Virus Corona Jabodetabek

Kondektur Bus dan Baby Sitter Meninggal Sebagai PDP Corona di Madiun, Mereka dari DKI dan Tangerang

Seorang baby sitter asal Kabupaten Madiun yang baru mudik dari Jakarta dilaporkan meninggal dunia sebagai PDP Corona Kamis (9/4/2020) sore.

IPA/backgrid
Ilustrasi Pekerja rumah sakit menyiapkan peti mati untuk mayat penyakit corona. Di Madiun dalam dua hari dilaporkan dua orang meninggal dunia karena PDP Corona, keduanya berasal daru zona merah Jakarga dan Tangerang 

WARTAKOTALIVE.COM, MADIUN -- Seorang baby sitter asal Kabupaten Madiun yang baru mudik dari Jakarta dilaporkan meninggal dunia setelah dirawat dua hari di RSUD dr. Soedono, Kamis (9/4/2020) sore.

Sehari sebelumnya seorang kondektur bus dilaporkan meninggal dunia juga karena corona. 

Perempuan berinisial L (23) itu meninggal berstatus sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) corona karena mudik dari zona merah Covid-19.

Kabar Sopir Bus AKAP Positif Covid-19, Terminal Kampung Rambutan Perketat Pengawasan Virus Corona

ASN, TNI, Polri, dan Pegawai BUMN Dilarang Mudik, Aturan untuk Masyarakat Tergantung Hasil Evaluasi

Juru Bicara Satgas Percepataan Penanganan Covid-19 Kabupaten Madiun, Mashudi yang dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (10/4/2020) pagi mengatakan, korban sudah dimakamkan dengan prosedur pemakaman jenazah corona di kampung halamannya.

Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Madiun, Mashudi
Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Madiun, Mashudi (KOMPAS.COM/MUHLIS AL ALAWI)

“ Meninggal tadi sore dan langsung dimakamkan Jumat (10/4/2020) dini hari dengan SOP pemakamanan jenazah corona,” kata Mashudi.

Meski dimakamkan dengan prosedur pemakaman jenazah korban corona, kata Mashudi, belum dipastikan korban meninggal karena terjangkit Covid-19 atau sebaliknya.

Kisah Putra Siregar, Pengumpul Donasi Terbesar Kalahkan Raffi Ahmad dan Atta Halilintar, Siapa Dia?

Pasalnya hasil swab korban belum diketahui. Menurut Mashudi, tim medis RSUD dr. Soedono sempat mengambil swab korban dan mengirimkannya ke Balitbangkes RI setelah korban dirawat di rumah sakit tersebut, Rabu (8/4/2020).

Namun, untuk mengetahui hasilnya membutuhkan waktu tiga hingga empat hari.

Meninggalnya baby sitter itu menjadikan jumlah warga yang berstatus PDP corona lalu meninggal di Kabupaten Madiun menjadi dua orang.

Wabah Virus Corona di Yaman Paksa Hentikan Perang, Gencatan Senjata Lawan Houthi Selama 2 Pekan

Sebelumnya, dilaporkan satu pemudik berprofesi kernet bus dari Tangerang, Banten juga meninggal berstatus PDP Corona.

Camat Kare, Tarnu Ashidiq yang dikonfirmasi terpisah mengatakan sebelum meninggal dunia, korban memiliki riwayat bekerja sebagai baby sitter selama delapan tahun di Jakarta.

Korban dipulangkan majikannya ke kampung halaman setelah mengalami sakit.

“Korban dipulangkan oleh majikannya dan diantar langsung dengan mobil pribadi. Informasinya korban dipulangkan karena sakit demam berdarah,” kata Tarnu.

Lagu Bagimu Negeri Ciptaan Kusbini Menjadi Inspirasi Glenn Fredly Menulis Lirik Lagu Pada Satu Cinta

Terkait kasus tersebut, kata Tarnu, tim puskesmas Kare bersama Dinkes Kabupaten Madiun sudah mentracing riwayat kontak korban.

Bahkankeluarga korban pun sudah dilakukan karantina mandiri untuk mengantisipasi penyerbaran Covid-19.

Tak hanya itu, sebelum korban meninggal, tim dari Kecamatan Kare bersama BPBD Kabupaten Madiun melakukan penyemprotan disenfektan di rumah korban dan rumah tetangga sekitar.

Diberitakan sebelumnya, seorang pria berinisial A (19) berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) asal Kabupaten Madiun, dilaporkan meninggal setelah dirawat tiga hari di RSUD dr Soedono Madiun, Rabu (8/4/2020).

Daftar 10 Negara Terpapar Virus Corona di Dunia, Amerika Serikat Pertama, China Anjlok di Posisi 8

Sebelum dirawat di rumah sakit, pria yang kesehariannya bekerja sebagai kondektur bus itu baru pulang dari Tangerang, Banten.

"Pria itu meninggal tadi siang di RSUD dr Soedono Madiun. Sore harinya langsung dimakamkan sesuai prosedur," ujar Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Madiun, Mashudi yang dihubungi , Rabu malam.

Mashudi mengatakan, saat tiba di Madiun, A tinggal bersama kakeknya.

Permudah Warga Belanja Kebutuhan Sehari-hari Ditengah Wabah Corona, Pemkot Bekasi Buka Pasar Online

Saat di Madiun, A mengeluh mual. Sore harinya, A sempat dibawa ke bidan setempat untuk mendapatkan pengobatan.

A kemudian dirujuk ke RSUD dr Soedono Madiun karena memiliki riwayat pulang dari daerah zona merah Covid-19.

Selama tiga hari dirawat di rumah sakit, kondisi A membaik dan akhirnya dibolehkan pulang.

Pulang dari rumah sakit, A tak lagi tinggal dengan kakeknya karena tak sanggup merawat.

A lalu tinggal bersama pamannya. Enam hari kemudian, korban kembali mengalami mual dan muntah yang lebih parah dari sebelumnya.

A kembali dilarikan ke RSUD dr Soedono Madiun, Senin (6/4/2020).

Cuti Bersama Lebaran Digeser ke Akhir Tahun. Berikut Daftarnya Libur Nasional dan Cuti Bersama 2020

Setelah tiga hari dirawat di rumah sakit itu, korban dinyatakan meninggal dunia.

"Sehari setelah dirawat, petugas BPBD menyemprot disinfektan di rumah yang ditinggali korban dan tetangga sekitar," ujar Mashudi.

 Mashudi mendapatkan informasi bahwa sebelum meninggal, telah dilakukan pemeriksaan swab terhadap A untuk mengetahui kepastian postif tidaknya terjangkit Covid-19.

Hingga saat ini kasus positif Covid-19 di Madiun berjumlah 1 kasus, 388 orang dalam risiko, 88 orang dalam pemantauan, dan 4 pasien dalam pengawasan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mudik Dari Jakarta, Seorang Baby Sitter Meninggal, Statusnya PDP Covid-19",  Penulis : Kontributor Solo, Muhlis Al AlawiJuga dengan judul  dengan judul "Seorang Kondektur Bus Berstatus PDP Covid-19 Meninggal, Baru Pulang dari Tangerang",  Penulis : Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved