Virus Corona

Total Kematian Akibat Virus Corona di Italia Tembus Angka 6.077 Hari ini, Ini Dugaan Penyebabnya

Total Kematian Akibat Virus Corona di Italia Tembus Angka 6.077 Hari ini, Ini Dugaan Penyebabnya

AFP
Pekerja rumah sakit menyiapkan peti mati di rumah sakit Ponte San Pietro di Bergamo pada hari Selasa, di provinsi Lombardy yang telah menjadi wilayah yang paling parah terkena dampak di Italia 

Data hari ini  total kematian di Italia karena Covid-19 mencapai 6.077 orang, tertinggi di dunia.

Memang, China memiliki jumlah orang terinfeksi virus corona dua kali lipat dibanding Italia, mencapai 81.250 kasus. Namun, jumlah kematiannya lebih rendah, hanya 3.253 kasus. 

Baru Sehari Diresmikan, Pasien Mulai Berdatangan ke RS Darurat Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran

Ini berarti, angka kematian di Italia mencapai 8% dibandingkan dengan China yang cuma 4%. Sementara Jerman yang memiliki 13.000 kasus infeksi hanya memiliki 42 kasus kematian atau 0,3%. 

Walter Ricciardi, juru bicara Menteri Kesehatan Italia, mengatakan, angka kematian di negeri Menara Pisan akibat demografinya. Italia memiliki populasi manula terbanyak kedua di dunia. 

“Usia pasien yang meninggal di rumahsakit mayoritas adalah manula, dengan rata-rata usia 67 tahun,” kata Ricciardi seperti dikutip Telegraph, Senin (23/3). 

Ini 4 Kogasgabpad Bentukan TNI untuk Bantu Tangani Wabah Virus Corona, Dipimpin Jendral Bintang Dua

Sebuah studi yang JAMA Network lakukan baru-baru ini menyebutkan, hampir 40% infeksi dan 87% kematian di Italia terjadi pada pasien dengan usia lebih dari 70 tahun.

Lalu, populasi manula yang tinggi berpengaruh terhadap terbatasnya fasilitas di rumahsakit yang tersebar di negara tersebut. 

Pasien yang berusia lanjut memiliki kebutuhan untuk fasilitas yang harus memadai dan lengkap. Jaringan rumahsakit di Italia kewalahan menghadapi hal ini.

Selain itu, Ricciardi menyebutkan, mortality rate yang tinggi di Italia lantaran cara dokter atau petugas medis menghitung angka kematian

Wakil Wali Kota Bandung Positif Virus Corona, Langsung Isolasi Diri, Warga Doakan Lekas Sembuh

“Semua pasien yang meninggal di rumahsakit yang menangani virus corona dihitung sebagai pasien meninggal karena virus corona,” ujarnya.

Ricciardi menuturkan, berdasarkan reevaluasi yang National Institute of Health lakukan, hanya 12% dari total pasien yang meninggal akibat virus corona.

“Sementara 88% pasien memiliki setidaknya satu penyakit bawaan. Banyak yang memiliki dua atau tiga,” tambahnya. 

Skeptisisme terhadap data 

Para ilmuwan lainnya juga memiliki skeptisisme terhadap data kematian di Italia. Mengutip Telegraph, Martin McKee, Profesor di European Public Health, London School of Hygiene and Tropical Medicine, menyebutkan, Italia belum memiliki perhitungan terhadap gejala ringan virus corona. 

Jika lebih banyak tes dilakukan kepada orang yang asimptomatik (tidak menunjukkan gejala), maka angka kematian dirasa akan menurun. “Terlalu dini untuk membandingkan Italia dengan negara-negara lain di Eropa. Kita tidak tahu berapa banyak orang asimptomatik yang menyebarkan virusnya,” sebut McKee. 

Dampak Virus Corona, Pemerintah Diminta Lindungi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved