Virus Corona Jabodetabek

Dapur Alazkha, Tetap Eksis Jualan Daring di Tengah Pandemi Virus Corona, Ini Kue-kue Andalannya

"Secara umum pasti ada dampaknya (pandemi virus corona). Tapi, Alhamdulillah sampai hari ini order masih jalan terus, meski tidak sebanyak biasanya."

Penulis: Ign Agung Nugroho | Editor: Fred Mahatma TIS
Istimewa
Produk kue dari Dapur Alazkha yang berlokasi di Perum Pondok Indah, Kelurahan Kutabumi, Kecamatan Pasar Kemis, Kota Tangerang, Banten. 

Ada beberapa prinsip bisnis di tengah persaingan dengan bidang usaha sejenis, yakni berusaha memiliki ciri khas, mempertahankan kualitas, menggali inovasi, serta memberikan harga yang terjangkau.

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Di tengah pandemi virus corona (Covid-19), memasarkan produk secara daring (online) kini jadi pilihan utama para pelaku usaha kuliner agar tetap bertahan menjalankan roda usahanya.

Nah, bagi pebisnis kuliner yang selama ini fokus memasarkan usahanya lewat daring, merebaknya virus corona tidak berdampak signifikan dibanding mereka yang selama ini menjual produknya secara offline alias membuka gerai.

Hal itu seperti dirasakan pemilik Dapur Alazkha, yakni Vine dan Veni.

Merebak Virus Corona, Salzi Bakery Lockdown 6 Gerainya dan Layani Pelanggan Lewat Daring

Hanya Layani via Daring selama Wabah Covid-19, Penjualan Ayam Rempah Tradisional Meningkat 50 Persen

Produk kue dari Dapur Alazkha yang berlokasi di Perum Pondok Indah, Kelurahan Kutabumi, Kecamatan Pasar Kemis, Kota Tangerang, Banten.
Produk kue dari Dapur Alazkha yang berlokasi di Perum Pondok Indah, Kelurahan Kutabumi, Kecamatan Pasar Kemis, Kota Tangerang, Banten. (Istimewa)

Kakak beradik tersebut memproduksi beragam jenis kue, mulai dari kue ulang tahun, cup cake, cake in jar, brownies kukus, mini chocolate, hingga cemilan cireng kuah (cirewah).

Selama ini, strategi pemasaran yang mereka terapkan dari teori yang didapat selama kuliah, yakni memanfaatkan secara optimal media sosial instragram (IG) @dapuralazkha_ dan di beberapa marketplace, antara lain, Tokopedia dan Shopee.

"Secara umum pasti ada dampaknya (pandemi virus corona). Tapi, Alhamdulillah sampai hari ini order masih jalan terus. Walaupun tidak sebanyak seperti biasanya," ungkap Vine kepada Wartakotalive.com, Selasa (7/4/2020).

Culture Royale Group Salurkan Lebih dari 15.000 Nasi Kotak Makanan Sehat untuk Tenaga Medis Covid-19

Desainer Anne Avantie Bikin APD untuk Tenaga Medis Covid-19, JNE Gratis Distribusikan ke Rumah Sakit

Dua kakak beradik ini merintis bisnis kue sejak 2012. Saat itu, mereka masih kuliah di Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI), Program Studi (Prodi) Akuntansi.

"Kami memulai bisnis kuliner ini dari waktu masih kuliah. Tahun 2016, kami juga sempat menjadi 10 besar finalis di Wiramuda Bisnis Competition yang diselenggarakan oleh BSI Entrepreneur Center (BEC)," kata Vine.

Menurut Vine, berkat mengikuti ajang tersebut, mereka mengaku banyak mendapat ilmu, ketika bertemu dengan mahasiswa dan alumni UBSI yang lebih dulu sukses berwirausaha.

Produk kue dari Dapur Alazkha yang berlokasi di Perum Pondok Indah, Kelurahan Kutabumi, Kecamatan Pasar Kemis, Kota Tangerang, Banten.
Produk kue dari Dapur Alazkha yang berlokasi di Perum Pondok Indah, Kelurahan Kutabumi, Kecamatan Pasar Kemis, Kota Tangerang, Banten. (Istimewa)

Strategi dalam kompetisi

"Di event itu, kami dapat ilmu banyak. Kami saling berbagi ilmu dan pengalaman. Kami semakin termotivasi untuk menjalankan usaha yang kami rintis. Kami juga sadar, usaha kuliner yang kami rintis ini memiliki banyak kompetitor," ujarnya.

Bila selama ini Dapur Alazkha sudah bisa menghasilkan keuntungan, menurut Vine, ada beberapa prinsip bisnis yang mereka lakukan, di tengah persaingan dengan bidang usaha sejenis, yakni berusaha memiliki ciri khas, mempertahankan kualitas, menggali inovasi, serta memberikan harga yang terjangkau.

"Prinsip-prinsip seperti itu yang selama ini kami terapkan. Alhamdulillah sampai hari ini kami masih bisa bertahan," ucap Vine.

Produk kue dari Dapur Alazkha yang berlokasi di Perum Pondok Indah, Kelurahan Kutabumi, Kecamatan Pasar Kemis, Kota Tangerang, Banten.
Produk kue dari Dapur Alazkha yang berlokasi di Perum Pondok Indah, Kelurahan Kutabumi, Kecamatan Pasar Kemis, Kota Tangerang, Banten. (Istimewa)

Berdayakan orang sekitar

Saat ini, aneka kue produksi Dapur Alazkha berlokasi di Perum Pondok Indah, Kelurahan Kutabumi, Kecamatan Pasar Kemis, Tangerang, Banten.

Vine pun mengaku, selain usaha yang digarap mereka telah menghasilkan keuntungan, juga sudah berhasil memberdayakan orang-orang di sekitar lingkungannya untuk bekerja sama.

Tidak hanya itu saja, mereka pun tak pelit berbagi ilmu bagi yang ingin berwirausaha di bidang kuliner seperti mereka. Tak terkecuali pada almamaternya.

"Kami juga ikut berperan aktif memotivasi mahasiswa UBSI yang merupakan junior kami yang baru memulai usaha, maupun yang ingin mengembangan usahanya," kata Vine.

Semua gerai di-lockdown

Sementara itu, salah satu pelaku industri kuliner yang menutup semua gerainya dan hanya melayani pembelian daring di tengah pandemi virus corona sekarang ini adalah Salzi Bakery.

 Pandemi Virus Corona Belum Berakhir, Industri Wisata Selam di Taman Nasional Komodo Ikut Tenggelam

 Rumahnya Didatangi Banyak Pengemudi Ojek Online, Ada Apa dengan Nikita Mirzani?

 Fakta-Fakta Kebaikan Nikita Mirzani Hingga Rumahnya Didatangi Driver Ojol untuk Minta Bantuan Tunai

Dian Sukmawati, ‎pemilik Salzi Bakery, mengaku semenjak pandemi virus corona, menutup 6 gerai-nya di beberapa lokasi di kawasan Depok, Jawa Barat. Salah satunya di Jalan Margonda Raya, Depok.

"Saya tetap produksi, tapi untuk melayani pembelian online saja. Sudah dua minggu lebih ini semua gerai di-lockdown dulu," kata Dian Sukmawati kepada Wartakotalive.com akhir pekan lalu.

Selama ini, Salzi Bakery menjajakan aneka produk jajanan kue basah, kering, dan beragam roti‎ yang diproduksi sendiri.

Selain itu, ada sekitar 80-an jajanan dan kuliner khas Depok hasil olahan para pelaku industri kreatif di kota ‎Depok yang turut dipasarkan di gerainya.

"Karena gerai lockdown semua. Sekarang untuk jualan onlinenya, lebih promoin produk frozen. Seperti donat frozen, risol frozen, pizza, dan juga produk kue-kue kering," kata Dian.

Donat Frozen, salah satu produk dari Salzi Bakery yang saat ini di saat wabah Covid-12, masih dipasarakan tetapi hanya secara daring.
Donat Frozen, salah satu produk dari Salzi Bakery yang saat ini di saat wabah Covid-12, masih dipasarakan tetapi hanya secara daring. (Istimewa)

Untuk aneka produk frozen tersebut, dibanderol dengan harga kisaran Rp 5000-an sampai dengan Rp 30.000-an/pack-nya.

‎Sedangkan untuk aneka kue kering, dihargai mulai Rp 50.000 sampai dengan Rp 130.000/toples-nya.

"Untuk saat ini, kami adakan free ongkir (ongkos kirim) buat para reseller atau costumer yang ingin order aneka produk Salzi Bakery," kata Dian.

Tak layani makan di tempat

Sementara itu, pelaku industri kuliner lainnya yang juga hanya melayani pembeli via daring adalah Ayam Rempah Tradisional.

Naman, resto ini tak menutup semua gerainya. Masi ada gerai yang buka, hanya saja dibastasi jam operasionalnya dan tidak  melayani makan di tempat.

 Mengaku Stok Dagangan Menipis, Para Pedagang Tanah Abang Nekat Ambil ke Kiosnya

 Cegah Covid-19, Rumah Sunat dr Mahdian Beri Layanan Sunat di Rumah, Hanya 10 Menit dan Tanpa Suntik

 Cegah Covid-19 dengan Gaya Hidup Sehat, Ini Deretan Keunggulan Mesin Cuci Modena Calma WD 1157

Ketupat Sayur dari Kedai Ayam Rempah Tradisional
Ketupat Sayur dari Kedai Ayam Rempah Tradisional (Istimewa)

Resto yang berlokasi di kawasan Tanjung Duren Barat 1, Jakarta Barat ini, dikenal dengan menu andalannya, yakni nasi uduk plus ayam goreng bumbu rempah dan ketupat sayur.

Ayam Rempah Tradisional tersebut, memiliki cabang di kawasan Grogol, Jakarta Barat dan Sunter, Jakarta Utara.

"Di tiga tempat ini tetap buka, cuma jam operasionalnya, tutup lebih awal. Sekarang ini kami tidak melayani makan di tempat. Jadi, pelanggan beli untuk dibungkus. Selain itu juga, lebih banyak melayani orderan online," kata pemilik Ayam Rempah Tradisional Listia kepada Wartakotalive.com akhir pekan kemarin.

Listia menjelaskan, alasan tidak menerima dine-in alias makan di tempat, sejalan dengan imbauan pemerintah agar tidak banyak orang yang berkumpul.

"Jadi kami hanya menerima pesanan dari online atau pun delivery aja," ujarnya.

Nasi Uduk + Ayam Goreng Rempah dari Kedai Ayam Rempah Tradisional
Nasi Uduk + Ayam Goreng Rempah dari Kedai Ayam Rempah Tradisional (Istimewa)

Listia mengaku untuk pesanan secara daring meningkat sekitar hampir 50 persen dari biasanya.

"Sekarang jadi banyak yang beli online untuk diberikan ke driver, atau dibagi-bagikan ke panti asuhan, atau kepada yang tidak mampu," ungkapnya.

Saat ini, menu yang paling laris diorder Paket A, dengan item nasi uduk + ayam rempah + sambal kacang.

Harga paketnya Rp 29.000.

"Kalau beli dari GoFood‎ lebih murah, karena lagi ada promo," ucap Listia.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved