Virus Corona
Bima Arya tegaskan Tak ada Kelonggaran Aturan PSBB di Kota Bogor dan Minta Satpol PP tegas
Bima juga menegaskan PSBB tetap berjalan tidak ada kelonggaran PSBB baik di pasar atau ditempat publik lainnya.
WARTAKOTALIVE.COM, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan bahwa dirinya tidak ingin terburu-buru untuk memutuskan melonggarkan aturan PSBB di Kota Bogor.
Meskipun belakangan ini ada tren covid-19 di Kota Bogor melandai, Bima Arya Sugiarto menegaskan tidak ada kelonggaran aturan PSBB di Kota Bogor.
"Memang ada tren melandai, tapi saya tidak mau terburu-buru tetap anggap situasinya masih darurat belum selesai PSBB, selama PSBB selesai kita belum bisa menyimpulkan atau menganalisa apa-apa walaupun ada data perlambatan," kata Bima, Jumat (8/5/2020).
• PSBB Dilonggarkan di Tengah Tren Peningkatan Kasus Covid-19, Berikut Saran Epidemiolog :
Bima juga menegaskan PSBB tetap berjalan tidak ada kelonggaran PSBB baik di pasar atau ditempat publik lainnya.
"Ini situasi luar biasa, saya minta Satpol PP untuk tegas dan persuasif lah, toko-toko diimbau untuk tutup jika masih buka yang dikecualikan dan jaga jarak," tegasnya.
• Toko Baju dan Panti Pijat Dominasi Penutupan Bidang Usaha di Kota Tangsel Masa PSBB
Minta stop operasional Kereta Rel Listrik (KRL) Jakarta - Bogor
Sebelumnya Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, juga meminta Kementerian Perhubungan untuk menyetop operasional Kereta Rel Listrik (KRL) Jakarta - Bogor.
Permintaan tersebut disampaikan Bima Arya setelah tiga penumpang KRL dinyatakan positif Covid-19.
Terdatanya tiga penumpang KRL tersebut positif virus corona dari hasil swab test PCR yang dilakukan terhadap
325 calon penumpang dan petugas KAI di Stasiun Bogor pada Senin (27/4/2020).
Menurut Bima, dari hasil evaluasinya, tingkat kerentanan yang memiliki risiko tinggi terhadap penyebaran Covid-19 salah satunya terjadi di kawasan stasiun.
• Viral Aksi Corat Coret Seragam SMA, Gambar Tak Pantas Sampai Tanggapan Kemendiknas
• VIDEO: Sekretaris Balitbang dan Diklat Kementerian Agama Doakan Warta Kota Terus Objektif
Ia menilai, di lokasi itu dapat berpotensi terjadinya kerumunan massa.
Untuk mencegah penularan Covid-19 di kawasan stasiun idealnya dengan menyetop operasional KRL.
"Idealnya adalah stop total, tidak ada yang beroperasi. Tapi kami memahami pertimbangan Kemenhub adalah tetap memberikan layanan transportasi kepada pekerja di Jabodetabek," tandas Bima.

Bima menyatakan bahwa ada beberapa opsi yang bisa diambil jika KRL tak bisa diliburkan sementara selama PSBB.
Pertama adalah unit usaha atau perusahaan yang ada di seputar Jakarta dapat memaksimalkan layanan antar jemput bagi pekerja yang ada di Bodebek.
Opsi kedua dengan memperketat kebijakan jaga jarak di stasiun dan di dalam kereta.
"Tidak mungkin pelaksanaan PSBB ini dapat berjalan efektif tanpa adanya pengawasan ketat," tutur dia.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga menyampaikan hal serupa. Lewat akun media sosial Twitter miliknya, Emil sapaan akrabnya, mengumumkan ada tiga orang yang merupakan penumpang KRL Bogor-Jakarta dinyatakan positif corona atau Covid-19.
Bima juga menyatakan akan melakukan pengawasan lebih ketat terhadap pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Hujan.
"Saya dapat kabar tiga penumpang KRL Bogor-Jakarta dinyatakan positif Covid-19. Transportasi publik dan kerumunan jadi pusat penyebaran virus dari orang tanpa gejala (OTG)," ungkap Bima, Senin (4/5/2020).
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Bima Arya Ogah Loggarkan Aturan PSBB di Kota Bogor