Bulan Suci Ramadan

Bolehkah Membunuh Cicak dan Nyamuk? Begini Hadist dan Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Apa hukumnya ketika kita membunuh cicak dan nyamuk? Berdosakah kita? Begini penjelasan Ustadz Adi Hidayat soal hewan-hewan ini

Youtube
Hukum membunuh cicak dan nyamuk 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Pasti di rumah kita sering melihat cicak. Adakalanya kita merasa risih dengan kehadiran hewan melata itu.

Ketika harus membasmi cicak, ada perasaan jijik atau tak tega membunuhnya. Apakah benar cicak harus dibunuh atau dibiarkan saja?

Berikut penjelasan Ustadz Adi Hidayat (UAH) yang pernah memberikan ceramahnya, dikutip dari Youtubenya.

Menurut Ustadz Adi Hidayat hal itu berkaitan dengan hadist khushi 238 dan hadist riwayat  Al Bukhori nomor 3358 riwayatnya Ummu Syurai..

"Sebelum masuk ke cicak anda harus pahami dulu hikmah Allah ketika menciptakan suatu mahluk itu terdiri dari tiga hal," kata UAH.

Ciri Orang yang Puasanya Diterima Allah dan Syarat Puasa Ramadan Dijelaskan Ustadz Adi Hidayat

Pertama, ujian kemaslahatan, mahluk diciptakan Allah supaya manusia bisa mengambil kemaslahatannya atau kebaikkannya saja.

Misalkan saat Allah menciptakan lebah, manusia bisa mengambil madu untuk kesehatan dan sengatnya untuk pengobatan.

Setiap kita ambil madunya karena niat untuk Allah maka dapat pahalanya. Kita tidak mempersoalkan lebahnya.

Lebah tebesar di dunia, lebah raksasa Wallace ditemukan di Maluku setalah hampir 40 tahun menghilang. (Kompas.com)
Lebah tebesar di dunia, lebah raksasa Wallace ditemukan di Maluku setalah hampir 40 tahun menghilang. (Kompas.com) (istimewa)

Kedua,  Allah menciptakan hewan yang fungsinya sebagai mudarat supaya kita mengetahui ada keburukan yang harus kita hindari.

Misalkan nyamuk diciptakan Allah SWT untuk menunjukkan ada lingkungan kotor di situ.

Ketika nyamuk menunjukkan fitrahnya maka harus dieksekusi, dibunuh.

Mengapa harus dibunuh karena dari lingkungan kotor yang mungkin membawa penyakit yang dibawa dari satu lingkungan ke lingkungan lainnya.

"Tasbihnya atau khidmatnya kepada Allah, nyamuk itu bertugas menunjukkan ada yang kotor pada diri saya," jelas UAH.

Bunuh Tetangganya, Pria ini Mengaku Didatangi Arwah Neneknya Dibantu Dukun dan Raket Nyamuk

Ilustrasi. Alphabet, melalui anak perusahaan bernama Verily yang bergerak di bidang kesehatan, menyusun rencana untuk melenyapkan nyamuk dari muka Bumi.
Ilustrasi. Alphabet, melalui anak perusahaan bernama Verily yang bergerak di bidang kesehatan, menyusun rencana untuk melenyapkan nyamuk dari muka Bumi. (thinkstockphotos)

Manusia membunuh nyamuk di situ karena ada kotoran di dalamnya.

Ketika Allah menciptakan nyamuk dan lalat itu ada manfaatnya sesuai dengan surat Al Baqarah ayat 26

  إِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحْيِي أَنْ يَضْرِبَ مَثَلًا مَا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا ۚ فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا فَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ ۖ وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا فَيَقُولُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَٰذَا مَثَلًا ۘ يُضِلُّ بِهِ كَثِيرًا وَيَهْدِي بِهِ كَثِيرًا ۚ وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلَّا الْفَاسِقِينَ

Innallāha lā yastaḥyī ay yaḍriba maṡalam mā ba'ụḍatan fa mā fauqahā, fa ammallażīna āmanụ fa ya'lamụna annahul-ḥaqqu mir rabbihim, wa ammallażīna kafarụ fa yaqụlụna māżā arādallāhu bihāżā maṡalā, yuḍillu bihī kaṡīraw wa yahdī bihī kaṡīrā, wa mā yuḍillu bihī illal-fāsiqīn

Artinya: Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?".

Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik.

Itu sebabnya mengapa manusia tidak pernah menanyakan gak tega membunuh nyamuk dan tak pernah bilang kejam membunuhnya.

“Persoalannya bukan bunuh atau tidak bunuh, itu adalah ujian bagi kita yang menampilkan mudarat di situ yang harus dihilangkan,” ujar UAH

Seperti halnya juga cicak, itu termasuk ujian mudarat dan keimanan. Dengan banyaknya cicak di rumah menunjukkan banyak kotor ada di situ.

Ada bakteri ecoli, yang dibawa juga kotor, serta yang dimakan pun kotoran.

Makanan cicak itu ya nyamuk juga membawa mudarat.

Maka Nabi Muhammad SAW memerintahkan untuk membunuh cicak dan mendapat pahala.

dalam hadits riwayat Muslim terdapat sebuah hadits yang menjelaskan beberapa keutamaan membunuh cicak.

مَنْ قَتَلَ وَزَغًا فِى أَوَّلِ ضَرْبَةٍ كُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ وَفِى الثَّانِيَةِ دُونَ ذَلِكَ وَفِى الثَّالِثَةِ دُونَ ذَلِكَ Artinya,

“Barang siapa yang membunuh cicak sekali pukul, maka dituliskan baginya pahala seratus kebaikan. Barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala yang kurang dari pahala pertama. Barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala lebih kurang dari yang kedua,” (HR Muslim).

Membunuh cicak itu seperti kita membunuh nyamuk.

Sekaligus juga mengusir jin, karena jin suka dengan kondisi yang kotor.

Dengan adanya cicak maka menunjukkan ada jin di situ yang suka dengan tempat kotor.

Nabi menyebutkan dengan hewan fasik kecil, selain membawa kotoran dia juga pernah meniup api yang sedang membakar Nabi Ibrahim supaya semakin menyala.

Hukuman Cambuk Dihapus di Arab Saudi, Komisi Hak Azasi Manusia Bersyukur, Begini Penjelasannya

Si cicak itu bukannya mendinginkan api tapi malah meniup semakin membawa. Maka ketika Anda membunuh cicak tidak saja menghilangkan kotoran tapi juga ada pahala di situ.

“Makanya perlu pahami dulu hikmahnya jangan nanti dikatakan melanggar hak asasi kehewanan, Masya Allah,” kata UAH

Dalam riwayat lain juga disebutkan bahwa cicak dibunuh karena meniupi api agar membakar Ibrahim AS, berdasarkan hadits riwayat Bukhari.

عَنْ أُمِّ شَرِيكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ بِقَتْلِ الْوَزَغِ وَقَالَ كَانَ يَنْفُخُ عَلَى إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلاَم

Artinya, “Rasulullah SAW memerintahkan untuk membunuh cicak. Beliau bersabda, ‘Dahulu cicak ikut membantu meniup api Ibrahim AS,’” (HR Bukhari).

Ketiga, ujian penunjukkan karakter.

Seperti ketika Allah menciptakan monyet. Ditunjukkan pada surat Al Baqarah ayat 65:

 وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ ٱلَّذِينَ ٱعْتَدَوْا۟ مِنكُمْ فِى ٱلسَّبْتِ فَقُلْنَا لَهُمْ كُونُوا۟ قِرَدَةً خَٰسِـِٔينَ

Arab-Latin: Wa laqad 'alimtumullażīna'tadau mingkum fis-sabti fa qulnā lahum kụnụ qiradatan khāsi`īn

 Artinnya: Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: "Jadilah kamu kera yang hina".

Tafsir Quran Surat Al-Baqarah Ayat 65 65. Dan sungguh kalian benar-benar mengetahui dengan jelas berita tentang para pendahulu kalian.

Arti Imsak Saat Puasa Ramadhan Apakah Harus Berhenti Makan? Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Mereka telah melanggar ketentuan Allah dengan berburu ikan pada hari Sabtu yang terlarang bagi mereka.

Mereka membuat rekayasa atas larangan itu dengan cara memasang jala sebelum hari Sabtu dan berburu ikan pada hari Ahad. Maka Allah merubah wujud mereka menjadi kera yang hina sebagai hukuman karena merekasaya ketentuan Allah.

Ustadz Adi Hidayat pun memberi gambaran sifat monyet yang jika diberi makanan akan diambil dengan tangan kiri, lalu ditangkap dengan tangan kanan, dan ditangkap lagi dengan kaki kiri dan kaki kanan. Lalu kawanannya bila mendekat akan diusirnya. 

Ada juga monyet yang bila melihat kerumunan yang ada makanan pun berusaha mengusirnya. 

"Jadi harus jelas dulu makna dari penciptaaan monyet ini," tutup UAH. 

Berikut videonya:

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved