Virus Corona
Bill Gates Prediksi Virus Corona Musnah di Akhir Tahun, Syaratnya Vaksin Harus Diproduksi Cepat
Bill Gates, pendiri Microsoft justru terang-terangan memprediksi virus Covid-19 baru akan berakhir di tahun tahun. Asalkan ada vaksinnya
WARTAKOTALIVE.COM -- Terungkap ini alasan Bills Gates memprediksi virus corona baru akan berakhir justru tahun depan.
Bukan satu atau dua bulan ke depan, virus corona akan berakhir menurut Bill Gates.
Bill Gates, pendiri Microsoft justru terang-terangan memprediksi virus Covid-19 baru akan berakhir di tahun tahun.
Bill Gates pun memiliki alasan mengapa dapat dengan yakin mengatakan virus mematikan itu baru musnah akhir tahun 2020.
Menurutnya, untuk membuat virus corona tidak menyebar lebih luas maka berbagai pihak perlu dengan cepat mengembangkan vaksin penangkalnya.
• Viral Mahasiswa Indonesia di Arab Saudi Dapat Fasilitas Hotel Bintang 5 Selama Karantina Wilayah
• BREAKING NEWS: BILL Gates Usul Lockdown di Amerika Serikat 6 Minggu untuk Tekan Virus Corona
Bukan hanya puluhan, Bill Gates menyebut vaksin pemusnah virus corona justru harus diproduksi hingga miliaran dosis.
Tak hanya itu vaksin penangkal virus corona juga harus diproduksi dalam waktu yang sangat cepat.
Gates menyebut bahwa negara maju seperti Amerika Serikat sangat bisa memerangi virus mematikan itu.
Namun lagi-lagi, perlu diingat memerangi virus corona harus dilakukan secara global.
Tak bisa Amerika Serikat membuat vaksin itu hanya untuk dirinya saja.
"Segala sesuatunya tidak akan kembali normal sebelum kita memiliki vaksin yang telah menyebar ke seluruh dunia," kata Gates kepada Fox News, Minggu (5/4) seperti dikutip South China Morning Post.

Dalam blog GatesNotes, Gates menyatakan, pengembangan vaksin memang bisa menyebabkan hilangnya jutaan dolar AS. Sebab, beberapa vaksin mungkin tidak akan pernah digunakan.
Karena itu, tidak ada perusahaan swasta yang bisa mengambil risiko itu.
Tetapi, Gates menegaskan, itu akan menjadi satu-satunya cara untuk memastikan produksi vaksin secara massal.
"Perusahaan swasta tidak bisa mengambil risiko semacam itu, tetapi pemerintah bisa," ujarnya.