Virus Corona

Pemakaman Jenazah Pasien Corona, Ketua PBNU: Tidak Boleh Diremehkan Apalagi Dihina

Di tengah wabah virus corona ini, jumlah pasien meninggal akibat terpapar Covid-19 terus bertambah. Lalu bagaimana memakamkannya?

Wartakotalive.com/Muhammad Azzam
Lembaga sosial umat Budha, Yayasan Pancaran Tridharma Bekasi, menyiapkan peti jenazah gratis bagi korban meninggal Covid-19 di Kota Bekasi. Tampak petugas tengah menyiapkan sebuah peti jenazah ke dalam mobil, Rabu (1/4/2020). 

WARTAKOTALIVE.COM -- Di tengah wabah virus corona ini, jumlah pasien meninggal akibat terpapar Covid-19 terus bertambah.

Ironisnya, di tengah kondisi duka ini masih ada warga yang melakukan penolakan terhadap pemakaman jenazah pasien covid-19.

Hal memprihatinkan ini muncul diduga karena kurangnya sosialisasi dan edukasi pada masyarakat.

Dilansir Kompas.com, penolakan pemakaman jenazah positif covid-19 terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.

Lantas bagaimana seharusnya jenazah diperlakukan?

Sejumlah Warga Tolak Pemakaman Jenazah Korban Covid-19 di Depok, Sempat Berdebat dengan Petugas

Menurut syariat Islam, jenazah wajib dihormati.

Hal itu diungkapkan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.

Said mengungkapkan jenazah harus dimandikan yang bersih dan suci, dikafani dengan syarat-syarat tertentu kemudian dikubur dengan penuh penghormatan dan penghargaan.

"Tidak boleh diremehkan atau mendapatkan penghinaan," tegas Kiai Said dilansir nu.or.id, Rabu (1/4/2020).

Namun muncul permasalahan di tengah masyarakat berupa penolakan saat ada umat Islam yang meninggal dikarenakan covid-19.

Ternyata Ada 283 Pemulasaran dan Pemakaman Jenazah Menggunakan Protap Covid-19, Tak Semua Corona

Pengasuh Pesantren At Tsaqofah Jakarta tersebut mengungkapkan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengurus jenazah yang meninggal karena penyakit menular seperti corona.

Pertama, Said mengungkapkan rumah sakit harus menangani jenazah dengan standar medis dan dipastikan aman.

Salah satunya dengan membungkus jasad dengan plastik.

Selanjutnya Said menyebut jenazah sebisa mungkin diantar ke pihak keluarga.

Pihak keluarga pun tidak perlu membukanya dengan langsung disalati dan dimakamkan dengan penuh penghormatan seperti jenazah biasa.

Said menjelaskan jika mekanisme penanganan rumah sakit sudah sesuai standar keamanan medis, Said mengimbau seluruh masyarakat di Indonesia untuk tidak menolak jenazah saudara kita yang meninggal akibat covid-19 ini.

Ini Ternyata yang Dikhawatirkan Penggali Kubur Saat Melakukan Pemakaman Jenazah Virus Corona

"Jangan menolak jenazah saudara kita yang meninggal dunia karena covid-19 ini." ungkap Said dilansir siaran langsung tvOne, Rabu (1/4/2020).

Said juga meminta agar tetap mendoakan pasien meninggal karena wabah virus corona ini.

"Mari kita doakan orang yang meninggal karena covid-19 ini Insyaallah syahid. Kita pun dapat pahala ketika mengantar jenazahnya," ungkapnya.

Bupati Banyumas Ikut Bongkar Makam Jenazah yang Ditolak

Kejadian penolakan jenazah kasus corona di Kabupaten Banyumas Jawa Tengah terjadi di Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen, Selasa (31/3/2020) malam.

Alhasil, makam terpaksa dibongkar dan dipindahkan.

Dilansir Kompas.com, pembongkaran makam yang dipimpin Bupati Achmad Husein, Rabu (1/4/2020) pagi setelah ada penolakan warga.

Penolakan datang dari warga desa setempat dan desa tetangga, yaitu Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas.

Meskipun tanah yang digunakan adalah tanah milik Pemkab Banyumas, warga khawatir kesehatan warga akan terdampak.

"Saya sebetulnya hanya ingin menunjukkan bahwa jenazah (pasien positif corona) setelah meninggal itu tidak berbahaya," kata Husein, Rabu (1/4/2020).

Berdasar informasi yang didapat, rencana pemakaman mengalami beberapa kali penolakan.

Yakni penolakan di wilayah Kecamatan Purwokerto Timur, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kecamatan Patikraja, dan Kecamatan Wangon.

Anjuran Tak Salat Jamaah di Masjid Selama Corona, Ustadz Abdul Somad: Kita Pilih Keselamatan

Video Mengerikan di Rumah Sakit New York Pasien Corona Membludak di Koridor Seperti Zona Perang

Sementara itu diketahui pasien yang meninggal berasal dari Kecamatan Purwokerto Timur.

Pasien tersebut dilaporkan meninggal dunia di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto, Selasa (31/3/2020) pagi.

Sebelumnya pasien tersebut mendapatkan perawatan di ruang isolasi selama beberapa waktu lalu.

"Dalam waktu dekat akan kami sosialisasikan lagi terus menerus supaya masyarakat tahu persis bahwa itu tidak ada masalah, tidak bahaya, karena begitu virus itu ada di tubuh jenazah, di dalam tanah itu virus langsung mati, tidak akan ke mana-mana," jelas Husein.

Bupati menyampaikan pihaknya telah menyiapkan tiga lahan milik pemkab sebagai alternatif tempat pemakaman khusus untuk mengantisipasi penolakan di tempat pemakaman umum (TPU).

Namun, di ketiga lokasi tersebut ternyata mendapat penolakan dari warga.

"Ini masyarakat yang belum tahu, akan berdiskusi dengan pakar tentang itu kemudian disampaikan kepada masyarakat bahwa virus itu di dalam jenazah, begitu masuk tanah maka virusnya juga mati."

"Tidak akan kemudian berkembang biak dan menjalar itu tidak, mungkin itu yang kemudian masyarakat belum mengerti," jelas Husein. 

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P) (Kompas.com/Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tanggapan NU Jika Ada Penolakan Jenazah Covid-19: Tidak Boleh Dihina dan Jangan Menolak Saudara Kita,


Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved