Virus Corona

Virus Corona Bikin Pasien Mengalami Kerusakan Otak, Terjadi Pembengkakan dan Ada Bintik-Bintik Gelap

Dokter memperingkatkan bahaya virus corona atau coronavirus, jika virus corona atau Covid-19 berdampak terhadap otak manusia.

Editor: PanjiBaskhara
Istimewa
Ilustrasi virus corona atau Covid-19 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Terungkap, jika virus corona atau Covid-19 berdampak terhadap otak manusia.

Diketahui, virus corona bikin pasien alami kerusakan otak atau pembengkakan otak yang dinilai berbahaya.

Mengutip artikel Star Daily, dokter memperingkatkan bahaya virus corona atau coronavirus yang kini mewabah.

Pasalnya, virus corona berdampak pembengkakan otak atau kerusakan otak terhadap sang pasien tersebut.

Dokter Paru Ingatkan Uang Bisa Jadi Perantara Virus Corona, Seringlah Cuci Tangan Sesudahnya

Negatif Virus Corona, Bupati Morowali Utara Meninggal, Pemakaman Pakai Prosedur Pasien Covid-19

Model Seksi Vietnam Oanhdaqueen Dihujat Warganet, Unggah Foto Seksi Pakai Masker Disulap Jadi Bikini

Hal itu terungkap, pasca seorang dokter merawat seorang pasien positif virus corona yang alami pembengkakan otak.

Adanya komplikasi neurologis terjadi di sejumlah orang didiagnosis Covid-19, di mana peradangan menyebabkan perdarahan dan pembunuhan sel.

Seorang pria Florida berusia 70-an untuk sementara waktu kehilangan kemampuan berbicaranya setelah tertular virus corona.

Pemindaian lain menunjukkan, adanya seorang wanita berusia 50-an dari Detroit kehilangan banyak sel-sel otak.

Coronavirus dapat menyebabkan kerusakan otak karena pembengkakan berbahaya ditemukan pada pasien (Via Daily Star)

Bahkan masalah itu serupa seperti di Italia dan Cina yang sebelumnya sudah dilaporkan.

Ahli saraf Sistem Kesehatan Henry Ford, Dr Elissa Fory mengatakan memasukkan pasien dengan penyakit neurologis yang parah perlu ditambahkan ke dalam "paradigma pengobatan kami", lapor Daily Mail.

Dokter, yang terlibat dalam mendiagnosis wanita Detroit, menambahkan komplikasi yang terlihat pada pasien itu sebagai "menghancurkan" seperti penyakit paru-paru yang parah, lapor Mirror Online.

Ketika wanita berusia 58 tahun itu check in, dia bingung dan kehilangan arah, serta memiliki banyak gejala Covid-19.

Seorang pria sementara kehilangan kemampuannya untuk berbicara setelah tertular virus (REUTERS)

Dia terbukti positif untuk virus tetapi telah menjalankan banyak tes diagnostik, termasuk mengambil sampel cairan serebrospinal, semuanya kembali negatif.

Dilakukan CT scan menunjukkan otak ada bintik-bintik gelap, cairan menumpuk atau kehilangan sel otak secara substansial.

Thalamus pasien - penting dalam mengirimkan sinyal sensorik untuk diproses - menunjukkan kerusakan tertentu.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved