Virus Corona
AS Bisa Jadi Pusat Persebaran Baru Corona, Hari Ini Warga New York Diminta Isolasi Diri 14 Hari
AS Bisa Jadi Pusat Persebaran Baru Corona, Hari Ini Warga New York Diminta Isolasi Diri 14 Hari
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya melihat penyebaran virus corona (covid-19) yang sangat cepat (very large acceleration) di Amerika Serikat .
Kondisi ini menghawatirkan AS berpotensi menjadi pusat penyebaran atau episentrum baru wabah virus corona.
Sementara itu Gugus Tugas Coronavirus Gedung Putih hari ini meminta semua Warga New York yang telah meninggalkan daerah itu baru-baru ini untuk melakukan isolasi diri selama 14 hari.
Deborah Birx, koordinator respon untuk gugus tugas, mengatakan pada konferensi pers hari Selasa bahwa 60 persen dari semua kasus baru di Amerika Serikat keluar dari area metro Kota New York.
• UPDATE Terbaru Tingkat Kematian Virus Corona Tertinggi di Amerika Serikat Disusul China dan Korea
• Ucapan Rasial Donald Trump Sebut Covid-19 Sebagai Virus China, Pejabat Gedung Putih Sebut Kung Flu
"Kepada semua orang yang telah meninggalkan New York selama beberapa hari terakhir, Anda mungkin sudah terpapar sebelum meninggalkan New York," kata Birx.
Kata Brix, sekitar satu per seribu orang ini terinfeksi. Itu sekitar delapan hingga 10 kali lebih banyak daripada di daerah lain, yang berarti ketika mereka pergi ke tempat lain untuk keselamatan mereka sendiri, mereka harus berhati-hati.
Lebih dari setengah dari semua kasus virus korona di Amerika Serikat berasal dari daerah metro New York, kata Birx. Dan 31 persen kematian AS karena corona telah terjadi di daerah itu, katanya.

Sebelumnya sejumlah gubernur negara bagian di Amerika Serikat bergabung memerintahkan warganya untuk tinggal di rumah mencegah meluasnya penyebaran virus Corona.
Ironinya, Presiden Donald Trump malah mempertimbangkan untuk melonggarkan larangan keluar rumah.
• Jumlah Korban Tewas karena Virus Corona di Italia Kembali Naik, Hari 743 Orang, Total 6.820 Orang
Padahal hingga hari ini virus Corona telah mengenai 53.000 rorang di Amerika Serikat dan menewaskan 687 orang.
Pelarangan aktivitas bisnis dan ke luar rumah bagi warga membuat harga saham menjadi semakin anjlok. Ini memicu kekhawatiran terjadinya resesi global.
Hanya saja, Trump mengatakan akan mengendurkan aturan larangan bagi bisnis di daerah yang mengalami infeksi virus Corona tingkat rendah seperti Nebraska, Idaho, dan Iowa.
Namun, negara bagian besar seperti New York, yang mengalami dampak virus Corona besar, akan tetap menjalani pembatasan.
“Jika ini diserahkan kepada para dokter, mereka akan bilang ayo tutup semua kegiatan di dunia,” kilah Trump.
• Perawat Diusir dari Indekos karena Bekerja di RS Persahabatan, Padahal Tak Tangani Pasien COVID-19
Sementara itu seperti ditulis Kontan mengutip Reuters, selama 24 jam terakhir, 85% kasus baru virus corona berasal dari Eropa dan Amerika Serikat, kata juru bicara WHO Margaret Harris kepada wartawan. Dari mereka, 40% berasal dari Amerika Serikat.