Bulan Suci Ramadan
Bacaan Tahiyat yang Paling Ringkas Saat Salat Tarawih, Boleh Dilakukan dengan 2 Syarat
Bolehkan dalam salat tarawih kita membaca tahiyat dengan cara singkat? Boleh saja dilakukan asalkan memenuhi syarat seperti berikut ini
Pada pembagian yang terakhir yakni hadr tersebut, walaupun cepat, harus mengikuti aturan mîzân atau keseimbangan panjang pendek bacaan.
Selain tahiyat boleh dibaca cepat dengan huruf-hurufnya yang jelas terbaca, juga ada cara dalam membaca tahiyat supaya lebih cepat, yaitu membaca tahiyat dengan memilih kalimat yang wajib-wajib saja.
Dalam kitab Fathul Muin dijelaskan kalimat yang ringkas dalam tahiyat minimal sebagai berikut teks lengkapnya:
فتح المعين بشرح قرة العين بمهمات الدين وعاشرها: تشهد أخير وأقله ما رواه الشافعي والترمذي [الأذكار الأرقام: ٣٦٨- ٣٩١] : التيحات لله إلى آخره تتمته: سلام عليك أيها النبي ورحمة الله وبركاته سلام علينا وعلى عباد الله الصالحين أشهد أن لا إله إلا الله وأن محمدا رسول الله Artinya:
“Rukun shalat yang kesepuluh adalah tasyahud akhir. Minimal bacaan dalam tasyahhud akhir sebagaimana yang diriwayatkan oleh As-Syafi’i dan At-Tirmidzi adalah bacaan At-tahiyyâtu lillâh, salâmun alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullâhi wa barakâtuh, salâmun 'alainâ wa ‘alâ ibâdillâhis shâlihîn. Asyhadu al-lâilâha illallâh, wa anna muhammadar rasûlullâh.
(Syekh Zainuddin Al-Malyabari, Fathul Muin, halaman: 118)
Setelah tasyahud di atas, baru kemudian membaca shalawat:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
Dengan demikian, bagi para makmum yang sering ketinggalan dengan imam yang cepat, bisa mengikuti alternatif minimal bacaan tasyahud tersebut.
Pada kondisi normal, disarankan untuk membaca tasyahud yang panjang supaya mendapatkan banyak keutamaan dan pahala yang banyak.
Wallahu a’lam.
Penulis : Ustadz Ahmad Mundzir, pengajar di Pesantren Raudhatul Quran an-Nasimiyyah, Semarang
Sumber: islam.nu.or.id