Virus Corona
Wong Hang Tailor Sumbang Baju APD ke Petugas yang Menangani Pasien Virus Corona
Wong Hang Tailor melalui Steven dan Samuel Wongson menyumbangkan baju APD kepada petugas yang menangani virus corona.
Penulis: Ign Agung Nugroho |
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Nama Wong Hang Tailor di ranah industri fesyen Indonesia dikenal sebagai penjahit pakaian formal pria seperti jas.
Wong Hang Tailor sudah berkiprah selama 87 di Industri fesyen Indonesia.
Sosok Steven Wongso dan Samuel Wongso dikenal sebagai generasi penerus Wong Hang Tailor. Wong Hang Tailor dirintis oleh sang kakek, Wong Hang, pada tahun 1933 di Surabaya, Jawa Timur.
Sampai sekarang, Wong Hang Tailor masih tetap eksis di industri fesyen Tanah Air.
Bahkan, telah memiliki 16 cabang tersebar di berbagai kota besar di Indonesia seperti Bandung, Semarang, Makassar, hingga Medan.
Nah, di tengah pandemi virus corona atau Covid - 19, kakak beradik putera dari Wongso Subroto itu, tergerak untuk kegiatan sosial.
• VIDEO: Wacana Napi Koruptor Ikut Dibebaskan karena Corona, Mahfud MD Bilang Begini
Mereka memproduksi baju khusus, sebagai alat pelindung diri yang biasa dikenakan petugas untuk menangani virus corona.
Bagaimana ceritanya mereka mendonasikan baju APD tersebut?
Samuel Wongso menuturkan, hati mereka tergerak karena melihat dan membaca pemberitaan di media massa tentang petugas medis gugur karena terpapar virus corona saat menangani pasiennya.
Selain itu, petugas medis mengalami keterbatasan alat standar medis seperti baju APD.
"Hal itu yang menjadi dasar utama hati kami tergerak membantu. Kebetulan kami punya skill, human resource, tempat dan kami punya lengkap. Jadi, kami ingin turut berkontribusi apa yang kami bisa," kata Samuel.
Samuel mengatakannya saat ditemui Wong Hang Tailor di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (2/4/2020).
Steven Wongso menambahkan, fokus mereka tergerak membuat baju APD bukan hanya untuk tim medis.
Menurut dia, mereka yang bertugas menangani korban virus corona juga akan mendapatkan baju APD tersebut.
Seperti petugas yang bersentuhan dengan jasad pasien virus corona, petugas pemulasaran jenazah, sopir ambulans, hingga petugas penggali kubur.
Alasannya, jasad pasien virus corona ditangani dalam kondisi khusus.
"Banyak sektor yang punya peranan penting juga, tapi dalam tanda kutip orang lupa, akan keselamatan mereka," kata Steven.
• Virus Corona, RSD Wisma Atlet Kemayoran Tangani 500 Lebih Pasien
Bukan sekali pakai
Produk baju APD yang diproduksi Wong Hang Tailor dibuat khusus dan bukan sekali pakai.
Menurut Samuel, membuat APD sekali pakai tidak efektif. Apalagi, baju APD digunakan petugas medis di rumah sakit yang terbatas alat transportasinya.
"Maka kami cari solusi dan terobosan. Kami buat dengan bahan berbeda, sehingga bisa dicuci dan bisa dipakai kembali," kata Samuel.
APD yang yang biasa dipakai saat ini, harus mencopot semua bajunya jika akan ke toilet. Selain itu, selesai dipakai harus diganti baju baru.
Wong Hang Tailor mengatakan bahwa baju APD yang diproduksinya mengikuti standar medis.
• Terungkap Saat Pembagian Sembako, Pegawai Bandara Soetta Ada yang Dirumahkan, Dampak Wabah Corona?
"Karena memang sebelumnya kita minta contoh, yang standar medis itu seperti apa. Supaya apa yang kita buat ini tidak useless (tak berguna) atau pun menjerumuskan pemakainya," ujar Samuel.
Samuel menjelaskan, baju APDd-nya sudah mengikuti standar medis dan baku.
Misalnya, bahannya tidak boleh dibelah, meminimalisir jahitan karena celah jahitan bisa membahayakan penggunanya.
Selain itu, jarum menggunakan jaruk kecil yang bertujuan meminimalisir lubang jahitan.
"Tujuan kami buat ini kan untuk safety. Jadi benar-benar kami perhatian hal sekecil mungkin. Jangan sampai saat dipakai malah berisiko dan menjerumuskan si pemakainya," kata Samuel.
• Calon Penumpang Tanpa Masker Dilarang Masuk Halte Transjakarta Demi Pencegahan Virus Corona
Bahan parasut lokal
Untuk bahan baju APD, Wong Hang Tailor melakukan inovasi yakni menggunakan bahan parasut lokal.
"Kami inovasi dari bahannya. Bila APD biasanya sekali pakai menggunakan bahan spoundbound dan kalau dipakai lagi fungsi perlindungannya sudah minim," kata Samuel.
"Untuk bahan parasut yang kami buat, pemakaiannya bisa berulang," ujarnya lagi.
Dia menambahkan, agar baju APD berbahan parasut ini bisa dipakai ulang tetap harus melalui proses sterilisasi.
Caranya, baju APD yang telah dipakai langsung disemprotkan disinfektan, direndam dengan air suam-suam kuku yang telah diberi cairan anti-bakterial.
"Setelah direndam beberapa saat lalu dijemur. Setelah dijemur, kembali disemprotkan lagi disinfektan, dan bisa kembali digunakan," kata Samuel.
Dia menambahkan, baju APD berbahan parasut ini, tidak boleh terkena panas berlebihan, misalnya diseterika atau pun diuap.
• Polisi dan TNI Turun Tangan Amankan Jenazah PDP Corona yang Hendak Dikebumikan Keluarga Sendiri
Dipesan untuk Didonasikan
Baju APD produksi Wong Hang Tailor, saat ini banyak dipesan untuk didonasikan dan langsung disalurkan ke rumah sakit.
"APD ini ada yang free kami donasikan, dan dipesan untuk didonasikan. Banyak dari teman-teman yang punya latarbelakang ekonomi yang cukup ikut tergugah. Jadi mereka pesan (baju APD) untuk didonasikan," kata Samuel.
Untuk mencegah penyalahgunaan, Wong Hang Tailor langsung mendistribusikannya baju APD pesanan tersebut.
"Ini salah satu tips dan trik kami supaya tidak terjadi penyalahgunaan. Misalnya untuk dijual lagi. Jadi, barang pesanan kami langsung kirim ke rumah sakit, RSUD, atau puskesmas yang dituju," katanya.
"Jadi tanpa perantara. Kami minta langsung alamat rumah sakit atau PIC-nya (person in charge-Red) di sana. Nanti langsung difoto."
"Misalnya diterima kepala UGD-nya atau kepala rumah sakit. Bukti foto ini kami laporkan ke yang mendonasikan, bahwa barang telah diterima," katanya lagi.
• Daftar Terbaru Perusahaan Leasing Beri Keringanan Kredit di Tengah Wabah Virus Corona
Steven menambahkan, banyak donasi dari jejaring pertemanan mereka, salah satunya dari media sosial Instagram (IG).
Soal harga baju APD produksinya ini, Steven mengatakan bahwa pihaknya tidak mencari keuntungan.
"Banyak donasi dari teman-teman. Biaya dari mereka, kami hanya bantu untuk menjahitkan dan mendistribusikan," ucap Steven.
Saat ini, baju APD garapan Wong Hang Tailor telah didistribusikan ke sejumlah rumah sakit, seperti RSUD, puskesmas di wilayah, seperti Purwakarta, Manado, dan daerah lainnya.
"Saat ini kami tidak ada buat baju APD saja, juga ada masker kain non medis. Jadi (masker kain non medis) ini bisa dipakai mereka, seperti juru parkir, security yang ada di rumah sakit."
"Walaupun mereka tidak bersentuhan langsung, mereka juga perlu dilindungi," kata Steven.
• DIGELAR Operasi Skala Besar di Tangerang Putus Rantai Virus Corona
Geber Produksi
Untuk memproduksi baju APD -nya ini, kata Steven, mereka mengerahkan 20 persen dari tenaga tukang jahit Wong Hang Tailor.
"Sekarang ini satu hari bisa produksi 50 pieces dan akan kami bagi-bagikan hari per hari, karena kita kan berkejaran dengan waktu. Jadi produksinya kami geber. Sekarang ini ada sekian jadi langsung kirim," kata Steven.
Bagi yang ingin berdonasi, apakah ada minimun jumlah pesanan?
"Ini kan sifatnya membantu. Mau satu dua biji, namanya sebuah bantuan, kan tidak bisa dipatok. Istilah satu baju bisa menyelamatkan satu nyawa. Jadi nggak masalah dan semua ada report-nya," kata Samuel.