Film
Jadi Penyandang Disabilitas di Film Miracle In Cell No 7, Vino Bastian Sampai Menangis Saat Syuting
Vino Bastian senang pada alur cerita film Miracle In Cell No 7 dan memainkan peran Dodo Rojak itu karena juga memiliki anak seumuran dengan Kartika.
Penulis: Irwan Wahyu Kintoko | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sambil menunggu wabah virus corona selesai, Vino Bastian kini menantikan pemutaran film terbarunya, Miracle In Cell No 7.
Selain Miracle In Cell No 7, Vino Bastian juga menunggu film Buya Hamka ditayangkan di bioskop Indonesia.
Di film Buya Hamka, Vino Bastian memainkan perannya sebagai Abdul Malik Karim Amrullah atau yang populer disapa Hamka.

Sementara di film Miracle In Cell No 7, Vino Bastian dipercaya berakting sebagai Dodo Rojak, seorang penyandang disabilitas dan autis.
Sehari-hari Dodo Rojak dikisahkan bekerja sebagai tukang penjual balon. Dodo Rojak memiliki satu anak perempuan bernama Kartika.
Di film Miracle In Cell No 7, Kartika kecil dimainkan Graciella Abigail yang berusia 7 tahun, sementara Kartika dewasa diperankan Mawar De Jongh.

"Saya menganggap, peran Dodo Rojak ini luar biasa sekali. Saya sampai harus melakukan riset sebelum syuting film Miracle In Cell No 7," kata Vino Bastian berbincang, Senin (11/5/2020) sore.
Peran Dodo Rojak yang hidup serba pas-pas dan menyandang disabilitas cross autis itu dirasakan begitu berat dilakoni Vino Bastian.
"Setiap kali syuting dan memainkan adegan, saya selalu ditemani psikolog," ucap Vino Bastian.
• Perankan Dodo Rojak di Film Miracle In Cell No 7 Versi Indonesia, Vino Bastian Dikawal 3 Psikolog
• Adu Akting Vino Bastian dan Graciella Abigail Sebagai Ayah dan Anak di Film Miracle In Cell No 7
Ada 3 psikolog yang bergantian menemani Vino Bastian selama syuting film Miracle In Cell No 7 dilakoni sutradara Hanung Bramantyo.
Tugas psikolog adalah memberikan saran kepada Vino Bastian dan Hanung Bramantyo saat adegan Dodo Rojak diambil.
"Psikolog ini memberikan arahan, boleh atau tidak saya melakukan adegan tertentu sebagai Dodo Rojak yang menyandang disabilitas dan autis itu," kata Vino Bastian.

Di salah satu adegan syuting film Miracle In Cell No 7, Vino Bastian dan Graciella Abigail sampai harus tinggal di sebuah rumah sempit yang berada di pinggiran rel kereta api di kawasan Rancamaya, Bogor.
"Jarak rumah yang dipakai syuting dengan rel kereta api itu hanya sekitar 30 centimeter. Sangat dekat sekali," ucap Vino Bastian.
Meski berat, di satu sisi Vino Bastian senang dipilih Hanung Bramantyo dan Falcon Pictures memainkan peran Dodo Rojak di film Miracle In Cell No 7.
• Garap Miracle In Cell No 7 Versi Indonesia, Beban Kedua Hanung Bramantyo Setelah Film Bumi Manusia
• Sebelum Syuting Miracle In Cell No 7, Mengapa Hanung Bramantyo Ajak Para Pemainnya Datangi Penjara?
"Film Miracle In Cell No 7 versi aslinya dari Korea Selatan adalah salah satu film favorit saya. Saya bisa nangis kejer nonton film itu," ucap Vino Bastian.
"Saya sudah nonton film Miracle In Cell No 7 versi Korea Selatan sejak lama," ucap suami Marsha Timothy tersebut.
Vino Bastian senang pada alur cerita film Miracle In Cell No 7 dan memainkan peran Dodo Rojak itu karena juga memiliki anak seumuran dengan Kartika.

Ketika diminta Falcon Pictures memainkan tokoh Dodo Rojak, Vino Bastian begitu senang.
"Saat adegan nangis dalam film Miracle In Cell No 7, saya benar-benar menangis karena teringat anak saya sendiri," ujar Vino Bastian.
Aktor Karakter Kuat
Hanung Bramantyo kembali berhadapan dengan aktor berpengalaman ketika diminta Falcon Pictures membuat film Miracle In Cell No 7.
Selain Indro Warkop, Hanung Bramantyo mengajak Tora Sudiro dan Vino Bastian sampai Bryan Domani dan Mawar De Jongh, serta Indra Jegel dan Rigen.
Para pemain film Miracle In Cell No 7 versi Indonesia itu disebut Hanung Bramantyo sebagai aktor berkarakter kuat dan berpengalaman.

"Setiap kali berada didepan frame dan kamera, para aktor ini menarik dan top semua. Mereka kan bukan pemain baru," kata Hanung Bramantyo.
Sebelum syuting film Miracle In Cell No 7 versi Indonesia dilakukan, Hanung Bramantyo bahkan sempat mengajak para bintang film kondang itu mendatangi penjara yang sebenarnya.
Hanung Bramantyo mengajak para bintang film Miracle In Cell No 7 versi Indonesia tersebut mendatangi lapas di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
• Film Miracle In Cell No 7 Dibuat Versi Indonesia, Hanung Bramantyo Jelaskan Perbedaannya, Apa Saja?
• Setelah Bumi Manusia, Mawar De Jongh Kembali Bertemu Hanung Bramantyo di Film Miracle In Cell No 7
"Saya ajak mereka melakukan interaksi dengan napi disana. Biar dapat asupan pengalaman," ujar Hanung Bramantyo.
Pengalaman berada didalam sel penjara tersebut, diyakini Hanung Bramantyo, bisa memberikan tambahan saat berakting di film Miracle In Cell No 7 versi Indonesia.
Hanung Bramantyo bahkan semula menganggap bahwa penjara itu menyeramkan dan tidak nyaman.

Kenyataannya, pemikiran Hanung Bramantyo itu keliru.
"Ternyata penjara yang kami datangi itu di cat warna-warni dan bersih, tidak menyeramkan," ucapnya.