Virus Corona

China Sebut Temukan Vaksin Melawan Virus Corona dan Diberi Nama Coronavac, Tapi Ini Masalahnya

China mengklaim sudah menemukan vaksin melawan virus corona. Vaksin tersebut diberinama Coronavac.

Reuters via Straitstimes
Ilustrasi: Asisten peneliti Arcturus Therapeutics Marion Hong melakukan penelitian pada vaksin untuk coronavirus di sebuah laboratorium di San Diego pada Maret 2020. China juga kin klaim temukan virus melawan corona diberinama Coronavac 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- China mengklaim sudah menemukan vaksin melawan virus corona. Vaksin tersebut diberinama Coronovac.

Sinovac Biotech mengklaim kemajuan besar dalam pengembangan vaksin untuk melawan virus corona. Perusahaan asal China ini memberi nama vaksin eksperimental mereka: Coronavac.

Ribuan suntikan vaksin untuk virus corona berlandas patogen tidak aktif sudah Sinovac produksi, dan mereka kemas dalam wadah putih dan oranye yang bertuliskan Coronavac.  

BREAKING NEWS: China Segera Produksi 100 Juta Dosis Vaksin Virus Corona,Hari Ini Sudah Uji Coba Lagi

Kapan Alat Tes Virus Corona dan Vaksin Covid-19 Diproduksi di Indonesia? Ini Jawabannya

Sinovac adalah perusahaan yang melakukan satu dari empat uji klinis vaksin eksperimental untuk memerangi virus corona yang telah dapat persetujuan Pemerintah China.

Sementara uji coba atas manusia baru saja mulai, Sinovac mengatakan, siap untuk membuat 100 juta dosis per tahun untuk memerangi virus yang muncul di Cina Tengah akhir tahun lalu itu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan, pengembangan vaksin bisa memakan waktu 12 hingga 18 bulan.

Cerita Lengkap Kelompok Lesbi Bunuh Driver Ojol, Niat Membunuh Sejak Awal karena Nggak Bisa Bayar

Dan, Sinovac tidak tahu kapan suntikan setengah mililiternya akan siap untuk pasar.

"Ini pertanyaan yang ditanyakan semua orang pada diri mereka sendiri," kata Direktur Manajemen Merek Sinovac Liu Peicheng kepada AFP seperti dilansirChannelnewsasia.com.

Sinovac yang terdaftar di Nasdaq memiliki pengalaman dalam memproduksi obat secara massal melawan virus global.

Mereka adalah perusahaan farmasi pertama yang memasarkan vaksin melawan H1N1 atau flu babi pada 2009.

Syuting di Tengah PSBB, Soimah Blak-blakan Sulit Ngelawak Tanpa Penonton

Lebih dari 100 laboratorium di seluruh dunia saat ini sedang berjuang untuk menghasilkan vaksin virus corona.

Tetapi, hanya tujuh  termasuk Sinovac yang saat ini dalam uji klinis, menurut London School of Hygiene dan Tropical Medicine.

Sinovac telah menerbitkan hasil yang menunjukkan, vaksin mereka "sebagian besar melindungi" kera dari infeksi dalam percobaan hewan.

Kisah Pegawai Hotel yang Kena PHK, jadi Ojol Nyambi Dagang Kue Lebaran, Justru Laris Manis

Tapi, hasil tersebut belum mendapat tinjauan dari komunitas ilmiah global.

Sejak itu, Sinovac melakukan uji coba vaksin virus corona mereka pada manusia, dengan memberikan serum kepada 144 sukarelawan pada April di Provinsi Jiangsu, China Timur.

Perusahaan yang memiliki sekitar 1.000 karyawan tersebut berharap, bisa melihat hasil pada keamanan produk vaksinnya pada akhir Juni nanti, setelah dua fase pertama uji klinis.

Sinovac kemudian akan pindah ke fase tiga percobaan. Fase ini yang akan menentukan, apakah vaksin mereka efektif di antara pembawa virus corona.

Libatkan 1.428 Pengendara Ojol dan Opang, Bansos Pemprov Jabar Sudah 80 Persen Terkirim

Tapi, Sinovac menghadapi masalah untuk fase tiga. Terlalu sedikit kasus infeksi di China saat ini untuk memiliki cukup sukarelawan untuk tes yang menentukan tersebut.

Tiongkok sebagian besar telah mengendalikan Covid-19 pasca memberlakukan kuncian yang belum pernah terjadi sebelumnya atas Wuhan dan kota-kota di sekitarnya di Provinsi Hubei.

Hanya sekitar 600 orang yang masih menjalani perawatan di rumahsakit di China saat ini. Dan, cuma beberapa kasus baru yang negeri tembok raksasa laporkan setiap hari.

Ini Hal yang Membuat Berpuasa Justru Bikin Berat Badan Naik

Ini berarti, Sinovac mungkin harus mencari marmot manusia di luar negeri. "Saat ini, kami sedang berbicara dengan beberapa negara di Eropa dan di Asia," ujar Meng Weining, Direktur Urusan Internasional Sinovac.

Biasanya, butuh beberapa ribu orang sebagai sukarelawan untuk fase tiga. Tapi, "Tidak mudah untuk mendapatkan angka-angka ini di negara mana pun," sebut Meng kepada AFP seperti dikutip Channelnewsasia.com.

Sambil melanjutkan penelitiannya, Sinovac bersiap-siap untuk produksi massal vaksin virus corona. Mereka sedang membangun fasilitas produksi di selatan Beijing yang akan beroperasi pada akhir tahun ini.

Gelandang Serang Persita Tangerang Redi Rusmawan Atur Waktu Latihan di Bulan Puasa

"Kami bekerja siang dan malam, kami memiliki tiga kelompok kerja shift selama 24 jam. Jadi, itu berarti, kami tidak membuang waktu sedikit pun untuk pengembangan vaksin," tegas Meng.

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Coronavac, vaksin buatan Sinovac yang siap produksi 100 juta dosis

 

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved