Virus Corona
Refund Tiket Pesawat tidak lagi Uang Cash tapi Voucher, Astindo: Konsumen dan Travel Agent Dirugikan
“Bagaimana jika maskapai tidak sanggup bertahan menghadapi gempuran kesulitan selama pandemic Covid-19?"
Sehingga maskapai memutuskan untuk melakukan pengembalian tiket dengan menggunakan
voucher refund (maskapai internasional) atau top up deposit (maskapai domestik)," jelas Puline.
Penggunaan voucher refund, lanjutnya, membantu maskapai untuk menghemat cash yang harus dikeluarkan.
Konsumen diharuskan untuk menunda perjalanan dan tidak membatalkan perjalanan.
Namun konsumen bisa saja mengalami masalah dengan usahanya akibat Covid-19.
Sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan di kemudian hari.
"Konsumen yang merencanakan bepergian untuk keperluan dinas mungkin saja sudah tidak lagi bekerja di perusahaan yang sama atau bisa jadi kegiatan yang akan mereka lakukan akan diadakan di kota lain di mana tidak ada penerbangan dengan maskapai tersebut," katanya.
Selain itu, top up deposit mengendap di rekening bank maskapai dan tidak dapat diuangkan oleh travel agent.
Pauline juga menyatakan bahwa Astindo, sudah menyurati maskapai penerbangan domestik terkait (Sriwijaya, Lion Air, Air Asia, Citilink, Garuda).
Namun, tidak mendapat jawaban positif terkait permohonan travel agent agar dana tersebut ditransfer ke rekening travel agent.
“Bagaimana jika maskapai tidak sanggup bertahan menghadapi gempuran kesulitan selama pandemic Covid-19? Apakah ada jaminan bagi pemegang voucher refund, maupun bagi pengusaha travel agent, uang tiket akan dikembalikan utuh?” ujar Pauline.
Pauline menggambarkan kondisi yang terjadi sebelumya di beberapa maskapai termasuk maskapai penerbangan domestik (Linus Air, Batavia Air, Adam Air).
Ketika mereka berhenti beroperasi, seluruh dana refund konsumen dan top up deposit tidak dikembalikan kepada yang berhak (konsumen & travel agent).
Puluhan miliar uang milik konsumen dan travel agent dianggap bagian dari aset mereka karena mengendap di rekening bank mereka.
“Sangat disayangkan, baik konsumen maupun travel agent menjadi yang paling dirugikan dalam hal ini, maskapai penerbangan beroperasi bermodalkan uang milik konsumen dan travel agent," jelasnya.
Untuk itu Astindo, lanjutnya, meminta perhatian kepada seluruh maskapai agar mengembalikan refund tiket berbentuk dana yang ditransfer ke rekening customer/travel agent.
"Bukan mengembalikannya dalam bentuk voucher ataupun deposit, karena dalam kondisi saat ini seluruh industri khususnya dalam hal ini adalah travel agent pun sangat membutuhkan dana tunai,” tambah Pauline.