Berita Internasional
Ayahnya Meninggal Karena Stroke Tahun 2011, Benarkah Kim Jong Un Kritis Usai Operasi Kardiovaskular?
Penyakit kardiovaskular atau cardiovascular disease (CVD) adalah penyakit yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah, stroke.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- AS menyatakan memantau laporan intelijen yang menyebut kondisi Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, kritis setelah operasi kardiovaskular.
Penyakit kardiovaskular atau cardiovascular disease (CVD) adalah penyakit yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah.
Penyakit kardiovaskular yang umum adalah: penyakit jantung iskemik (ischemic heart disease) (IHD), stroke, atau penyakit jantung akibat tekanan darah tinggi.
• Kabar Kim Jong Un Sakit Parah dan Kritis Langsung Dipantau Para Pejabat Intelejen AS
• Transformasi Kim Jong Un, Dulu Anak Manja dan Nakal, Kini Dikenal Diktator dan Koleksi Banyak Selir

Belum diketahui penyakit yang mana yang diderita Kim Jong Un.
Yang pasti ayah Kim Jong Un, Kim Jong-il, menderita stroke sejak tahun 2008 dan akhirnya meninggal dunia 2011.
• Jelang Bulan Suci Ramadan, TPU Karet Bivak Tanah Abang Sepi Peziarah Gara-Gara Wabah Virus Corona
Meski masih misteri kabar kesehatannya, CNN menampilkan parade foto Kim Jong Un sejak anak-anak hingga ia sekarang berkuasa.
Kim menuai perhatian setelah absen dalam perayaan ulang tahun mendiang kakeknya sekaligus pendiri Korut, Kim Il Sung, pada 15 April.
Ketidakhadiran Kim Jong Un memunculkan pertanyaan mengenai kondisi kesehatannya, di mana kali terakhir dia terlihat adalah saat pertemuan para pejabat negara.
• Suami Dirumahkan, Ibu Ini Tergantung KRL ke Kantornya, Itu yang Bikin Luhut Tolak Stop Operasi KRL
Kepada CNN Monday (20/4/2020), sumber internal AS menuturkan kondisi kesehatan Kim kredibel.
Tetapi sejauh apa parahnya tidak diketahui. Daily NK, harian berbasis di Korea Selatan yang fokus kepada Korea Utara melaporkan, Kim menjalani prosedur operasi kardiovaskular pada 12 April.
Berdasarkan pemberitaan harian itu, Kim harus menjalani prosedur tersebut karena "obesitas, merokok, dan bekerja secara berlebihan".
Sang pemimpin tertinggi saat ini dilaporkan menjalani perawatan di sebuah vila yang berlokasi di kawasan Hyangsan County.
• Isi Waktu Selama di Rumah Saja, Kapten Bhayangkara FC Salurkan Bakat Terpendam di Dapur
Setelah dinyatakan kritis, kondisi Kim disebut mulai membaik dengan sebagian dokter yang merawatnya pulang ke Pyongyang pada 19 April.
Hanya sebagian kecil tim medis yang masih ditempatkan di Hyangsan untuk memantau perkembangan kesehatan pemimpin yang berkuasa sejak 2011 itu.
Saat dikonfirmasi, baik Dewan Keamanan Nasional maupun Kantor Direktur Intelijen Nasional menolak untuk memberikan tanggapan.
• Beri Semangat Untuk Orang Terdampak Virus Corona, Aaliyah Massaid Nyanyikan Saling Peduli
Begitu juga dengan Badan intelijen Pusat (CIA), Kementerian Luar Negeri AS, maupun perwakilan dari pemerintah Korea Selatan.
Mengumpulkan informasi telik sandi dari negara komunis itu terbilang sulit, dan menjadi tantangan bagi Negeri "Uncle Sam".
Pyongyang secara ketat membatasi aliran informasi di lingkaran sang pemimpin, yang dianggap sebagai dewa di Korea Utara.
• Bantu Petani, ACT Bogor Gelar Operasi Pangan Gratis di Cibadak
Absennya Kim Jong Un dari pemberitaan media resmi jelas bakal memunculkan rumor dan spekulasi mengenai kesehatan yang dialaminya.
Korut tidak punya kebebasan dalam pers, dengan seringnya terjadi jarak yang cukup besar jika menyangkut pemberitaan pemimpinnya.
Karena itu, para analis bergantung kepada setiap pemberitaan media lokal maupun video propaganda untuk mendapatkan petunjuk penting.
• PSBB di Kota Bekasi Mungkin Diperpanjang Sampai Akhir Mei, Stadion Bakal Jadi Tempat Pasien Covid-19
Terakhir kali sang pemimpin tertinggi muncul dalam pemberitaan adalah pada 11 April.
Empat hari kemudian, dirinya tak disebut. Pakar mengaku tak yakin apa yang bisa membuat Kim bisa melewatkan acara penting seperti perayaan ulang tahun almarhum Kim Il Sung.
Jika dia sampai tidak datang dalam perayaan tersebut, maka biasanya itu sesuatu yang penting. Tetapi bisa juga tak ada agenda khusus.
Bruce Klingner, peneliti senior Heritage Foundation berujar, terdapat sejumlah rumor bahwa Kim terkena masalah kesehatan baik di otak, hati, maupun karena merokok.
"Jika Kim Jong Un sampai dirawat di rumah sakit, itu menjelaskan mengapa dia tidak hadir pada 15 April," jelas mantan petinggi CIA.
• 9 Bahan Makanan ini Cocok untuk Sahur, Tidak Membuat Gula Darah Puasa Cepat Turun
"Tetapi selama bertahun-tahun, terdapat rumor kesehatan ngawur mengenai Kim. Jadi, yang perlu kita lakukan hanyalah menunggu," lanjutnya.
Mendiang ayah Kim, Kim Jong Il, absen dari parade merayakan 60 tahun berdirinya Korea Utara pada 2008 silam.
Saat itu, rumornya adalah kondisinya memburuk.
Setelah itu, terungkap bahwa pemimpin kedua Korut tersebut menderita stroke, dengan kondisi kesehatannya menurun hingga meninggal di 2011.
Kim Jong Un sebelumnya sempat menghilang lebih dari satu bulan pada 2014, yang seperti biasa, memunculkan rumor mengenai kesehatannya.
• Meneladani Kegigihan R.A Kustiyah, Pejuang Wanita yang Ditakuti Penjajah
Dia kemudian kembali sambil mengenakan tongkat, di mana intelijen Korsel mengungkapkan ada kista yang diangkat dari pergelangan kakinya.
"Sangat mungkin kabar yang beredar ini salah," cetus John Delury, profesor hubungan internasional di Universitas Yonsei di Seoul.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Intelijen Sebut Kondisi Kim Jong Un Kritis Setelah Operasi Kardiovaskular", Penulis : Ardi Priyatno Utomo