Virus Corona Jabodetabek
UPDATE Corona di Tangerang, Merata di Seluruh Kecamatan, 24 Orang Positif Corona, 4 Meninggal Dunia
Penyebaran virus corona di Kota Tangerang semakin meluas. Bahkan sebaran Covid-19 ini merata di tiap - tiap wilayah Kecamatan.
Penyebaran virus corona di Kota Tangerang semakin meluas. Bahkan sebaran Covid-19 ini merata di tiap - tiap wilayah Kecamatan.
Perkembangan data terbaru hingga kini sebanyak 463 orang dalam pemantauan (ODP). Sedangkan ada 98 pasien dalam pengawasan (PDP) dan 24 orang positif terkena Covid-19.
"Ini data perkembangan Covid-19 di Kota Tangerang yang sudah ter-update dan direvisi," ujar Kabid Kominfo Pemkot Tangerang, Mualim pada Senin (30/3/2020).

Update data tersebut terhitung pada tanggal 29 Maret 2020 pukul 15.00 WIB. Hasil perkembangan data tersebut dinyatakan 1 pasien telah sembuh.
Namun sebanyak 4 orang meninggal dunia akibat Covid-19 itu. Dan 19 pasien lainnya saat ini masih dalam perawatan.
• Warung Makan di Tangerang Belum Paham Cegah Penyebaran Covid-19, Ini yang Dilakukan Wali Kota
• Warga Resah dengan Aksi Keributan Gangster di Tangerang
Dari sebaran data tersebut Kecamatan Batuceper sebanyak 21 orang yang terindikasi Covid-19. Kecamatan Benda ada 17 dan Kecamatan Cibodas 15 orang.
Sedangkan Kecamatan Ciledug berjumlah 65 serta Cipondoh sebanyak 38 pasien. Kecamatan Jatiuwung terhitung 11 orang dan Kecamatan Karang Tengah ada 30.
Sementara itu Kecamatan Karawaci sebanyak 32 dan Kecamatan Larangan 15 orang. Disusul Kecamatan Neglasari serta Kecamatan Periuk masing - masing ada 29 dan 22 pasien.
• Pemkab Bekasi Siapkan RSUD Cabangbungin Antisipasi Lonjakan Pasien Corona atau Covid-19
Jumlah paling banyak berada di Kecamatan Pinang yang merupakan wilayah kediaman Gubernur Banten Wahidin Halim tembus sampai 114 orang. Kecamatan Tangerang terhitung ada 54 pasien yang terindikasi virus corona.
Pakai Jas Hujan
Tenaga medis di puskemas Kota Tangerang menggunakan peralatan sekedarnya untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.

Pasalnya, mereka tidak memiliki alat pelindung diri seperti baju hazmat saat menangani pasien yang datang ke puskesmas.
Seperti petugas kesehatan di Puskesmas Cipondoh, Kota Tangerang menggunakan jas hujan plastik saat menangani pasiennya.
"Iya pakai jas hujan," ujar Camat Cipondoh, Rizal Ridholloh kepada Warta Kota, Minggu (29/3/2020).
• Geng Georgia25 dan Slonongboy Bentrok di Tangerang, Saling Serang dengan Aneka Senjata Tajam
Para tenaga medis tersebut menggunakan jas hujan plastik dari berbagai warna, merah, kuning, biru, dan hijau.
Masker dan sarung tangan yang dikenakan pun sangat sederhana.
Rizal Ridholloh tak banyak mekanisme pemberian APD dari pemerintah pusat ke sejumlah puskesmas.
"Apakah APD itu buat rumah sakit saja atau sama puskesmas, saya juga belum tahu," ucap Rizal yang mantan Kabid Pariwisata Disbudpar Kota Tangerang ini.
• VIDEO: Mulai 1 April PT KAI Daop 1 Jakarta Berlakukan Pembatalan 21 Jadwal Perjalanan KA Lokal
Terkait APD untuk petugas medis, kata Rizal, dia akan berkoordinasi dengan dinas terkait.
"Nanti lebih jelasnya ke Dinkes (Dinas Kesehatan Kota Tangerang--Red) yang berwenang soal Puskesmas ini," kata Rizal.
Muslih, warga Cipondoh, prihatin dengan petugas medis di puskesmas yang mengenakan alat pelindung diri virus corona sekedarnya.
Dia berharap, pemerintah peka dan segera tanggap menangani penyebaran wabah Covid-19.
"Tolong bantu pegawai puskesmasnya. Kasihan pada pakai jas hujan. Mereka menangani orang yang kena corona, enggak safety," kata Muslih.
• Celurit dan Parang Jadi Senjata Saling Serang Remaja Gangster di Tangerang
Warta Kota mencoba menghubungi Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Liza Puspadewi terkait persoalan APD untuk petugas medis.
Namun, Liza Puspadewi belum memberi jawaban.
Begitu juga dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang Herman Suwarman sekaligus Ketua Gugus Covid-19 Kota Tangerang belum ada tanggapan tentang APD untuk petugas medis di Kota Tangerang. (dik)