Virus Corona
Dua Bulan Wabah Virus Corona Merebak di Indonesia, Kapan Puncak dan Akhir Pandemi Terjadi?
Dua Bulan Wabah Virus Corona Merebak di Indonesia, Kapan Puncak dan Akhir Pandemi Terjadi?
Oleh karena itu, menurut Dicky, penguatan data saat ini penting untuk menilai keberhasilan intervensi serta mengantisipasi gelombang kedua.
• Kisah Marsinah yang Melegenda, Disiksa dan Dibunuh 5 Algojo karena Kritis Membela Nasib Buruh
Penanganan cukup baik
Dicky mengatakan, sejauh ini penanganan pandemi virus corona di Indonesia sudah dilakukan dengan cukup baik oleh pemerintah.
Akan tetapi, masih ada beberapa hal yang menjadi catatan. Salah satunya mengenai sinergi pusat dan daerah yang dinilainya belum maksimal.
“Strategi utama pandemi masih harus ditingkatkan. Selain itu, perlu kejelasan strategi nasional menghadapi pandemi Covid-19 yang disampaikan pada masyarakat juga stakeholders,” kata Dicky.
Strategi utama itu meliputi tes, pelacakan, perawatan, dan isolasi yang juga dilengkapi upaya pencegahan melalui physical distancing.
Selain itu, harus ada grand design untuk jangka menengah, jangka panjang, serta exit strategy. Tujuannya, agar ada kejelasan arah terkait strategi yang akan dilakukan.
• Anies Berdayakan UKM Ibu Kota Produksi 20 Juta Masker untuk Diberikan Gratis kepada Warga Jakarta
Update Virus Corona Jakarta hingga Jumat (1/5/2020)
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta menyampaikan perkembangan terkini per 1 Mei 2020.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Fify Mulyani memaparkan, sebanyak 427 orang dinyatakan telah sembuh, dari total 4.283 orang kasus positif, dengan jumlah pasien meninggal sebanyak 393 orang.
“2.151 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit, dan 1.312 orang melakukan self isolation di rumah. Dan sebanyak 1.567 orang menunggu hasil laboratorium,” paparnya dalam siaran tertulis pada Jumat (1/5/2020).
Sedangkan, untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 1.319 orang.
Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 8.246 orang (8.031 sudah selesai dipantau dan 215 masih dipantau) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 5.604 orang (4.607 sudah pulang dari perawatan dan 997 masih dirawat).
Fify turut menerangkan, untuk rapid test masih terus berlangsung di 6 wilayah Kota/Kabupaten Administrasi DKI Jakarta dan Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP).
Total sebanyak 79.152 orang telah menjalani rapid test, dengan persentase positif COVID-19 sebesar 4 persen, dengan rincian 3.022 orang dinyatakan positif COVID-19 dan 76.130 orang dinyatakan negatif.