Virus Corona

TAIWAN Larang Pegawai Pemerintah Gunakan Aplikasi ZOOM, Pendiri Zoom Minta Maaf dan Akui Kelemahan

Sejumlah negara seperti Taiwan, Kanada, dan Australia melarang penggunaan aplikasi Zoom untuk pekerjaan pemerintah. Pendiri Zoom minta maaf.

Editor: Suprapto
Olivier Douliery / AFP melalui Getty Images
Pemerintah Taiwan melarang penggunaan aplikasi Zoom untuk rapat-rapat pemerintahan. Sejumlah negara lain seperti Kanada dan Australia juga telah melakukan pelarangan. Meski demikian, banyak orang, termasuk perdana menteri Inggris, Boris Johnson, telah menggunakan Zoom selama krisis coronavirus, sebagai sarana komunikasi. 

Aplikasi ini juga telah dilarang oleh pejabat New York City, Amerika Serikat, yang sebelumnya mengizinkan sekolah untuk menggunakannya untuk kelas virtual.

Angkatan Pertahanan Australia juga melarang alat itu, mengutip kekhawatiran bahwa 'aktor asing yang bermusuhan' dapat menggunakannya untuk mendapatkan akses ke informasi pertahanan yang berharga setelah seorang komedian meretas ke dalam pertemuan angkatan udara sebagai bagian dari sketsa komedi online.

Zoom telah melihat pertumbuhan pengguna yang sangat besar ketika pandemi Covid-19 mendorong banyak perusahaan untuk beralih ke telekomunikasi.

Sedikitnya 200 juta pengguna setiap hari menggunakan aplikasi Zoom dan puncaknya terjadi pada bulan Maret 2020.

Sejak itu, laporan telah mengonfirmasi berbagai kelemahan keamanan dengan perangkat lunak yang menjadikannya target bagi peretas.

Pendiri Zoom Minta Maaf

Selama 10 hari terakhir, perusahaan telah kehilangan hampir sepertiga dari nilai pasarnya karena laporan kelemahan keamanan telah beredar.

Dalam sebuah posting blog di situs perusahaan, CEO Zoom dan pendiri Eric Yuan meminta maaf atas masalah keamanan dan mengakui bahwa mencoba beradaptasi dengan skala besar permintaan telah menjadi tantangan bagi perusahaan.

"Kami juga merasakan tanggung jawab besar," tulisnya. "Penggunaan Zoom telah menggelembung dalam semalam - jauh melebihi apa yang kami harapkan ketika kami pertama kali mengumumkan keinginan kami untuk membantu pada akhir Februari."

Namun Yuan tetap optimis, dan mengatakan perusahaan akan menggunakan kesulitan saat ini untuk melakukan perbaikan jangka panjang.

"Kami menghargai pemeriksaan dan pertanyaan yang kami dapatkan - tentang bagaimana layanan ini bekerja, tentang infrastruktur dan kapasitas kami, dan tentang kebijakan privasi dan keamanan kami," tulis Yuan.

'Ini adalah pertanyaan yang akan membuat Zoom lebih baik, baik sebagai perusahaan maupun untuk semua penggunanya.

Perusahaan mengatakan akan menunda pengembangan semua fitur baru dan fokus secara eksklusif untuk menyelesaikan masalah keamanannya. (dailymail.co.uk)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved