Didi Kempot Meninggal
Kumpulkan Donasi 7,6 Miliar Rupiah Saat Konser Amal di Kompas TV, Didi Kempot Bantu 33.850 Keluarga
Donasi yang terkumpul, mengalir untuk 33.850 keluarga, yang ekonominya terpukul akibat pandemi
Tidak berhenti di situ, kepedulian Didi Kempot, masih berlanjut.
Prihatin dengan masih banyaknya pemudik di pandemi Covid-19, almarhum baru saja meliris video klip lagu barunya, berjudul ojo mudik, atau jangan mudik
Penyebab meninggal
Didi Kempot meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu di Solo, Jawa Tengah, pada Selasa (5/5/2020).
Terkait kronologi kematian maestro campursari berusia 53 tahun itu, dikutip dari Tribunnews.com, menurut keterangan resmi dokter yang menangani Didi Kempot, dr. Divan Fernandes, bahwa almarhum tiba di IGD RS Kasih Ibu dalam kondisi tidak sadar, henti nafas, dan henti jantung.
Menanggapi kronologi tersebut,
menurut dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, DR.dr. Antonia Anna Lukito, SpJP(K), FIHA, FSCAI, FAPSIC, FAsCC, sebenarnya belum jelas penyebab kematian Didi Kempot karena serangan jantung atau bukan.
Pasalnya, ketika sampai di rumah sakit kondisinya bisa jadi sudah meninggal.
"Jadi dokter kesulitan untuk mendiagnosis. Diagnosis yang biasanya dalam kondisi seperti ini adalah sudden death atau kematian mendadak, karena dasarnya sangat sedikit untuk mendasari dalam mendiagnosis," kata Antonia Anna kepada Wartakotalive.com, Selasa (5/5/2020).
• Kisah Hidup Didi Kempot, Ngamen di Jalanan Jakarta hingga Jadi The Godfather of Broken Heart
• Asal Usul Julukan The Godfather of Broken Heart buat Sang Maestro,Disahkan dalam Musyawarah Sad Boys
• Kesaksian Bens Leo, Sebut Lagu-lagu Patah Hati Didi Kempot Mampu Redam Demam KPop Remaja
Dia memaparkan, kematian mendadak tersebut, memang yang paling banyak diakibatkan jantung. Oleh karena itu, ada dugaan, akan tetapi tidak lantas pasti.
"Apalagi kalau meninggalnya dalam kondisi sedang tidur. Kalau memang dalam kondisi tidur, kemungkinan besar serangan jantung yang fatal," katanya.
Serangan jantung yang fatal, biasanya, terhentinya suplai darah ke otot jantung dan mengakibatkan kerusakan jantung yang luas dan menimbulkan gangguan irama, sehubungan terhentinya pasokan oksigen ke otot jantung.
"Itu paling umum ya. Tapi, kemungkinan lain-lainnya masih ada," ujarnya.
Kemungkinan lain-lainnya itu kata
Antonia Anna, misalnya, asma akut. Tapi, biasanya asma akut sebelum meninggal, pasien biasanya akan mengalami sesak nafas dulu.
Dan kemungkinan lainnya, adalah murni gangguan irama. "Akan tetapi, biasanya hal ini tidak bisa mendadak," katanya.
Sedangkan gangguan irama itu sendiri, lanjut Antonia Anna, juga banyak macamnya dan bervariasi.
• Jarang Diketahui, Alasan Didi Kempot Sematkan Nama Tempat Wisata di Lirik Lagu Patah Hatinya
• Lagu Stasiun Balapan yang Bawa Didi Kempot ke Layar Kaca, Lagu Cidro Membawanya ke Suriname
• Ridwan Kamil Bandingkan Angka Reproduksi Covid-19 Sebelum dan Sesudah PSBB Bodebek, ini Datanya
