Berita Bekasi
Pencuri Uang Kotak Amal Musala Diamuk Warga di Bekasi, Kepergok Saat Asik Menghitung Uang
Seorang Pria kepergok mencuri uang kotak amal di Musala Al-Ikhlas RT 02 RW 06, Kelurahan Jaticempaka, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: PanjiBaskhara
WARTAKOTALIVE.COM, PONDOK GEDE - Seorang pria kepergok mencuri uang kotak amal di Musala Al-Ikhlas RT 02 RW 06, Kelurahan Jaticempaka, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Saat kepegok, sontak pelaku pencurian uang kotak amal musala dihajar habis-habisan sejumlah warga setempat.
Diketahui, kronologi pelaku kepergok curi uang kotak amal, ketika si pelaku sibuk hitung uang curian kotak amal.
Kejadian tersebut dibenarkan Kanit Reskrim Polsek Pondok Gede AKP Supriyanto.
• Maling Kotak Amal Ngaku ODP Covid-19 Saat Ditangkap Warga, Saat Akan Dikarantina Begini Reaksinya
• Tadinya Geram Kotak Amal Masjid Dicuri, Begitu Tahu Alasannya Jadi Iba Pada Pencuri Masih Bocah Ini
• Beli Kotak Amal di Toko Online untuk Sembunyikan Sabu, Pengedar Narkoba di Kota Bekasi Diringkus
Pencurian uang kotak amal di Musola Al-Ikhlas iti terjadi pada Rabu (22/4/2020) sekira pukul 08.30 WIB.
"Pelaku inisial FFS Ditangkap usai kepergok warga, lagi menghitung ketahuan," kata Supriyanto dalam keterangannya, Jumat (24/4/2020).
Aksi pencurian uang kotak amal itu pertama kali diketahui oleh Singgih Nugroho warga yang tengah melintas di depan Musola tersebut.
Saksi curiga, pelaku tengah duduk dan menghitung uang hasil curian dalam kotak amal musola tersebut.
"Saat ditanya malah kabur, langsung diteriaki maling itu kabur lompat tembok. Dikejar warga dan ditangkap," ungkap dia.
Selanjutnya pelaku dibawa ke Polsek Pondok Gede untuk penyidikan lebih lanjut.
Berdasarkan keterangannya, pelaku sudah mengincar kotak amal yang ada di dalam musola itu.
Melihat situasi sepi, ia masuk dan mencongkel kotak amal dengan menggunakan baut besi yang dibawanya.
Kemudian pelaku mengambil semua uang yang ada didalam kotak amal tersebut.
Tak puas sampai di situ, lalu pelaku masuk ke gudang dengan merusak pintu gudang, pelaku mengambil uang ada dikotak amal yang disimpan di dalam gudang tersebut.
"Usia beraksi saat hendak kabur ternyata kepergok warga, karena lagi hitung rapikan uang itu," ucap dia.
Adapun barang bukti yang diamankan ialah, dua buah kotak amal warna hijau, satu buah baut besi panjang sekitar 20 centimeter, dan jaket yang digunakan pelaku saat mencuri.
Serta, barang bukti lainnya uang tunai sebesar Rp. 1.233.000 yang ada di sejumlah kota amal musola tersebut.
Maling Kotak Amal Ngaku ODP Covid-19
Seorang pria mengaku-ngaku berstatus sebagai orang dalam pemantauan (ODP) virus corona atau Covid-19.
Pria tersebut mengaku ODP Covid-19 setelah diamankan warga karena mencuri kotak amal di salah satu masjid di kawasan Petukangan, Jakarta Selatan, Kamis (9/4/2020).
Namun, ketika diamankan warga, pria yang belum diketahui identitasnya itu mengaku ODP.
"Dia bilangnya ODP. Dia intinya enggak mau dibawa ke kantor polisi," kata Kompol Rosiana Nurwidajati, saat dihubungi, Kamis (9/4/2020).
Kejadian ini berawal ketika pelaku tersebut diamankan warga sekitar pukul 10.00 WIB.
Saat diamankan, pria ini mengaku sebagai ODP.
Pria tersebut pun sempat diancam akan dibawa ke rumah sakit untuk dikarantina jika benar dalam pemantauan.
Mendengar hal tersebut, pencuri itu akhirnya mengaku jika dirinya bukanlah ODP.
Rosiana mengatakan, uang yang dicuri pun tidak terlalu banyak.
"Hanya ada uang Rp 2.000 beberapa lembar. Kurang dari Rp 30.000," ucap dia.
Hingga saat ini, pelaku sedang diperiksa di Mapolsek Pesanggrahan guna dimintai keterangan lebih lanjut.
Tadinya Geram Kotak Amal Masjid Dicuri, Begitu Tahu Alasannya Jadi Iba Pada Pencuri Masih Bocah Ini
Siapa yang tak geram jika mengetahui ada seseorang yang mencuri kotak amal masjid.
Saat seseorang harusnya menyisihkan hartanya untuk mengisi kotak amal, justru sebaliknya mencuri dari tempat itu.
Hal itulah yang dirasakan warga Kota Semarang pada awalnya ketika tahu ada seorang bocah yang mencuri kotak amal.
Namun, sikap mereka berubah setelah tahu alasan bocah itu melakukan perbuatan tak terpuji itu.
Kisah menyentuh terjadi di Kota Semarang dimana ada bocah berinisial PR (15) nekat mencuri kotak amal di Masjid Al Hikmah, Pedurungan, Kota Semarang lantaran kelaparan.
Kejadian PR mencuri tersebut pada Rabu (19/2/2020) lalu.
Warga yang awalnya geram mengamankan PR (15) jadi tersentuh lantaran aksi nekat bocah yatim piatu itu karena kelaparan dan hidup berpindah - pindah.
Namun, saat ini ada orang yang peduli dengan bocah tersebut.
Bocah yatim piatu berinisial PR (15) kini ditampung keluarga Nur Kholis di Blancir Raya.
Saat ditemui Tribunjateng.com di kediaman Nur Kholis (47), Jumat (21/2/2020) pagi, PR tampak sudah mulai melakukan aktivitas di rumah tersebut.
PR yang tampak berpenampilan rapi dengan kemeja kotak-kotak dan celana jeans tersebut terlihat malu-malu saat hendak melahap sarapannya.
Sesekali, ia tersenyum dan mengangguk saat ditanya.
"Dia (PR) memang belum banyak bicara, belum penyesuaian karena baru," ujar Nur Kholis.
Dijelaskan Nur Kholis, PR ikut dengannya sejak Kamis (20/2/2020) siang.
Saat itu, kata dia, seusai diamankan dari Polsek Pedurungan, PR sempat kembali ke tribun lapangan sepak bola Pedurungan Kidul.
PR kembali melakukan aktivitasnya dan tidur di tempat itu.
"Awalnya saya mendapat informasi soal itu."
"Kok sepertinya saya pernah lihat anak ini, saya kemudian menyusul ke sana. Ada Babinsa dan MIK Semar juga."
"Ternyata benar, saya pernah lihat anak itu," ungkapnya.
Diakuinya Nur Kholis, anak tersebut sebelumnya sempat berada di dekat rumahnya.
Ia tampak memerhatikan Nur Kholis saat bekerja mengangkati batu bata.
Nur Kholis yang mengaku prihatin dengan anak itu merasa PR ingin ke rumahnya.
"PR memang bukan warga RT saya."
"Hanya dua hari sebelum kejadian (pencurian kotak amal) itu, dia ada di seberang rumah saya seperti orang linglung," ujarnya.
Lantas ia memaparkan, saat dirinya, kerabat dekat, dan warga lainnya membujuk PR untuk kembali ke yayasan, PR menolak.
Nur Kholis lantas menawarkan PR untuk tinggal di rumahnya.
Benar, kata Nur Kholis, PR akhirnya mau ikut ke rumahnya.
"Anak ini kami tanya mau pulang ke mana?"
"Saya tawari, kalau mau ikut saya silakan yang penting tidak di sini (lapangan)."
"Feeling saya, anak ini memang mau ke rumah saya."
"Ternyata saat ditanya dia maunya ikut saya," ujarnya.
Lantas Nur Kholis menjelaskan, dirinya bersama istri Kusrianah (46) akan memperkenankan PR untuk tinggal di rumahnya apabila mau.
Juga menyekolahkannya jika nantinya ingin melanjutkan sekolah.
Namun begitu, lanjutnya, dirinya dan istri kini masih memberikan ruang PR untuk menenangkan diri.
"Dia harusnya kelas 2 SMP, tapi ini sudah tidak sekolah sejak liburan akhir tahun kemarin."
"Ini insya Allah nanti bergantung anaknya, kalau nyaman di sini dan mau tinggal di sini kami persilakan."
"Sekarang kami biarkan dia tenang dulu, karena mungkin masih ketakutan karena peristiwa kemarin," tukasnya.
Sebelumnya, PR diketahui sebagai pencuri kotak amal di Masjid Al Hikmah, Pedurungan, Kota Semarang, Rabu (19/2/2020) kemarin.
Setelah diusut, rupanya PR mencuri uang dalam kotak itu untuk makan.
Dia mengaku belum makan selama tiga hari.
Warga yang semula geram berubah bersimpati.
PR adalah anak yatim piatu.
Hal itu diakui langsung Kapolsek Pedurungan, Kompol Eko Bubiyanto saat ikut melihat kondisi PR dan berada di lokasi, Rabu (19/2/2020) sore sekira pukul 16.20 WIB.
"PR anak yatim piatu."
"Setelah diamankan, justru banyak warga yang kasihan."
"Bahkan, saya pun yang melihat langsung sedih."
"Kondisi PR sangat miris," ujar Kompol Eko saat dihubungi Tribun Jateng.
Kepada polisi, PR mengaku tiap malam tidur dan berteduh di Tribun, Lapangan Bola Pedurungan Kidul.
Untuk mandi pun, PR harus berpindah-pindah dari satu mushola ke mushola lainnya.
"PR hidupnya berpindah-pindah."
"Dia tidak punya tempat tinggal tetap."
"Kini, PR sudah dikasih makan."
"Banyak warga juga yang memberi bantuan."
"Kami dari kepolisian pun demikian," cerita Kapolsek.
Dia mengungkapkan, pihaknya sempat menawari PR untuk dibawa ke Kantor Dinsos.
Namun, PR enggan.
Saat ditawari hal itu, PR malah pergi lagi usai dibawa ke Mapolsek Pedurungan.
Kapolsek pun sempat menawari PR untuk tinggal di Mushola Mapolsek.
"Saya tawarkan tinggal di Polsek untuk kerja bersih-bersih, ternyata PR tetap tidak mau juga."
"Katanya takut," jelas Kapolsek.
Cerita mengenai pencurian oleh anak yatim piatu ini menuai banyak respons dari netizen.
Mereka rata-rata jatuh iba kepada yang bersangkutan.
Berikut ini komentar beberapa netizen di grup Facebook Bankom Polrestabes Semarang:
Ha Sanah: Ya allah ....tolong d kasih kerjaan biar dia bisa makan ....ngenes gk tega lihatnya
Eric Fajar Pribadi: Mesakke ojo di sio* lur anak yatim piatu
Ricky: Itu anak asli mana rumahnya ??
AlexSandria AlexSandria: Kasihan,,, sekali
Bayu Sukma: Ya allah... (MAZ/Wartakotalive.com/Kompas.com/Intisari)