Sopir Truk yang Mengadu kepada Pembakar Mira Tak Jadi Tersangka, Ini Penjelasan Polisi
Sopir truk yang mengadu kehilangan dompet dan handphone belum ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian.
Penulis: Desy Selviany |
Sampai saat ini polisi belum menemukan adanya indikasi penganiayaan berencana antara KM dan keenam tersangka lainnya.
"Namun sampai saat ini kami masih dalami itu," jelasnya.
Sebelumnya, enam pria yang membakar hidup-hidup transgender bernama Mira (47), merupakan preman setempat.
• UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia: 2.491 Pasien Positif, 192 Orang Sembuh, 209 Meninggal
Para warga Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara terbiasa meminta bantuan kepada keenam tersangka ketika terlibat masalah keamanan.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto menuturkan, menurut keterangan para saksi, para tersangka adalah penjaga keamanan di lokasi parkir truk kontainer.
• ENAM Perawat Meninggal Terpapar Covid-19, PPNI Minta Keamanan Saat Layani Pasien Ditingkatkan
"Jadi kalau ada orang yang tertimpa masalah, banyak mengadu ke para pelaku."
"Karena pelaku dianggap dapat menjaga keamanan di lingkungan sekitar situ," ungkap Budhi dalam konferensi pers yang digelar di Polres Metro Jakarta Utara, Rabu (8/4/2020).
Maka dari itu, sopir truk berinisial KM menceritakan kehilangan dompet dan handphone kepada para pelaku.
• SETUJU Abu Bakar Baasyir Dibebaskan, Politikus Nasdem: Apa Umur Setua Itu Bisa Bahayakan Negara?
Ia mengadu kehilangan barang seusai bertemu Mira beberapa waktu lalu.
Di situ para tersangka menduga Mira yang mencuri barang milik korban.
Hal itu lantaran para tersangka mengaku mengetahui kebiasaan Mira yang kerap mencuri barang orang lain.
• Pembacok Remaja Hingga Tewas Saat Tawuran di Kramat Jati Diduga Masih di Bawah Umur
Hingga akhirnya para tersangka memutuskan menjemput Mira untuk diinterogasi.
Budhi menjelaskan, korban dan para tersangka memang saling mengenal.
"Jadi mereka hidup dalam satu lingkungan."
• UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia: 2.738 Orang Terinfeksi, 204 Pasien Sembuh, 221 Meninggal
"Mereka saling kenal, tinggal di Tanah Merdeka, sehingga hidup bersama dan saling kenal."