Virus Corona

Penemuan Menteri Korea Selatan yang Menyebut Kim Jong Un Sedang Bersembunyi Gara-Gara Wabah Covid-19

Menteri Korea Selatan menyebut Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sedang bersembunyi dampak wabah penyebaran virus corona atau Covid-19.

Editor: PanjiBaskhara
istimewa
Kim Jong Un 

Namun, Trump tidak memberi penjelasan lebih lanjut.

Kemudian Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan, dirinya memperhatikan laporan tentang kesehatan Kim Jong Un dan terus memantau perkembangan.

Korea Utara diketahui telah membatalkan beberapa acara besar dan telah menutup perbatasan serta karantina, dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19.

Akan tetapi jika benar Kim Jong Un bersembunyi karena mengkhawatirkan Covid-19, itu akan "menodai narasi pemerintah Korut tentang bagaimana krisis ini telah dikelola dengan baik," kata Chad O'Carroll, CEO Korea Risk Group yang memantau Korea Utara.

"Jika dia hanya berusaha menghindari infeksi, di atas kertas seharusnya sangat mudah merilis foto atau video Kim yang tampak sehat," ungkapnya.

Tanda-tanda kehidupan

Sebuah sumber otoritatif yang dekat dengan pelaporan intelijen AS pada Senin (27/4/2020) mengatakan, sangat mungkin Kim Jong Un menghilang dari publik untuk menghindari paparan Covid-19.

Kereta kepresidenannya di kawasan resor pantai Wonsan kemungkinan menunjukkan dia memang ada di sana atau pernah berada di sana.

Namun sumber itu juga mengatakan, karena tidak ada dukungan resmi untuk kesimpulan seperti itu, intelijen AS juga masih mempertimbangkan kemungkinan Kim Jong Un sakit bahkan kritis.

38north sebuah proyek pemantauan Korea Utara yang berbasis di Washington pada Sabtu (25/4/2020) menerangkan, gambar satelit yang menunjukkan kereta yang diduga milik Kim Jong Un menambah bobot laporan bahwa ia berada di area resor itu.

Sementara itu media pemerintah Korea Utara belum melaporkan keberadaan Kim Jong Un sejak ia memimpin pertemuan pada 11 April, tetapi mereka masih memberitakan Kim yang mengirim surat dan pesan diplomatik.

"Saya setuju dengan penilaian pemerintah Korea Selatan bahwa tidak ada alasan untuk berpikir Kim Jong Un tidak melakukan tugasnya," kata Rachel Minyoung Lee, mantan analis intelijen open source Korut untuk pemerintah AS.

"Oleh karena itu, saya tidak akan membaca terlalu banyak surat yang ditandatangani Kim Jong Un. Saya kira sebagian besar tidak ditulis olehnya sendiri." ucapnya.

Pasukan Khusus yang Bersiap Untuk Membunuh Kim Jong Un

Sebelum isu Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un meninggal dunia jadi trending topik, terbentuk sebuah rencana membunuh Kim Jong Un pakai pasukan khusus.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved