Virus Corona Jabodetabek

3.056 dari 80.192 Warga Jakarta yang Ikut Rapid Test Dinyatakan Positif Covid-19

Sebanyak 80.192 warga Jakarta mengikuti rapid test alias tes cepat Covid-19.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
www.dshs.state.tx.us
COVID-19 

WARTAKOTALIVE, GAMBIR - Sebanyak 80.192 warga Jakarta mengikuti rapid test alias tes cepat Covid-19.

Angka itu berdasarkan pendataan Dinas Kesehatan DKI Jakarta hingga Senin (4/5/2020).

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, dari pengecekan itu, sebanyak 3.056 orang atau empat persen dinyatakan positif, sementara 77.136 orang dinyatakan negatif.

Dua Jambret Gagal Rebut Handphone Warga Johar Baru, Ujung-ujungnya Babak Belur Dihakim Massa

Bagi orang yang hasilnya dinyatakan positif, petugas akan membawanya ke rumah sakit rujukan Covid-19 untuk pengecekan lebih lanjut dengan tes swab.

Pengecekan ini dianggap lebih akurat, karena sampel swab dari hidung dan tenggorokan akan diperiksa memakai alat Polymerase Chain Reaction (PCR).

Dari pengecekan itu, petugas dapat memastikan keberadaan virus Covid-19 yang bersarang di hidung maupun tenggorokan seseorang.

Ridwan Kamil: Tiga Penumpang KRL Bogor-Jakarta Positif Covid-19, PSBB Bisa Gagal!

Sedangkan rapid test hanya melakukan pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh.

Bila seseorang terkena serangan kuman, antibodi akan bereaksi sehingga hasilnya akan positif.

Begitu juga sebaliknya, bila tidak terkena serangan kuman, antibodi tidak akan bereaksi sehingga hasilnya negatif.

Airlangga Hartarto Minta Biaya Sidang Anggota DPR Dialihkan untuk Beli Sembako dan APD

“Rapid test dilakukan di enam wilayah Kota/Kabupaten Administrasi DKI Jakarta dan Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP),” kata Widyastuti berdasarkan keterangan dari Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) DKI Jakarta, Senin (4/5/2020).

Pelaksanaan rapid test ditujukan bagi orang yang berisiko tinggi menularkan ataupun tertular Covid-19.

Contohnya, tenaga medis dan orang-orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus pasien dalam pengawasan (PDP).

Warga Kelurahan Pluit Dapat 112.968 Lembar Masker Kain, yang Tak Pakai Bakal Kena BAP

Kemudian, orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus pasien konfirmasi Covid-19, dan orang dalam pemantauan (ODP).

Seperti, seseorang yang mengalami demam di atas 38 derajat celcius atau riwayat demam, serta gejala gangguan sistem pernapasan seperti flu dan batuk.

Termasuk, orang yang memiliki riwayat perjalanan di area terdampak Covid-19 maupun dari luar negeri.

Pegawai yang Tak Ada Surat Tugas dari Kantor Selama PSBB di Kota Depok Bakal Disuruh Pulang

Dalam kesempatan itu dia, mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan physical distancing atau jaga jarak.

Misalnya, bekerja, belajar dan beribadah di rumah, menghindari keramaian, menjaga kebersihan melalui cuci tangan, dan mengunakan masker jika harus keluar rumah.

“Upaya dan langkah-langkah memutus penyebaran Covid-19 ini perlu dilakukan bersama oleh seluruh komponen masyarakat,” jelasnya.

Perawat RSPI Sulianti Saroso yang Meninggal Akibat Covid-19 Berumur 38 Tahun, Tinggalkan Dua Putri

Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta beserta jajaran juga telah memberikan layanan kesehatan jiwa (mental) terhadap masyarakat yang terdampak Covid-19.

Psikolog dan tenaga kesehatan jiwa di Puskesmas memberikan layanan dukungan kesehatan jiwa dan psiko sosial melalui telepon dan chat (WhatsApp).

Selain itu, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta turut memberikan layanan konsultasi online melalui aplikasi sahabat jiwa (berbasis website) pada situs https://sahabatjiwa-dinkes.jakarta.go.id/.

Bukan Disunat, Warga Kabupaten Tangerang Mengaku Sukarela Kasih Sedikit Dana BLT kepada Ketua RT

“Bagi masyarakat yang mengakses, akan diberikan layanan konseling oleh psikolog yang bertugas di Puskesmas di Provinsi DKI Jakarta,” jelasnya.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 3 Mei 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 4,463 (39.9%)
JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 1,117 (10.0%)
JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 1,054 (9.4%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 776 (6.9%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 601 (5.4%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 432 (3.9%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 269 (2.4%)

BALI

Jumlah Kasus: 262 (2.3%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 240 (2.1%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 195 (1.7%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 195 (1.7%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 185 (1.7%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 162 (1.4%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 157 (1.4%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 123 (1.1%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 122 (1.1%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 115 (1.0%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 92 (0.8%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 70 (0.6%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 64 (0.6%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 59 (0.5%)

RIAU

Jumlah Kasus: 53 (0.5%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 50 (0.4%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 50 (0.4%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 45 (0.4%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 44 (0.4%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 43 (0.4%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 38 (0.3%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 23 (0.2%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 20 (0.2%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 15 (0.1%)

ACEH

Jumlah Kasus: 12 (0.1%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 12 (0.1%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 10 (0.1%). (*)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved