Virus Corona

Wilayah Eropa akan Diserang Virus Corona Selama Dua Tahun, Begini Penjelasan Ilmuwan China

Seorang ilmuwan China mengklaim, selama dua tahun wilayah Eropa diserang virus corona atau Covid-19.

Editor: PanjiBaskhara
Istimewa
Ilustrasi virus corona 

Seorang ilmuwan China mengklaim, selama dua tahun wilayah Eropa diserang virus corona atau Covid-19.

Soal Eropa diserang virus corona selama dua tahun itu dikatakan Kepala Tim Ahli Klinis Covid-19 Shanghai, Zhang Wenhong.

Zhang Wenhong mengatakan, Eropa harus meletakkan gagasan bahwa pandemi Covid-19 akan segera berakhir.

Sebagai gantinya, Benua Biru harus mempersiapkan pertempuran melawan virus corona yang dapat berlangsung hingga dua tahun.

Nomor WhatsApp Informasi Resmi Covid-19, Cukup Ketik Halo Muncul Informasi Terkini Virus Corona

Berikut Daftar Laboratorium Pemeriksa Covid-19 di Indonesia

David Bryan, Salah Satu Anggota Bon Jovi Band Mengaku Positif Virus Corona

Melansir South China Morning Post, peringatan tersebut berasal dari Zhang Wenhong, kepala tim ahli klinis Covid-19 Shanghai.

Dia merilis warning tersebut ketika negara-negara Eropa, termasuk Italia, Spanyol dan Jerman, mengalami kenaikan tajam dalam jumlah infeksi dan kematian.

Sementara, China tengah bekerja keras untuk mencegah kasus impor corona setelah melaporkan hanya satu kasus domestik baru dalam empat hari terakhir.

"Akan sangat normal jika virus datang dan pergi, dan berlangsung selama satu atau dua tahun," kata Zhang dalam konferensi video yang diselenggarakan oleh konsulat Tiongkok di kota Düsseldorf, Jerman.

"Saya dapat memberitahu Anda sekarang, lupakan gagasan bahwa pandemi ini akan segera berakhir di Eropa dalam waktu dekat," katanya kepada audiens yang sebagian besar adalah ekspatriat dan mahasiswa Tiongkok seperti dikutip dari South China Morning Post.

Zhang, yang juga direktur departemen penyakit menular di Rumah Sakit Huashan Universitas Fudan di Shanghai, sebelumnya meramalkan, epidemi di China akan memuncak antara April dan Juni.

Hal itu, sebelum jatuh kembali di musim panas, kembali secara sporadis melalui musim gugur dan musim dingin, dan memuncak lagi, meskipun mungkin dalam skala yang lebih kecil, musim semi berikutnya.

Namun, lanjutnya, karena wabah ini sekarang jadi pandemi, tidak dapat dihindari bahwa itu akan diperpanjang.

ILUSTRASI. Penyebaran virus corona di Eropa diramal akan berlangsung selama dua tahun. Inquam Photos/Octav Ganea via REUTERS

Kapan tepatnya itu dapat dikendalikan-baik musim panas ini atau berikutnya-akan tergantung pada upaya global untuk menahannya.

"Untuk mengatasi wabah ini dalam waktu singkat, langkah-langkah yang dilakukan harus sangat radikal," kata Zhang, seraya menambahkan China mampu memaksakan penutupan kota yang luas berkat fakta, bahwa wabah awal bertepatan dengan liburan Tahun Baru Imlek, ketika sekolah dan bisnis tetap ditutup.

"Kalau saja seluruh dunia bisa berhenti bergerak selama empat minggu, pandemi bisa dihentikan. Tapi saya tidak bisa membayangkan penskorsan global total yang mungkin terjadi. Bahkan di Jerman atau Eropa,” katanya.

Di beberapa daerah paling parah di Eropa, seperti Italia utara, langkah-langkah ketat seperti penguncian, jam malam dan penutupan sekolah telah diberlakukan.

Tetapi tanpa tindakan simultan di seluruh dunia, negara-negara yang memberlakukan tindakan pengendalian akan tetap terpapar pada risiko infeksi impor, seperti yang ditemukan China, kata Zhang.

Menurutnya, ketika penyakit ini menyebar lebih luas dan jumlah kematian meningkat, pemerintah dunia cenderung ubah strategi mereka, dan perkenalkan langkah-langkah isolasi dengan tingkat yang lebih tinggi.

"Saya melihat tren yang baik bahwa pemerintah menjadi semakin proaktif"

"Selama strategi semua negara menjadi semakin kuat, pengendalian pandemi yang efektif hanyalah masalah waktu," tegasnya.

Apa itu Covid-19?

Di awal tahun 2020, dunia gempar saat virus menyerang pernapasan manusia dan menyebabkan kematian, yakni Virus Corona atau Covid-19.

Lalu, apa itu virus corona? apa itu Covid-19? Seperti apa ciri-ciri virus dari Wuhan China itu? bagaimana cara virus corona menyebar?

Virus dinamakan SARS-CoV-2 awalnya dari Provinsi Wuhan, China, dengan cepat menyebar ke berbagai belahan dunia.

Virus corona atau coronavirus (CoV) merupakan keluarga virus yang menaungi virus SARS-CoV-2 yang terjadi saat ini, SARS-CoV pada 2002, dan MERS-CoV pada 2012.

Kata corona sendiri diambil dari bahasa Latin yang berarti mahkota.

Nama ini diberikan karena bentuk virus corona menyerupai mahkota.

Sedangkan penyakit yang disebabkan terinfeksi SARS-CoV-2 disebut Covid-19, yang merupakan akronim dari coronavirus disease 19.

Bagaimana gejala Covid-19?

Ciri-ciri virus corona hampir mirip dengan gejala flu, di antaranya:

  • Demam tinggi lebih dari 38 derajat Celsius
  • Batuk kering
  • Lemas
  • Sakit tenggorokan
  • Sesak atau kesulitan bernapas
  • Sakit kepala

Namun, masa inkubasi virus ini sekitar 14 hari.

Berarti, bisa jadi Anda memiliki virus tersebut hingga 14 hari sebelum Anda menyadari gejalanya.

Jika Anda memiliki gejala seperti yang tercantum di atas dalam fase 14 hari, segera periksakan diri Anda.

Bagaimana Covid-19 menyebar?

Virus corona bersifat zoonotik.

Ini berarti virus pertama kali berkembang di hewan sebelum akhirnya menyerang manusia.

Ketika sudah menginfeksi manusia, penyebaran virus corona dapat melalui droplet pernapasan.

Percikan batuk atau bersin dari orang yang terinfeksi virus corona akan menempel di permukaan benda atau kulit manusia.

Sehingga virus akan berpindah ketika manusia menyentuh benda atau melakukan kontak fisik dengan manusia lainnya.

Kemudian, virus akan menginfeksi manusia ketika tangan yang terkontaminasi oleh virus menyentuh wajah, seperti mulut, hidung, dan mata.

Siapa yang berisiko terinfeksi Covid-19?

Anda akan berisiko terinfeksi virus ketika Anda berdekatan atau melakukan kontak fisik dengan orang terinfeksi virus corona.

Namun, ada beberapa faktor yang membuat orang memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi virus corona.

Melansir Healthline, Selasa (17/3/2020), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada akhir Januari melaporkan rata-rata orang yang terinfeksi virus berada di usia sekitar 45 tahun dan dua per tiganya merupakan laki-laki.

Hal ini berarti orang tua dan laki-laki rentan terinfeksi virus corona. Selain itu, orang dengan penyakit penyerta juga lebih rentan terinfeksi Covid-19.

Bagaimana penanganan Covid-19?

Para ahli kesehatan masih berusaha menemukan vaksin serta cara penanganan yang efektif untuk menghadapi virus ini.

Namun, hingga saat ini, kebanyakan negara mengambil tindakan isolasi untuk menahan penyebaran virus corona.

Sejauh ini, para tenaga medis lebih fokus pada pengelolaan gejala saat virus bekerja pada pasien.

Sebelum pasien dinyatakan positif terinfeksi, pasien menjalani swab tenggorok dan pemeriksaan laboratorium DNA dengan Polymerase Chain Reaction (PCR).

Kemudian, tenaga medis akan melakukan monitoring dan terapi kepada pasien.

Monitoring dan terapi tersebut meliputi:

  • Isolasi
  • Implementasi PPI
  • Serial foto toraks
  • Suplementasi oksigen
  • Antimikroba empiris
  • Terapi simplomatik
  • Terapi cairan
  • Ventilasi mekanis
  • Penggunaan vasopressor
  • Observasi
  • serta pemilahan terapi penyakit penyerta.

Apa saja kemungkinan komplikasi dari Covid-19?

Komplikasi paling serius dari infeksi SARS-CoV-2 adalah sejenis pneumonia yang disebut novel coronavirus-infected pneumonia (NCIP).

Penelitian dari 138 orang dengan NCIP yang dirawat di rumah sakit di Wuhan, China, sekitar 26 persen alami penyakit yang parah dan harus dirawat di ruang ICU.

Sekitar 4.3 persen di antaranya mengalami kematian.

Sejauh ini, NCIP merupakan satu-satunya komplikasi yang terkait dengan Covid-19.

Namun, para peneliti masih mengamati komplikasi lainnya yang mungkin juga dialami pasien Covid-19, di antaranya:

  • Acute respiratory distress syndrome (ARDS)
  • Detak jantung tidak teratur (arrhythmia)
  • Kejang kardiovaskular
  • Nyeri otot yang parah (myalgia)
  • Kelelahan
  • Serangan jantung

Bagaimana cara mencegah terinfeksi Covid-19?

Untuk melindungi diri sekaligus menahan penyebaran virus corona, Anda dapat melakukan hal-hal berikut, yaitu:

  • Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik. Jika tidak bisa mencuci tangan, bersihkan tangan menggunakan hand sanitizer
  • Hindari menyentuh area wajah, seperti mata, hidung, dan mulut sebelum Anda membersihkan tangan
  • Jangan keluar rumah jika Anda merasa kurang sehat atau memiliki gejala flu
  • Hindari atau batasi kontak fisik dengan orang lain. Jika memungkinkan, usahakan berada pada jarak setidaknya satu meter dengan orang lain
  • Tutup mulut dan hidung Anda dengan tisu atau siku bagian dalam ketika batuk atau bersin. Jika Anda menggunakan tisu, segera buang tisu Anda
  • Bersihkan barang-barang yang sering Anda gunakan dengan disinfektan, seperti gawai atau handphone, laptop, meja, dan lainnya
  • Terapkan gaya hidup sehat, mulai dari pola makan, olahraga, serta hindari begadang untuk menjaga kekebalan tubuh Anda

(Kontan.co.id/Kompas.com)

Sebagian artikel telah tayang di Kontan.co.id berjudul "Warning ilmuwan China: Virus corona akan menyerang Eropa selama dua tahun!"

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved