Film
Jadi Penyandang Disabilitas di Film Miracle In Cell No 7, Vino Bastian Sampai Menangis Saat Syuting
Vino Bastian senang pada alur cerita film Miracle In Cell No 7 dan memainkan peran Dodo Rojak itu karena juga memiliki anak seumuran dengan Kartika.
Penulis: Irwan Wahyu Kintoko | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
"Film Miracle In Cell No 7 versi aslinya dari Korea Selatan adalah salah satu film favorit saya. Saya bisa nangis kejer nonton film itu," ucap Vino Bastian.
"Saya sudah nonton film Miracle In Cell No 7 versi Korea Selatan sejak lama," ucap suami Marsha Timothy tersebut.
Vino Bastian senang pada alur cerita film Miracle In Cell No 7 dan memainkan peran Dodo Rojak itu karena juga memiliki anak seumuran dengan Kartika.

Ketika diminta Falcon Pictures memainkan tokoh Dodo Rojak, Vino Bastian begitu senang.
"Saat adegan nangis dalam film Miracle In Cell No 7, saya benar-benar menangis karena teringat anak saya sendiri," ujar Vino Bastian.
Aktor Karakter Kuat
Hanung Bramantyo kembali berhadapan dengan aktor berpengalaman ketika diminta Falcon Pictures membuat film Miracle In Cell No 7.
Selain Indro Warkop, Hanung Bramantyo mengajak Tora Sudiro dan Vino Bastian sampai Bryan Domani dan Mawar De Jongh, serta Indra Jegel dan Rigen.
Para pemain film Miracle In Cell No 7 versi Indonesia itu disebut Hanung Bramantyo sebagai aktor berkarakter kuat dan berpengalaman.

"Setiap kali berada didepan frame dan kamera, para aktor ini menarik dan top semua. Mereka kan bukan pemain baru," kata Hanung Bramantyo.
Sebelum syuting film Miracle In Cell No 7 versi Indonesia dilakukan, Hanung Bramantyo bahkan sempat mengajak para bintang film kondang itu mendatangi penjara yang sebenarnya.
Hanung Bramantyo mengajak para bintang film Miracle In Cell No 7 versi Indonesia tersebut mendatangi lapas di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
• Film Miracle In Cell No 7 Dibuat Versi Indonesia, Hanung Bramantyo Jelaskan Perbedaannya, Apa Saja?
• Setelah Bumi Manusia, Mawar De Jongh Kembali Bertemu Hanung Bramantyo di Film Miracle In Cell No 7
"Saya ajak mereka melakukan interaksi dengan napi disana. Biar dapat asupan pengalaman," ujar Hanung Bramantyo.
Pengalaman berada didalam sel penjara tersebut, diyakini Hanung Bramantyo, bisa memberikan tambahan saat berakting di film Miracle In Cell No 7 versi Indonesia.
Hanung Bramantyo bahkan semula menganggap bahwa penjara itu menyeramkan dan tidak nyaman.

Kenyataannya, pemikiran Hanung Bramantyo itu keliru.
"Ternyata penjara yang kami datangi itu di cat warna-warni dan bersih, tidak menyeramkan," ucapnya.