Larangan Mudik

Hingga Kemarin, Hanya 13 Orang yang Berangkat dari Terminal Terpadu Pulo Gebang

Sejak dibukanya kembali operasional Bus AKAP di Terminal Terpadu Pulo Gebang pada Sabtu (9/5/2020) lalu, hanya terdapat 13 orang yang diberangkatkan

Penulis: Rangga Baskoro |
Warta Kota/Rangga Baskoro
Sejumlah orang melakukan perjalanan keluar kota dari Terminal Terpadu Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (12/5/2020). 

Sebab mereka mengangkut penumpang tanpa memiliki izin trayek. "Ancaman hukumannya denda hingga Rp 500 ribu atau pidana kurungan paling lama 2 bulan," katanya.

Setelah didata dan ditilang kata Sambodo, pengemudi dan penumpang dipersilakan kembali. "Penumpang dikembalikan ke titik awal penjemputan. Untuk sopir juga kami minta membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya," kata Sambodo.

Menurut Sambodo, seluruh penumpang dipastikan tidak memiliki surat bebas Covid-19, sesuai aturan dan salah satu syarat atas kebijakan diperbolehkan melakukan perjalanan.

 RSPAD Sebut Mantan Panglima TNI Djoko Santoso Meninggal Bukan karena Covid-19

"Karenanya kami amankan pula 11 bus, yang semua penumpangnya tidak memiliki surat bebas Covid-19," kata Sambodo.

Penindakan pelanggaran ini kata Sambodo menjawab keraguan masyarakat yang menilai petugasnya ada 'main mata' dengan pemudik.

Sambodo menjelaskan para pemilik kendaraan travel atau pengusaha angkutan gelap itu menawarkan jasanya lewat media sosial dan juga dari mulut ke mulut.

"Harga tiket yang ditawarkan cukup mahal atau di atas harga normal. Misalnya ke Brebes, penumpang diminta membayar Rp 500 ribu, padahal biasanya Rp 150 ribu. Atau ke Cirebon dikenakan tarif Rp 300 ribu, dimana harga normalnya Rp 100 Ribu," papar Sambodo.(bum)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved