Virus Corona

AS Bisa Jadi Pusat Persebaran Baru Corona, Hari Ini Warga New York Diminta Isolasi Diri 14 Hari

AS Bisa Jadi Pusat Persebaran Baru Corona, Hari Ini Warga New York Diminta Isolasi Diri 14 Hari

Instagram @soulbygirl
Suasana Times Square New York City yang kini sepi pengunjung menyusul wabah virus corona. Hari ini warga habis berpergian New York diminta isolasi diri. 

Ditanya apakah Amerika Serikat bisa menjadi episentrum baru penyebaran wabah virus corona, Harris mengatakan: "Kami sekarang melihat percepatan yang sangat besar dalam kasus-kasus di AS. Jadi memang ada potensi itu," ujarnya.

"... Mereka (Amerika Serikat) memiliki wabah yang sangat besar dan wabah yang intensitasnya semakin meningkat," tambah Harris.

Secara keseluruhan, wabah global ini berakselerasi sangat cepat dan dia memperkirakan peningkatan besar dalam jumlah kasus dan kematian dari 334.981 kasus dan 14.510 kematian dilaporkan.

PENUNDAAN Olimpiade Tokyo 2020 Jadi Keputusan Bersejarah, Pertama Kali Sejak Digelar di Yunani 1896

Sebelumnya, para pemimpin dari negara-negara ekonomi utama kelompok 20 atau G20 akan mengadakan konferensi video pada hari Kamis (26/3) untuk membahas epidemi virus corona atau covid-19, seperti dikatakan sumber Reuters.

Hal itu dilakukan di tengah kritik terhadap G20 yang dinilai lambat menanggapi krisis global tersebut.

Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 sepakat dalam konferensi video pada hari Senin untuk mengembangkan rencana aksi untuk menanggapi wabah tersebut yang dinilai Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund /IMF) dapat memicu resesi global.

Lakukan Aktifitas di Rumah untuk Sementara Waktu, Cara Poppy Capella Dukung Imbauan Pemerintah

Konferensi ini akan menjadi tidak mudah karena perang harga minyak antara dua anggotanya yakni Arab Saudi dan Rusia.

Selain itu, berpotensi meningkatkan ketengangan di antara dua negara anggota lainnya yakni Amerika Serikat dan China, khususnya mengenai asal usul virus corona yang telah menginfeksi 378.000 orang secara global dan membunuh lebih dari 16.500 orang.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved