Virus Corona

Kritik Halus Jokowi, Sandiaga Uno Tegaskan Ekonomi Bisa Dinego, Tapi Nyawa Rakyat Tidak Bisa Didebat

Kritik Halus Jokowi, Sandiaga Uno Tegaskan Ekonomi Bisa Dinego, Tapi Nyawa Rakyat Tidak Bisa Didebat

Editor: Dwi Rizki
Istimewa
Sandiaga Uno bersama Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19 menggelar rapid test di Rumah Sakit Wisma Atlet Kemayoran, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Rabu (29/4/2020) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Founder OK OCE dan Ketua Umum Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19 Sandiaga Salahuddin Uno, menyebut kalau situasi ekonomi di Indonesia tengah dalam masa sulit.

Kendati demikian, kata Sandiaga Uno, menyelamatkan nyawa manusia saat ini jauh lebih penting ketimbang menjaga pertumbuhan ekonomi tetap sesuai dengan target asumsi pemerintah.

"Ekonomi bisa dinego. Nyawa rakyat? Tidak ada ruang untuk perdebatan," kata Sandiaga seperti dikutip dari akun Instagram miliknya dikutip dari Kompas.com pada Rabu (29/4/2020).

Pemilik grup investasi Grup Saratoga ini berujar, ekonomi masih bisa dipulihkan segera setelah pandemi wabah virus corona (Covid-19) berakhir.

Kebijakan saat ini perlu menitikberatkan pada penyelamatan rakyat.

"Soal hitung-hitungan pertumbuhan ekonomi, mungkin bisa kita negosiasikan nanti. Tapi nyawa dan kehidupan rakyat tidak ada ruang untuk perdebatan," tegas Sandiaga.

IPW Tuding Jokowi Ngawur, Larang Mudik Tapi Izinkan Ratusan TKA China Masuk Sulawesi Utara

Menurut dia, dalam waktu bersamaan dengan upaya-upaya penanggulangan Covid-19, pemerintah bisa terus menggelontorkan dana untuk jaring pengaman sosial.

"Dana langsung tunai ke kantong masyarakat yang membutuhkan harus segera dikucurkan. Juga kan dituntut untuk bersatu, bahu membahu, tolong menolong. Yang berlebih membantu yang membutuhkan," jelas Sandiaga.

Sandiaga Uno bersama Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19 menggelar rapid test di Rumah Sakit Wisma Atlet Kemayoran, Kemayoran, Jakarta Pusat pada  Rabu (29/4/2020)
Sandiaga Uno bersama Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19 menggelar rapid test di Rumah Sakit Wisma Atlet Kemayoran, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Rabu (29/4/2020) (Istimewa)

Video Klarifikasi Kepala Desa Jalancagak, Diduga Ada Tekanan, Kritik Keras Kini Jadi Permohonan Maaf

Syarat dapat BLT

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo ( Jokowi) memutuskan bahwa pemerintah pusat akan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) kepada warga miskin sebesar Rp 600.000 per bulan.

Kebijakan bantuan tunai ini dilakukan untuk tetap menjaga daya beli masyarakat miskin saat pandemi wabah virus corona (Covid-19).

Penyaluran BLT ini diberikan selama tiga bulan dari April hingga Juni. Bantuan ini hanya dikhususkan bagi warga miskin yang tinggal di luar Jabodetabek.

Sementara untuk masyarakat kurang mampu di Jabodetabek akan kebagian paket sembako dengan nilai yang sama.

"Syarat penerimanya adalah keluarga miskin yang bukan termasuk penerima Program Keluarga Harapan (PKH), tidak memperoleh Kartu Sembako dan Kartu Prakerja," tulis Kementerian Keuangan di laman resminya.

Wali Kota Tanjungpinang Syahrul Meninggal Dunia, Sandiaga Uno Kenang Pertemuan Terakhirnya

Penerima BLT ini didasarkan dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved