Virus Corona

Eucalyptus atau Minyak Kayu Putih Mampu Membunuh Virus Corona? Ini Penjelasan Ketua Umum PDPOTJI

Prodak antivirus corona atau Covid-19 diluncurkan pihak Kementerian Pertanian (Kementan), Jumat (8/5/2020).

Editor: PanjiBaskhara
Wartakotalive.com
ilustrasi virus corona atau Covid-19 

Pasien yang hanya mengonsumsi satu obat rata-rata sembuh dalam waktu tujuh sampai 12 hari.

"Percobaan kami memperlihatkan pengobatan lebih awal terhadap pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan menengah dengan kombinasi tiga obat antivirus tersebut dapat menekan penyebaran virus dalam tubuh pasien, meringankan gejala penyakit, dan mengurangi risiko penularan terhadap tenaga medis," kata Kwok- Yung Yuen, salah satu kepala peneliti dan profesor Universitas di Hong Kong.

Ia menjelaskan risiko penularan ke tenaga kesehatan dapat dikurangi karena obat dapat meringankan dampak "pelepasan virus" (viral shedding), yaitu saat ketika virus terdeteksi dan berpotensi menular ke pihak lain.

Selama uji coba berlangsung, seluruh pasien mendapatkan perawatan standar sesuai kebutuhan, di antaranya termasuk pemakaian alat bantu pernapasan (ventilator), alat bantu cuci darah, pemberian antibiotik dan kortikostreroid atau obat anti-peradangan.

Kowk-Yung Yuen mengatakan temuan itu "membawa harapan", tetapi efek tiga obat tersebut masih perlu diuji coba ke pasien dalam jumlah lebih besar dan pasien Covid-19 dengan gejala sakit parah.

Sejumlah ahli independen setuju mengakui temuan tersebut, tetapi mereka sepakat studi dengan skala lebih besar dan lebih mendetail dibutuhkan guna memperkuat kesimpulan.

"Hasil penelitian ini... membenarkan penambahan interferon beta ke dalam daftar obat yang berbasis penelitian, dan hasil tersebut perlu kembali diuji coba lebih lanjut ke pasien yang dipilih secara acak, "kata Stephen Evans, profesor farmakoepidemiologi London School of Hygiene & Tropical Medicine.

Pengalaman bertahun-tahun mengobati HIV, virus penyebab AIDS, menunjukkan pengobatan terbaik menggunakan kombinasi beberapa obat yang berbeda.

"Strategi semacam itu dapat dipraktikkan untuk pasien Covid-19," kata dia.

Gilead tingkatkan pasokan remdesivir, obat darurat pasien Covid-19

Gilead Sciences Inc akan segera meningkatkan pasokan remdesivir, antivirus yang sudah mendapatkan izin otoritas AS untuk penggunaan darurat pengobatan pasien Covid-19.

Izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) dari Food and Drug Administration (FDA) AS akan memfasilitasi penggunaan remdesivir yang lebih luas untuk mengobati pasien yang dirawat di rumah sakit dengan penyakit Covid-19 yang parah, memungkinkan akses ke remdesivir di rumah sakit tambahan di seluruh negeri.

Alokasi pasokan remdesivir yang saat ini tersedia terbatas akan dibuat berdasarkan prinsip pedoman yang bertujuan untuk memaksimalkan akses bagi pasien yang tepat yang membutuhkan pengobatan segera, dengan arahan dari dan bekerja sama dengan pemerintah, kata Gilead Sciences dalam pernyataan resmi, dikutip Minggu.

Remdesivir diizinkan untuk pengobatan pasien yang dirawat di rumah sakit dengan penyakit Covid-19 yang parah.

Durasi pengobatan yang optimal masih dipelajari dalam uji klinis yang sedang berlangsung.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved