Pelemahan Rupiah

Jika Corona Terus Memburuk, Analis Memprediksi Dollar Bisa Tembus Rp 18.000

Akibat persebaran virus corona yang terus meluas di seluruh dunia, pelemahan ekonomi dunia seolah semakin tampak nyata

Editor: Feryanto Hadi
thinkstockphotos
Ilustrasi. Pergerakan kurs rupiah akan lebih dipengaruhi oleh sentimen eksternal pada perdagangan Senin (17/6/2019). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA- Persebaran virus corona yang semakin luas menyebabkan ekonomi Indonesia berada pada situasi genting.

Berbagai kebijakan dan stimulus telah disiapkan pemerintah.

Yang terbaru, hari ini, Selasa (31/3) Presiden Joko Widodo akan mengucurkan stimulus Rp 405,1 triliun untuk penanganan corona.

Rupiah Dekati 17 Ribu per Dollar, Apakah Bisa Krisis Ekonomi? Simak Penjelasan Sri Mulyani

Ekonomi Jakarta Mulai Sulit, Masyarakat Colong Start Mudik Duluan Sebelum Dilarang, ODP Meningkat

Akibat persebaran virus corona yang terus meluas di seluruh dunia, pelemahan ekonomi dunia seolah semakin tampak nyata.

Alhasil, hal ini akan semakin berimbas ke nilai tukar rupiah

Ketika pandemi virus corona belum menyebar, pada awal Januari silam rupiah masih berada di kisaran Rp 13.900 per dolar Amerika Serikat.

Merujuk Bloomberg, pada penutupan hari ini rupiah sudah berada di level Rp 16.310 per dolar AS.

Kunci Selamatkan Ekonomi, Faisal Basri: Umumkan Darurat Corona, Hentikan Pembangunan Ibukota Baru

Bahkan pada (23/3) rupiah sempat menyentuh level Rp 16.575 per dolar AS

Akibat pandemi virus corona ini disinyalir membuat lembaga pemeringkat internasional, Fitch Rating berpotensi memangkas rating peringkat utang Indonesia. 

Analis Monex Investindo Futures Faisyal menyebut, pemangkasan rating tersebut dinilai akan berimbas negatif pada rupiah, demikian Warta Kota sadur dari Kontan.co.id

Destinasi Rute Penerbangan yang Terdampak Parah Terhantam Badai Corona

"Sebagai contoh, Inggris begitu rating-nya dipangkas menjadi minus AA oleh Fitch, pasar langsung anjlok. Semoga kabar pemangkasan peringkat utang tersebut tidak sampai terjadi pada Indonesia," ujar Faisyal kepada Kontan.co.id, Selasa (31/3).

Analis Asia Valbury Futures Lukman Leong menilai prospek rupiah saat ini cukup jelek.

Namun Lukman menegaskan, kondisi tersebut sebenarnya tidak hanya terjadi pada Indonesia.

Sebab hal yang sama juga terjadi pada mata uang negara lainnya

Angela Tee Drop dan Terpukul Dikaitkan dengan Video Tak Senonoh, Sudah Siapkan Kuasa Hukum

"Namun jika kondisi ini terus berlanjut, apalagi lockdown sampai benar-benar diterapkan, besar kemungkinan rupiah akan menguji ke rentang Rp 18.000-Rp 19.000 per dolar AS," kata Lukman

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved