Virus Corona
Antisipasi Mudik Lebaran Ditengah Wabah Corona, 3 Hal ini Akan Dilakukan Dirjen Perhubungan Darat
Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan saat ini masih terus dirapatkan imbauan untuk tidak mudik lebaran guna mencegah penyebaran corona
Penulis: Dian Anditya Mutiara | Editor: Dian Anditya Mutiara
Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan saat ini masih terus dirapatkan soal imbauan untuk tidak mudik lebaran guna mencegah penyebaran virus corona.
Apalagi saat ini warga di Jakarta sudah melakukan mudik awal.
Kementerian Perhubungan, melalui Dirjen Perhubungan akan melakukan beberapa simulasi untuk antisipasi mudik lebaran tersebut.
"Kami melakukan imbauan agar masyarakat tidak melakukan mudik. ada beberapa skema yang kami coba lakukan simulasinya," ujar Budi Setiyadi kepada Kompas TV seperti dikutip Wartakotalive.com, Jumat (27/3/2020).
Berikut ini 3 skema yang akan dilakukan Perhubungan Darat:
1. Kita akan mengurangi angkutan umum dari Jakarta ke Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur. Dengan begitu diharapkan akan mengurangi keinginan warga Jabotabek untuk mudik. Namun kemungkinan mereka akan beralih pakai kendaraan pribadi atau motor
• Luhut: Pemerintah Tengah Siapkan Kebijakan Tidak Mudik, Tidak Piknik Lebaran 2020
2. Untuk kendaraan logistik seperti arahan dari Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan akan diberikan keleluasaan menjalankan aktivitas kegiatan
3. Akan melakukan pembatasan sama sekali, dalam hal ini jalan tol akan tidak bisa dilalui kendaraan. Namun demikian bisa jadi kita akan mengarahkan masyarakat untuk lewat jalan-jalan nasional atau jalan propinsi tapi ini akan lebih membahayakan karena membuka kemungkinan interaksi antara pemudik dan masyarakat di sepanjang jalan Pantura.
• Kumpulan Doa Agar Terhindar dari Wabah Virus Corona Hingga Disarankan Konsumsi Kurma
Namun demikian hal ini masih akan terus dirapatkan di Kementerian Perhubungan.
"Kami mengharapkan ada pelarangan sama sekali untuk mudik. Jadi tidak ada pergerakan sama sekali. Work from home, school from home. Kita lagi rembuk tanggalnya untuk masyarakat tidak boleh mudik sama sekali," kata Budi.
Dengan pelarangan menimbulkan konsekuensi, bagaimana untuk penyekatan jalan tol, jalan nasional. Semua ini masih didiskusikan.
"Semua rekomendasi ini akan dirapatkan oleh para menteri dan dilaporkan ke presiden untuk memudahkan implementasi di lapangan," tutur Budi.
Mudik gratis ditiadakan
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi meniadakan program mudik gratis pada musim Lebaran 2020 ini.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan, terkait dengan bencana virus corona atau Covid-19, keputusan soal mudik gratis sudah disepakati untuk ditiadakan. "Sudah diputuskan untuk ditiadakan programnya tahun ini.
Semula mudik gratis ini memang akan kami adakan BUMN dan pihak swasta lainnya," kata Budi saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/3/2020).
• Terbaru, Sebanyak 14 Persen Pasien yang Sembuh Virus Corona di Wuhan Ternyata Masih Positif
Menurut dia, lngkah peniadaan mudik gratis diambil dengan pertimbangan status keadaan tertentu darurat bencana wabah penyakit virus corona yang berlaku sejak 29 Februari hingga 29 Mei 2020 mendatang.
Penghapusan mudik gratis itu menyasar program mudik dengan bus dan kapal penyeberangan. Budi juga meminta maaf pada masyarakat mengenai pembatalan mudik gratis, terutama untuk yang sudah melakukan pendaftaran.
Pihaknya meminta peran serta masyarakat Indonesia untuk tidak berpergian, apalagi melakukan mudik pada saat libur Lebaran nanti.
"Saya imbau masyarakat tidak melakukan perjalanan dulu hingga situasi kondusif. Mudik ini melibatkan banyak massa, berpotensi menjadi titik penyebaran virus tersebut, yang mudik bepergian ke daerahnya masing-masing akan berpotensi membuat wilayah persebaran Covid-19," tegas Budi.
Pengembalian tiket kereta
Sementara itu Kahumas PT KAI Daop I Eva Chairunisa mengatakan ada upaya pencegahan penyebaran Virus COVID-19 di stasiun dan kereta ditempatkan sejumlah disinfektan.
"Kami menambah perangkat cuci tangan di beberapa stasiun besar di Gambir dan Pasar Senen. Serta pemeriksaan suhu tubuh. Jika ada calon penumpang bersuhu di atas 38 derajat tidak diperkenankan untuk berangkat dengan kereta. Tiketnya akan dikembalikan 100 % dan juga bagi pendampingnya," jelas Eva.
Penerapan social distancing di stasiun dan sarana kereta pun diperketat. Mulai dari loket, tempat duduk dipasang garis pembatas.
"Bagi yang ingin membatalkan tiket tak perlu datang, tapi cukup lewat aplikasi KAI Akses. Ini berlaku untu semua pembelian tiket dari jalur manapun," tegas Eva Chairunisa kepada Kompas TV, Jumat (27/3/2020).
Eva mengingatkan untu mengakses di aplikasi, nomor identitas harus sama dengan yang tercantum pada tiket sehingga proses pembatalan bisa dilakukan.
"Tiket yang dibatalkan akan dikembalikan 100 persen," ujar Eva.
Imbauan wapres

Wakil Presiden Maruf Amin kembali mengimbau masyarakat agar tidak mudik ke kampung halaman, baik saat ini maupun Lebaran nanti.
Meski pemerintah belum memutuskan, menurut dia, masyarakat tetap harus menahan agar tak pulang terlebih dahulu.
Hal tersebut diperlukan untuk mencegah kemungkinan tersebarnya virus corona di daerah yang masih bersih atau agar sebarannya tak lebih luas lagi.
"Saya pribadi sebaiknya memang masyarakat tidak mudik. Mudik itu yang penting bagaimana silaturahmi, tetapi ada bahaya yang mungkin terjadi, baik di jalan maupun di kerumunan-kerumunan ketika berada di kampung halaman, dan ada risiko penularan Covid-19," ujar Maruf Amin, Kamis (26/3/2020).
Pada era ini, kata dia, silaturahim dilakukan bisa dengan berbagai cara, salah satunya dengan memanfaatkan komunikasi lewat teknologi.
Terlebih lagi, kata dia, agama juga mengajarkan apabila ada maslahat yang bisa didapatkan tetapi ada bahaya, maka prinsip yang harus digunakan adalah menolak bahaya itu terlebih dahulu.
Gubernur diminta ambil tindakan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta para gubernur segera mengambil langkah detail untuk mengantisipasi arus mudik jelang Idul Fitri di tengah semakin meluasnya penularan virus corona yang mengakibatkan individu terjangkit Covid-19.
Menurut Tito, berkaitan dengan hal ini, sejumlah gubernur telah dia ingatkan secara langsung.
"Saat (berkunjung) ke empat provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten dan Sumatera Selatan, saya sudah mengingatkan para gubernur untuk segera mengambil langkah-langkah detail di lapangan untuk antisipasi mudik jelang lebaran," ujar Tito dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Kamis (26/3/2020).
Menurut Tito, beberapa pemerintah daerah telah mengeluarkan imbauan agar warganya menunda mudik untuk mengurangi risiko penularan Covid-19.
Tito mencontohkan Jawa Tengah. "Pak Gubernur (Jateng) sudah mengimbau warganya untuk menunda mudik. Beliau pun sudah menjalin komunikasi dengan daerah sumber pemudik, seperti Jabodetabek dan Jawa Barat untuk mensosialisasi gerakan menundamudik tahun ini, " jelasnya.
Meski demikian, Tito mengakui bahwa dari sisi implementasi, langkah ini tidak akan secara total menghentikan arus mudik.
"Tentu dalam tingkat implementasi, kita paham juga bahwa upaya tersebut tidak berarti akan mampu mencegah arus mudik secara total keseluruhan," tutur Tito. (CC/dam)