Kilas Balik
Hebatnya Baret Merah Bisa Bikin Inggris Berdarah-darah, Begini Kisahnya
Sebuah pertempuran berdarah antara pasukan baret merah Indonesia melawan pasukan Inggris semasa Konfrontasi dimulai dari Halim Perdanakusumah.
Kompi itu juga membawa bren, mortir, peluncur roket serta Bangalore torpedo untuk menyingkirkan rintangan kawat atau ranjau.
• WARGA Kaget Temukan Prajurit Kopassus Ini, 18 Hari Tersesat di Hutan Ditemani Makhluk Tak Dikenal
Saat itu, pos Mapu dijaga oleh 36 personil.
Pos itu terbagi ke dalam empat seksi, masing-masing seksi dilengkapi senapan mesin, dengan pusat komando di tengah.
Selain dilengkapi bungker dan parit perlindungan, pos itu dipagari kawat berduri, ditanami ranjau, dan dilindungi dua mortir 3 inci.
“Pos ini bila dihujani peluru dari luar perimeter tidak akan menghasilkan apa-apa karena lubang-lubang di pos-Ubang sangat kuat perlindungannya.
• PRAJURIT Kopassus Lettu Erizal Ditembak Mati KKB Papua Pimpinan Lekagak Telenggen, Ini Kronologinya
"Satu-satunya cara untuk merebut pos ini adalah mendorong ke perimeter dan bertarung dari jarak dekat,” kata Mayor Sri Tamigen dalam laporannya, dimuat di paradata.org.uk.
Namun, suara hujan membuat suara langkah-langkah manusia atau suara lain tak terdengar dari pos itu ketika peluru-peluru pasukan RPKAD menghujani pos pukul 5 pagi.
“Dalam kegelapan total dan hujan lebat, pasukan parasut Indonesia menyerang Plaman Mapu dengan kekuatan penuh senjata superior mereka, menembakkan artileri, mortir, senapan mesin, dan roket langsung ke salah satu segmen (pos, red.) Inggris, segera memangsa posisi dan salah satu mortir,” tulis buku terbitan RW PressParatroopers, Ready for Anything: From WWII to Afghanistan.
“Dalam rentetan tembakan pertama, salah satu dari dua posisi mortir kami dihancurkan, bersama dengan setengah dari orang-orang yang memegang mortir.
• KISAH Prajurit Kopassus Angkat Tangan Sambil Senyum saat Dikepung Suku Papua, Lalu Ini yang Terjadi
"Mereka telah membunuh dua tentara dan melukai beberapa lainnya yang membuat jumlah kami turun menjadi delapan belas yang berdiri dan mampu bertempur,” kata Serma John Williams, dikutip Allen.
Mayor Jon Fleming, komandan Kompi B, baru tahu jika posnya diserang setelah seorang petugas sinyal memberitahunya.
“Sambil meletakkan kainnya di atas sarung yang ia kenakan, ia (Fleming) keluar ke malam yang basah diterangi ledakan, tracer, dan suar. Kedua tangki air tertembak, seperti juga area di sekitar menara penjaga.
"Meski personil para-nya berdiri dengan cepat, sebuah mortir membunuh Prajurit Smith dan melukai dua lainnya ketika mereka bergegas ke mortir di dekat gudang,” sambung Allen.
• FAKTA Kopassus Gerak Cepat Usai Anggota TNI Gugur Diserang KKB Timor Timur, Xanana Gusmao Ditangkap
Seluruh personil di pos Inggris kaget oleh serangan kilat RPKAD itu dan secepat mungkin meraih senjata untuk mengadakan perlawanan.
Serma Williams langsung berlari menuju sektor tempat pertempuran berlangsung.