, menurut Feny, klasifikasi klaster itu terdapat ketentuan yang harus terpenuhi.

Di antaranya, berdasarkan sumber awal penularannya. Kemudian, potensi penularan terus berjalan.

"Jadi bila lebih dari dua penderita yang confirm itu baru kita kelompokkan klaster. Kalau cuma satu orang ya tidak," terang Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya itu.

"Kemudian, prosesnya berjalan terus. artinya sudah ada tiga atau empat confirm kemudian proses penularannya berjalan terus. kita masukkan dalam klaster," tambahnya.

Sejauh ini, di Surabaya sendiri ada beberapa klaster yang telah terdata oleh tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Selangkah Lagi Gabung Tim Eropa, Brylian Aldama Dapat Dukungan 2 Legenda Timnas Inggris

Terdapat tujuh klaster pokok yang kemudian bercabang menjadi sub klaster yang secara total berjumlah sekitar enam belas.

Hal itu juga sudah diumumkan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini beberapa waktu lalu.

Tujuh klaster pokok itu di antaranya meliputi klaster area publik, tempat kerja, dari luar negeri, dari transmisi lokal, pelatihan, asrama atau sekolah, dan pemukiman.

 Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Tunjungan Plaza & Pakuwon Mall Jadi Klaster di Surabaya, Emil Dardak: Informasi Ini Clear dan Ilmiah,  Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti Juga dengan judul Pemkot Surabaya Bantah Ada Sebaran Corona Klaster Mall, Begini Alasannya hingga Hasil Tracing Satgas,  Penulis: Yusron Naufal Putra

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved