Virus Corona
Fadli Zon Kecewa, Belasan Penumpang Positif Covid-19 pada Hari Kedua Bandara Soekarno-Hatta Dibuka
Fadli Zon Tanya Jokowi Soal Makna Bersahabat dengan Virus Corona, Belasan Penumpang Positif Covid-19 pada Hari Kedua Bandara Soekarno Hatta Dibuka.
Terus berubahnya kebijakan pemerintah tersebut seperti relaksasi larangan mudik yang disampaikan oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi.
Kebijakan tersebut tidak hanya memicu beragam pertentangan, tetapi juga membuat masyarakat bingung
Satu di antaranya disampaikan oleh Hotman Paris Hutapea.
Pengacara kondang itu mengaku bingung terhadap kontra diksi kebijakan larangan mudik lebaran.
Sebab, larangan mudik yang sebelumnya disampaikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebelumnya justru dibantah oleh Budi Karya Sumadi.
Hotman Paris pung mengaku bingung atas kebijakan pemerintah terkait pencegahan penyebaran virus corona.
Hal tersebut diungkapkannya karena kebijakan Pemerintahan Jokowi terus berubah-ubah.
"Aduh aduh ??? Kita ini mau kemana??? Aduh aduh aku ngak ngerti ini!!! Helpppppp bantu aku utk ngerti!! arah kemana ini??," ungkap Hotman Paris dalam akun instagramnya @hotmanparisofficial; pada Rabu (6/5/2020).
Dirinya pun mempertanyakan Juru Bicara Presiden yang sebelumnya menyampaikan kepada masyarakat untuk berdiam diri di rumah selama masa pandemi.
Sementara, pernyataan Budi Karya Sumadi justru memperbolehkan masyarakat untuk tetap bisa bepergian.
Sebab, terhitung sejak Kamis (7/5/2020) besok, seluruh moda transportasi, mulai dari pesawat terbang, kapal api hingga transportasi darat diperbolehkan berioperasi kembali.
"Knp donk tiap jam 3.30 di tv selalu jubir bilang agar tetap di rumah???? Aturan mana yg mau kita ikutinnnnnnnn? Aduh bingung?? kok berobah robah?," ungkap Hotman Paris.
"Apa boleh mudik dgn cara naik pesawat? Mohon penjelasan Pak Menhub!!," tanyanya.
• Budi Karya Relaksasi Larangan Mudik Lebaran, YLKI Minta Pemda Abaikan Kebijakan Pemerintah Pusat
YLKI Menilai Kebijakan Pemrintah Tidak Konsisten
Tidak Hanya Hotman Paris, kebijakan Budi Karya Sumadi juga dipertanyakan oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).