Virus Corona Jabodetabek

Kisah Satu-satunya Sopir Ambulans Perempuan Tangani Covid-19, Banyak Orang Nggak Peka di Jalan

Namanya Ika Dewi Maharni. Ia adalah relawan yang rela banting stir menjadi sopir ambulans meski dia seorang perawat.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
Dok. BNPB
Ika Dewi Maharani, satu-satunya relawan medis perempuan di bawah naungan Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, yang bertugas sebagai sopir ambulans pasien virus corona. 

WARTAKOTAIVE.COM, JAKARTA -- Namanya Ika Dewi Maharni. Ia adalah relawan yang rela banting stir menjadi sopir ambulans meski dia seorang perawat.

Perempuan bersedia membantu mengantar pasien di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Ika adalah satu-satunya sopir ambulans permpuan di bawah naungan Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Kisah Keluarga di Ciledug Urunan Sewa Ambulans Rp15 Juta Urus Jenazah Covid-19, Harusnya Bisa Gratis

Keluarga Jenazah Covid-19 Sampaikan Kecewa dengan Pemkot Tangerang sampai Sewa Ambulans

Dia bahkan rela meninggalkan tanah kelahirannya di Maluku Utara untuk menjalani hidup di mess yang disediakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Selama menjadi relawan, Ika mendapatkan tugas mengantar atau menjemput pasien di Rumah Sakit Universitas Indonesia, Kota Depok, Jawa Barat.

Meski pekerjaan itu menyimpang dari profesinya, namun tak masalah karena sama-sama berkontribusi mempercepat penanganan corona.

Jika lengah, maka bukan tidak mungkin dirinya sendirilah yang akan terpapar virus corona.

Hasil Temuan NASA, Kualitas Udara Bumi Meningkat Drastis Selama Pandemi Covid-19

Angka kasus COVID-19 di Jakarta saat ini semakin meningkat, ditambah dengan jumlah petugas ambulans yang kurang memadai, sehingga membulatkan tekat Ika untuk menjadi sopir ambulans.

“Dengan keahlian yang saya miliki, saya bisa menyetir dan bidang dasar pekerjaan sebagai perawat. Tentu pas sesuai dengan panggilan hati, dengan kemampuan yang saya punya, saya harus melayani,” ujar Ika berdasarkan keterangan yang diterima pada Jumat (17/4/2020).

Baginya, melayani pasien merupakan hal yang biasa. Namun menjadi sopir ambulans, menjadi tantangan tersendiri bagi perawat yang tergabung dalam Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI) ini.

Kata dia menjadi sopir ambulans merupakan pengalaman pertama dalam hidupnya.

Viral Detik-detik Penghormatan Terakhir Para Tenaga Medis Terhadap Jenazah Perawat Positif Corona

“Ternyata di ambulans tidak semudah yang saya bayangin," kata Ika yang mengaku kuliah di sebuah Universitas di Kota Surabaya, Jawa Timur itu.

“Saya sudah bunyikan sirine, tapi kadang orang-orang di sekitar tidak peka untuk memberikan jalan padahal kami mengangkut pasien,” tambahnya.

Meski demikian, ada beberapa pengendara yang memiliki kesadaran untuk memberikan ruang jalan.

Dengan begitu, Ika lebih leluasa mengangkut pasien ke rumah sakit di tengah padatnya arus kendaraan di jalan raya.

BREAKING NEWS: Perenang Legendaris Indonesia Lukman Niode Tutup Usia Dalam Perawatan Covid-19

Mengemban tugas mengantarkan pasien dalam pengawasan (PDP) atau pun pasien positif COVID-19 membuat Ika berisiko besar terinfeksi virus corona.

Dalam menjalankan tugasnya itu, kata kunci safety atau keamanan merupakan hal yang utama.

Menggunakan alat perlindungan diri (APD) menjadi wajib bagi Ika sebelum berangkat bertugas. Tidak hanya agar dirinya aman, tetap juga agar para pasien tetap aman.

Meski telah mengenakan APD, sebagai manusia biasa, Ika mengaku tetap ada perasaan takut dalam dirinya, namun semangat kemanusiaan yang dia rasakan jauh lebih tinggi.

Lagu Sendiri Jadi Penanda Awal Karir Solo Giring Ganesha Setelah Tidak Lagi Jadi Vokalis Band Nidji

“Rasa takut ada pasti, cuma ini harus dilihat lagi, ini adalah tugas bagi kami sebagai relawan medis. Jadi harus menangani pasien dari awal sampai akhir pasien itu kami harus tangani,” ujar dia.

Dalam menjaga imunitas tubuh untuk melawan virus corona di tengah shift 12 jam yang dijalani, Ika selalu menyempatkan diri untuk makan teratur dan istirahat yang cukup.

“Untuk shift pagi dari jam 7 sampai jam 7 malam itu harus makan dulu. Selesai makan, ada panggilan untuk kami rujuk dan setelah selesai saya kemudian makan. Terpenting makan harus sehari tiga kali, multivitamin, dan susu,” jelasnya.

Pasien di Korea Selatan yang Sembuh dari Covid-19 Ternyata Kambuh Lagi, Begini Penjelasannya

Dengan usaha terbaiknya mengabdikan dirinya sebagai sukarewalan COVID-19, Ika berharap pandemi tersebut dapat segera berakhir.

“Dengan kami mengabdikan diri sebagai relawan kita harap penanggulangannya ini semakin cepat, jadi bencana ini cepat akan berakhir,” ucapnya. (faf)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved