Bulan Suci Ramadan
Bacaan Tahiyat yang Paling Ringkas Saat Salat Tarawih, Boleh Dilakukan dengan 2 Syarat
Bolehkan dalam salat tarawih kita membaca tahiyat dengan cara singkat? Boleh saja dilakukan asalkan memenuhi syarat seperti berikut ini
WARTAKOTALIVE.COM -- Imam salat tarawih di Indonesia kadang menghadapi kondisi di mana masyarakat menginginkan tarawih berlangsung ringkas dan cepat.
Hal ini barangkali karena kepentingan dan kebutuhan masyarakat yang berbeda-beda.
Ada yang tergesa-gesa ingin istirahat karena seharian capek kerja atau mungkin ada urusan lain yang juga penting.
Saat salat tarawih dengan tempo pelan, sang imam tak jarang dianggap tidak mengakomodasi kepentingan masyarakat secara luas.
Adapun salat tarawih dengan bacaan yang lebih panjang dan kondisi yang lebih tenang tentu lebih utama dan menambah pahala.
• Ustaz Abdul Somad Jelaskan Hukum Salat Berjamaah Masa Pandemi, Salat Tarawih dan Salat Ied di Rumah
Tapi salat dengan tempo yang lebih ringkas juga sah-sah saja asal memperhatikan beberapa catatan berikut ini.
1. Rukun-rukun fi’li (gerakan fisik) harus tetap dilakukan secara thumaninah (tenang), yakni semua anggota badan terdiam tenang dengan waktu minimal selama orang mengucapkan kalimat tasbih subhânallâh.
Rukun fili itu meliputi: berdiri (bila mampu), ruku', 'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, duduk untuk tasyahud akhir.
2. Rukun-rukun qauli berupa bacaan takbiratul ihram, Surat al-Fatihah, tasyahud (tahiyat) akhir, shalawat Nabi setelah tasyahud akhir, dan salam, harus sesuai tajwid.
• Selain Salat Fardu, Disyariatkan Ibadah Salat Sunnah Rawatib Berikut Aturannya
Aturan ini penting supaya orang tidak shalat dengan cara semaunya sendiri.
Dalam masalah tahiyat misalnya, dikatakan dalam kitab Fathul Mu’in sebagai berikut:
فلو أظهر النون المدغمة في اللام في أن لا إله إلا الله أبطل لتركه شدة منه كما لو ترك إدغام [تنوين] دال محمد في راء رسول الله
Artinya: “Apabila ada orang yang shalat membaca idh-har dari nun yang seharusnya dibaca idgham pada kalimat ‘al lâilâha illallâh’ maka hal tersebut membatalkan shalat sebab meninggalkan tasydid di situ sebagaimana jika ada orang yang meninggalkan membaca idgham tanwin ‘dal’-nya ‘muhammad’ pada kalimat ‘muhammadar rasulullâh’. (Syekh Zainudin Al-Malyabari, Fathul Muin, [Dâr Ibnu Hazm], halaman 119).
• 10 Waktu Paling Mustajab di Bulan Ramadan Agar Doa Kita Didengar Allah SWT
Lalu bagaimana cara baca tahiyat dengan cara cepat?
Dalam ilmu tajwid, metode bacaan dibagi menjadi tiga tingkatan kecepatan, yaitu tartil (tempo pelan), tadwir (sederhana), hadr (cepat).