Virus Corona Jabodetabek
Penghentian Operasional Ditunda, Jumlah Penumpang Bus AKAP Terus Menurun, ini Data Lengkapnya
"Tapi jumlah penumpang juga terus menurun. Jumlah ini jika kita bandingkan dari bulan Januari," kata Muslim.
"Demikian (ditunda karena belum dapat izin BPTJ)," ujarnya.
Dengan demikian, operasional Bus AKAP di Terminal Terpadu Pulogebang masih alan berlangsung secara normal. (abs)
Kemenhub Minta Tutup Akses Bus AKAP
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menutup akses bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) dari dan menuju Jakarta.
Hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona yang semakin meluas.
Di mana saat ini Kemenhub melihat jumlah lonjakan pemudik yang semakin meningkat.
"Dalam beberapa hari terakhir telah terjadi lonjakan arus penumpang moda transportasi bus ke beberapa kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata Adita Irawati, Jubir Kemenhub, dalam siaran tertulisnya, Minggu (29/3/2020).
"Banyak anggota masyarakat yang telah mempercepat mudik ke kampung halaman dengan berbagai alasan," tambah Aditia.
• Kisah Sadad, Rela Antar Jemput ASI Buah Hati, Disaat Istri Berjibaku Sebagai Perawat Pasien Covid-19
• Ini Aksi Anies, Tukar Pengalaman dengan Wali Kota di 31 Negara untuk Tangani Corona
• Catat! Mulai 1 April-1 Mei 2020, 28 Perjalanan Kereta Api Jarak Jauh Dibatalkan Ini Daftarnya
• Warga Terdampak Corona, ACT Gelar Operasi Makan Gratis Bersama 1.000 Warteg, ini Daftar Lokasinya
Hal tersebut, lanjut Adita, dikhawatirkan dapat memperluas penyebaran virus Covid-19 dari DKI Jakarta.
Yang merupakan zona merah ke luar DKI Jakarta khususnya Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Mengantisipasi hal tersebut, Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Darat dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) memberikan rekomendasi kepada Dinas Perhubungan DKI.
"Yaitu untuk menutup akses bus AKAP dari dan menuju DKI Jakarta, untuk mencegah makin banyaknya anggota masyarakat yang terinfeksi virus Covid-19," kata Adita.
"Hal ini juga sebagai tindak lanjut terhadap banyaknya permintaan kepala daerah agar bus dari Jakarta tidak datang lagi ke wilayah mereka," lanjut Adita.
Perketat Pengawasan Pemudik
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan bahwa ada gelombang perantau asal Jawa Tengah yang pulang ke kampung halamannya sejak Minggu (22/3/2020).
Ganjar Pranowo minta seluruh bupati dan wali kota di provinsinya memantau secara ketat perantau dari Jabodetabek yang mempercepat mudiknya.