Bulan Suci Ramadan
Rumah Seorang Warga Dirusak Tetangganya Sendiri Gara-gara Ngadu Tarawih
Rumah seorang warga di Kelurahan Jati, Pulogadung, Jakarta Timur, dirusak puluhan remaja yang merupakan tetangganya sendiri.
Penulis: Rangga Baskoro |
WARTAKOTALIVE.COM, PULOGADUNG -- Rumah seorang warga di Kelurahan Jati, Pulogadung, Jakarta Timur, dirusak puluhan remaja yang merupakan tetangganya sendiri.
Insiden itu direkam dan viral di media sosial. Dalam video berdurasi 30 detik itu terlihat puluhan remaja mendorong-dorong pagar dan melempari rumah itu dengan petasan.
Mereka juga merusak pot, hingga mengarahkan toa ke dalam rumah seolah membangunkan sahur.
Camat Pulogadung Bambang Pangestu mengatakan insiden itu terjadi pada Jumat (24/4/2020).
Ia menceritakan awalnya pemilik rumah melaporkan kegiatan Tarawih di satu masjid dekat tempatnya tinggal.
"Hari Kamis (23/4) pemilik rumah mengambil foto atau video tentang kegiatan Salat Tarawih. Lalu dilaporkan ke Twitter, ditujukan ke Gubernur," kata Bambang saat dikonfirmasi, Minggu (26/4/2020).
• Jalani Isolasi di Rumah dan Sepi Job, Iis Dahlia Akui Punya Tagihan Per Bulan Senilai Rp 250 Juta
• BREAKING NEWS: Malaysia Sebut 71,22 Persen Kasus Virus Corona Diimpor Dari Indonesia, Ini Datanya
• Begini Penjelasan Polisi Soal Nasi Bungkus Berlogo Anjing di Tanjung Priok yang Viral di Medsos
• Inilah Rincian THR untuk PNS, Polri dan TNI yang akan Cair Pada 13-14 Mei 2020
Pemilik rumah melaporkan kegiatan tersebut menggunakan akun anaknya dengan maksud agar pemprov segera memindak warga yang tak beribadah di rumah.
Alasannya, dalam pembatasan sosial berskala besar (PSBB) kegiatan bersifat keagamaan dibatasi guna mencegah penularan Covid-19.
Aduan tersebut kemudian diketahui oleh para warga, hingga pada saat sahur, mereka pun bertindak anarkis.
"Remaja yang biasa membangunkan sahur marah. Mereka melakukan di depan rumah, membakar petasan, merusak pot tanaman, dan mendorong-dorong pagar rumah," ujarnya.
• Jeritan Pilu Pengusaha Restoran di Halim saat Pandemi, 12 Hari Buka Dagangan Hanya Laku Rp 90.000
Namun Bambang menuturkan, insiden sudah diselesaikan pada Sabtu (25/4/2020) oleh jajaran tiga pilar Kecamatan Pulogadung.
Didampingi Lurah Jati, personel Polrestro dan Kodim 0505 Jakarta Timur pengurus RW dan pemilik rumah melakukan mediasi.
"Sudah berdamai, kita mediasi dan selesai secara kekeluargaan. Dari RW menjamin untuk tidak mengulangi lagi. Kalau terjadi lagi ditindak sesuai hukum oleh petugas," tuturnya.
Bambang menyebut, pihaknya sudah mengimbau warga agar membatasi kegiatan ibadah selama PSBB sesuai intruksi pemerintah.
• Inilah 7 Keutamaan Tadarus Alquran di Bulan Ramadan, Banyak Manfaat dan Berpahala
Tapi dia tak menampik adanya warga yang membandel, padahal pemerintah sudah satu suara membatasi kegiatan agama saat Pandemi Covid-19.
"Sudah kita imbau dari awal untuk tidak melakukan Salat Tarawih, nanti kita intensifkan monitor lagi agar enggak ada kejadian seperti ini lagi," lanjut Bambang.
Warga Pulogadung Laporkan Kegiatan Salat Tarawih
Sebelumnya, sekelompok remaja merusak rumah warga di RT 010, RW 03, Kelurahan Jati, Pulogadung, Jakarta Timur.
Aksi perusakan itu terekam video dan video itu kemudian viral di media sosial.
• AIR Mata Nunik Tumpah Terjebak di Bandara Soekarno-Hatta, Sedih Mikir 3 Anaknya di Lampung
Dalam video itu terlihat sekelompok remaja mendorong-dorong pagar rumah seorang warga bernama Aselih.
Sekelompok remaja itu juga melemparkan petasan ke arah rumah tersebut. Camat Pulogadung, Bambang Pangestu, mengatakan, kejadian itu bermula Kamis (23/4/2020) lalu.
Aselih yang rumahnya terletak di sebelah Masjid Al Wastiyah melaporkan kegiatan salat tarawih yang dilaksanakan di masjid itu saat ada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Pemerintah Provisi DKI Jakarta telah menerapkan PSBB sejak 10 April 2020 untuk 15 hari tetapi kemudian telah dipernjang hingga 23 Mei mendatang untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
"H Aselih mengambil foto atau video tentang kegiatan pelaksanaan salat tarawih, berdasarkan hasil CCTV masjid. Setelah dibuka CCTV masjid, terlihat hanya H Aselih yang sedang mengambil foto atau video kegiatan salat tarawih," kata Bambang kepada Kompas.com, Senin (27/4/2020).
• Ini Alasan Warga Cikiwul Bantargebang Kembalikan Bantuan Sembako dari Pemkot Bekasi
Bambang menjelaskan, kegiatan salat tarawih itu diadukan Aselih ke akun media sosial Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, melalui akun media sosial anaknya.
Laporan itu diketahui sekelompok remaja lingkungan tersebut yang biasa membangunkan warga untuk sahur.
Para remaja itu marah dan kemudian melakukan perusakan rumah Aselih.
"(Sekelompok remaja) marah terhadap keluarga dari H Aselih, mereka membakar petasan, merusak pot tanaman, dan mendorong-dorong pagar rumah H Aselih," ujar Bambang.
Setelah perusakan tersebut, baru pengurus RT, RW, LMK, tokoh agama, dan tokoh masyarakat setempat bereaksi.
• Saksi Ungkap Tidak Ada Pengeroyokan Terkait Viral Kerabat RT Pukuli Warga di Rawa Badak Utara
Sabtu lalu, upaya damai dan mediasi dilakukan dengan melibatkan para remaja dan keluarga yang jadi korban.
"Benar bahwa akun (media sosial) yang dipergunakan (lapor kegiatan shalat tarawih) memakai akun anak dari H Aselih. Akun tersebut sudah dikunci dan (laporan) dihapus. Kumpulan anak remaja tersebut juga menginginkan H Aselih meminta maaf kepada warga sekitar," ujar Bambang.
Kasus itu kini sudah berujung damai. Sekelompok remaja itu dihimbau untuk tidak kembali melakukan tindakan anarkis.
Apabila tindakan seperti itu kembali terulang maka pengurus RW setempat akan melaporkannya ke kepolisian.
• Inilah Penyebab Kebakaran Gereja Chatedral Gading Serpong
Sementara itu, Bambang mengimbau kepada warganya agar tetap membatasi kegiatan keagamaan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berlangsung. Hal itu guna mencegah penyebaran Covid-19.
"Sudah kami imbau dari awal untuk tidak melakukan shalat tarawih. Nanti kami intensifkan, monitor lagi agar enggak ada kejadian seperti ini lagi," ujar Bambang. (abs/dod)