Glenn Fredly Meninggal
Glenn Fredly Suarakan Damai Maluku Lewat Sepak Bola, dari Sani Tawainella sampai Ramdhani Lestaluhu
Musisi Glenn Fredly meninggal banyak karya dan momen berharga. Salah satu peninggalannya adalah menyatukan Maluku dengan Sepak Bola.
* Glenn Fredly meninggal dunia
* Glenn persatukan Maluku dengan Sepak Bola
* Film karya Glenn Cahaya Dari Timur: Beta Maluku
WARTAKOTALIVE-JAKARTA- Dunia musik tanah air sedang berduka.
Pasalnya musisi bersuara khas, Glen Fredly meninggal dunia.
Glenn fredly berpulang dalam usia ke 44 tahun.
Tidak hanya aktif bermusik, Glenn juga kerap kali menyuarakan pesan perdamaian dan persatuan.
Khususnya untuk Indonesia bagian timur supaya lebih diperhatikan oleh pemerintah.
Hal itulah yang juga pernah ia lakukan saat dirinya menjadi produser sebuah film.
Film Glenn Fredly itu berjudul "Cahaya Dari Timur: Beta Maluku".
Tonton: Video terkait penyebab kematian Glenn Fredly karena penyakit miningitis.
• Glenn Fredly Tutup Usia, Maia Estianty: Indonesia Kehilangan Musisi Bersuara Emas dan Bertalenta
• TEGARNYA Mutia Ayu, Istri Glenn Fredly Unggah Status di IG, Banjir Emoticon Menangis Netizen
Saat itu dirinya bersama dengan sutradara Angga Dwimas Sasongko membuat sebuah film yang menceritakan tentang 15 tahun perdamaian konflik yang pernah terjadi di Maluku.
Saat itu film ini juga dibawa Glenn Fredly untuk diikutsertakan ke festival internasional.
Dalam film ini Soundtrack film ini diciptakan sendiri oleh Glenn dengan judul Tinggikan.
Film yang dirinya direct itu mengisahkan tentang bagaimana sepak bola yang ada di Tulehu, Maluku.
Dirinya juga ingin membangkitkan rasa nasionalisme terhadap sepak bola dari film yang dibuatnya.
Di mana saat itu banyak anak-anak bermain bola di kawasan itu sebelum konflik antar Agama terjadi di Maluku pada tahun 2000.
Dalam film ini ada dua tokoh yang menjadi kunci.
• Kadri Mohammad Sebut Glenn Fredly Meninggal Karena Sakit Meningitis
Di mana Sani Tawainella dan Josef Matulessy keduanya berhasil menyatukan daerah lewat sepak bola.
Sani Tawainella dalam film ini merupakan mantan pemain tim nasional U-15 yang sempat berlaga di Piala Asia tahun 1996.
Ia punya cita-cita mulia menyudahi konflik di Maluku lewat sepak bola.
Semua pertikaian yang sebelumnya terjadi berhasil diredam melalui sepakbola.
Film ini sendiri diangkat dari kisah nyata setelah beberapa wajah pemain nasional Indonesia pernah diisi oleh pemain dari Tulehu sepeti Alvin Tuasalamony, Risky Pellu, Abduh Lestaluhu, Manahati Lestusen, Ramdhani Lestaluhu dsb. (M22)