UPDATE: Dua Hari Tembus Rp 2 Miliar, Donasi Lawan Corona yang Digalang Selebgram Rachel Vennya

Penggalangan dana melawan corona yang digalang selebgram Rachel Vennya tembus Rp 2 miliar.

Editor: Mohamad Yusuf
Instagram @rachelvennya
Rachel Vennya, selebgram yang menggalang dana untuk melawan virus corona. 

Penggalangan dana melawan corona yang digalang selebgram Rachel Vennya tembus Rp 2 miliar.

Padahal donasi untuk lawan corona itu baru digalang Rachel Vennya sejak dua hari lalu atau 16 Maret 2020.

Rachel Vennya menggalang dana melalui situs Kitabisa.com dengan tagline Tolong Menolong Lawan Covid-19.

Hingga Rabu (18/3/2020) pukul 9.20 WIB penggalangan dana oleh Rachel Vennya itu sudah mencapai Rp 2.022.741.491 dari target terkumpul Rp 2miliar.

Penggalangan dana akan dilakukan hingga 74 hari mendatang.

Bagi Anda yang ingin ikut berdonasi bisa langsung klik di sini Kitabisa.com.

Penggalangan dana melawan corona yang digalang selebgram Rachel Vennya tembus Rp 2 miliar.
Penggalangan dana melawan corona yang digalang selebgram Rachel Vennya tembus Rp 2 miliar. (kitabisa.com)

Diberitakan sebelumnya, selebgram Rachel Vennya menggalang dana untuk melawan wabah virus corona yang semakin meluas.

Tak tanggung-tanggung, hanya dalam kurun waktu kurang dari 24 jam, Rachel Vennya berhasil menggalang Rp 1,6 miliar.

Rachel Vennya menggalang donasi itu melalui situs Kitabisa.com.

Dengan tagline yang diberikan oleh Rachel Vennya, Tolong Menolong Lawan Covid-19.

Bahkan aksi Rachel Vennya itu pun kini menjadi trending di Twitter.

Hingga Selasa (17/3/2020) pukul 23.06 WIB jumlah donasi yang berhasil terkumpul Rp 1.697.353.738.

Berikut keterangan yang dikutip dari Kitabisa.com :

Teman-teman, aku mau cerita sedikit tentang kekhawatiranku sama COVID-19.

Waktu lihat berita udah ada 134 orang Positif COVID-19 dan 5 orang meninggal (data tanggal 17/3), aku langsung kepikiran apa yang bisa kita lakuin di tengah situasi ini. 

Aku seneng banget pas pemerintah bilang bisa kerja dari rumah, tapi pasti masih ada pekerja medis dan informal seperti ibu-ibu yang tetap harus bekerja untuk anaknya.

Misalnya, seorang ibu yang jadi perawat atau petugas kesehatan di rumah sakit rujukan, mereka masih harus merawat pasien positif COVID-19.

Risiko pekerjaan mereka sangat tinggi demi melindungi kita semua. 

Coba bayangin juga orang-orang yang kerja di sektor informal.

Contohnya, seorang ibu single parent yang dagang di pasar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Mereka gak bisa kerja dari rumah dan harus tetap mendapatkan penghasilan. 

Bayangin itu aja aku udah terharu sama pengorbanan mereka.

Tapi, terharu aja gak cukup, sebagai perempuan dan seorang ibu aku gak bisa diem aja.

Aku pingin bantu mereka sebisaku.

Makanya aku buat galang dana ini. 

Aku ngajak kamu dan kita semua untuk berdonasi membantu melindungi orang-orang di sektor kesehatan dan informal dari COVID-19 . Donasi di galang dana akan digunakan untuk: 

Menyediakan masker, hand sanitizer, sarung tangan plastik, dan alat perlindungan diri lainnya untuk tenaga kesehatan di Rumah Sakit rujukan COVID-19. 

Menyediakan alat perlindungan diri untuk keluarga petugas kesehatan di RS rujukan COVID-19. 

Memberikan bantuan keseharian untuk pekerja sektor informal seperti ibu-ibu pedagang agar untuk sementara bisa beristirahat di rumah.

Bentuk bantuan bisa berupa kebutuhan sehari-hari, alat sanitasi, masker, dan hand sanitizer. 

Yuk, teman-teman semua kita bantu melindungi pekerja medis dan informal dari COVID-19 dengan berdonasi mulai dari Rp 1.000 (Bisa pakai GoPay juga).

Insya Allah, donasi kita akan membawa berkah untuk kita dan keluarga, amin. 

Berikut ini cara berdonasinya: 
Klik "DONASI SEKARANG"

Masukkan Nominal Donasi
Pilih Metode Pembayaran (Go-Pay/BNI/BNI Syariah/BRI/BCA/Mandiri/Dompet Kebaikan/Kartu Kredit)
Salam, 

Rachel Vennya

Dokter 80 Tahun Lawan Corona

Nama Dokter Handoko Gunawan, Sp.P mendadak viral di dunia maya.

Dokter Handoko Gunawan merupakan dokter berusia 80 tahun.

Meski usianya sudah senja, yaitu hampir 80 tahun, Dokter Handoko Gunawan yang merupakan dokter spesialis paru-paru ini tak gentar berhadapan dengan virus corona.

Dilansir Tribun-Medan, semangat dokter Handoko Gunawan ini pun menjadi perbincangan para warganet di berbagai media sosial. Para warganet memuji keberaniannya.

Seperti yang diposting akun Arip Budiman di media sosial Facebooknya.

"Pahlawan tanpa tanda jasa!!!

dr. Handoko Gunawan, Sp. P

Salah satu dokter yang menangani pasien virus covid 19 di Jakarta.

Dengan semangat dan jiwa nasionalis beliau terus berusaha dan berjuang untuk menyelamatkan pasien virus covid 19 di negeri ini.

Dalam usianya yang mendekati 80 tahun, beliau bekerja sampai jam 3 pagi.

Mari kita doakan supaya beliau tetap sehat agar bisa menolong pasien virus covid 19 di negeri ini.

 Selamat berjuang pak dokter, doa dan dukungan seluruh rakyat negeri ini akan terus mengalir untuk Bapak

MERDEKA!!
#pahlawancovid19," tulisnya

Postingan dukungan pada dokter ini juga datang dari warganet bernama Noviana Kusumawardhani di akun Facebooknya.

Dalam postingannya dia meminta doa dari segenap warga negara Indonesia supaya mendoakan sang dokter sehingga tetap sehat dalam menjalankan tugasnya.

"Boleh tolong bantu juga doakan salah satu dokter yg handle covid dokter Gunawan ahli paru di Graha Kedoya usia sdh mendekati 80.

Saat ini beliau terus kerja sampai jam 3 pagi karena dokter yg muda banyak yg takut. Anak anaknya udah saranin jgn ikut terjun krn sudah tua tp katanya kalau dia mati jg gpp.

Mestinya kita mulai start berita2 spt ini ya drpd nebarin ketakutan terus.

Beliau adalah dokter Handoko Gunawan, dokter spesialis penyakit paru di RS Graha Kedoya.

Alumni SMAK I. Pengabdiannya luar biasa utk kemanusiaan. #pahlawancovid19," tulisnya.

Dokter Lulusan Universitas Indonesia

Dilansir Tribun Medan dari berbagai sumber dr. Handoko Gunawan, Sp.P adalah dokter paru yang menamatkan pendidikan Kedokteran Umum dan Spesialis Mata di Universitas Indonesia.

Ia Berpraktik di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (RS MMC).

Setiap harinya biasanya dr. Handoko Gunawan memberikan bantuan layanan medis seperti: Biopsi Paru, tes Fungsi Paru, Bronkoskopi, Pengobatan TBC, Konsultasi Paru dan Pernapasan.(*)

Per Senin (16/3/2020), sebanyak 80.860 orang di China telah terinfeksi virus corona atau covid-19.

Menurut thewuhanvirus.com, 3.213 orang telah meninggal dunia akibat virus corona tersebut.

Sementara itu, 67.752 warga China berhasil sembuh dari virus corona itu.

Virus Corona telah mewabah di China sejak Januari 2020.

Awalnya, virus corona berasal dari Kota Wuhan.

Pasien dengan gejala ringan virus corona COVID-19 beraktivitas saat menjalani perawatan di sebuah pusat pameran yang diubah menjadi rumah sakit darurat di Wuhan, Hubei, China (17/2/2020). Data hingga Rabu (19/2/2020) ini, korban meninggal akibat virus corona di China sudah mencapai 2.000 orang setelah dilaporkan 132 kasus kematian baru. (AFP/STR/CHINA OUT)
Pasien dengan gejala ringan virus corona COVID-19 beraktivitas saat menjalani perawatan di sebuah pusat pameran yang diubah menjadi rumah sakit darurat di Wuhan, Hubei, China (17/2/2020). Data hingga Rabu (19/2/2020) ini, korban meninggal akibat virus corona di China sudah mencapai 2.000 orang setelah dilaporkan 132 kasus kematian baru. (AFP/STR/CHINA OUT) ((AFP/STR/CHINA OUT))

Dilansir Tribunnews, tingkat kesembuhan pasien sebesar 83,79 persen.

CNN melaporkan, China memiliki metode pengobatan yang ampuh dalam menyembuhkan pasien Corona.

Ketika para ilmuwan berlomba untuk menemukan obat dan vaksin, China beralih ke pengobatan tradisional.

China meyakini pengobatan kuno dapat membantu.

"Dengan menyesuaikan kesehatan tubuh dan meningkatkan kekebalan, pengobatan tradisional China dapat membantu merangsang kemampuan pasien untuk melawan dan pulih dari penyakit," kata Yu Yanhong, wakil kepala China's National Administration of Traditional Chinese Medicine, dalam konferensi pers minggu lalu.

 Beda Keterangan, Polisi: WNA China di Kendari Datang dari Jakarta, Kemenkumham: Mereka dari China

 Bergaya 80-an, Ini Penampakan Kali Pertama Dian Sastro Nyanyi di Video Klip Bersama Diskoria

 Pasang Foto Jokowi-Maruf dan Kasih Pesan Ini di Twitter, Iwan Fals Diserbu Netizen

Yu menambahkan, penggunaan obat tradisional merupakan cara yang efektif.

Pasalnya, obat tradisional telah membantu melawan virus di masa lalu.

SARS tahun 2002-2003 yang menewaskan ratusan orang di China telah ditumpas berkat obat tradisional.

Sejauh ini, lebih dari 50.000 pasien virus Corona telah keluar dari rumah sakit di China.

Sebagian besar dari mereka sembuh karena mengonsumsi obat tradisional China.

Yu mengatakan, itu merupakan bukti kemanjuran atas penggunaan obat tradisional China dan obat dari luar negeri secara bersamaan.

"Kami bersedia berbagi pengalaman yang dialami China dan solusinya dalam mengobati Covid-19," ujar Yu.

  Cara Mudah Membuat Disinfektan Sendiri di Rumah Ala Najwa Shihab, Cukup Pakai Bayclin

 Komentar Pedas Hotman Paris, Melihat Tumpukan Penumpang MRT-Transjakarta Akibat Kebijakan Anies

 Anies akan Berikan Insentif Rp 215.000 Per Hari untuk Petugas Medis Corona

Scio.gov.cn melaporkan, dalam uji coba klinis terhadap 102 pasien bergejala ringan di Wuhan..

Pasien yang meminum kombinasi obat tradisional dan Barat dibandingkan dengan kelompok kontrol yang hanya menerima pengobatan Barat memiliki tingkat pemulihan 33 persen lebih tinggi.

Dalam studi lain dari kasus yang lebih serius, pasien yang menerima perawatan kombinasi juga lebih cepat sembuh daripada kelompok kontrol.

Seorang paramedis laboratorium menguji sampel virus di Laboratorium Hengyang, Provinsi Henan pusat Kota Cina. Rabu (19/02/2020). Data terakhir tercatat korban tewas akibat epidemi virus coronavirus COVID-19 melonjak menjadi 2.112 dan pada Kamis (20/02/2020) ada 108 orang lagi meninggal di Provinsi Hubei, Kota pusat penyebaran yang paling parah dari wabah Corona tersebut. (STR/AFP)/China OUT
Seorang paramedis laboratorium menguji sampel virus di Laboratorium Hengyang, Provinsi Henan pusat Kota Cina. Rabu (19/02/2020). Data terakhir tercatat korban tewas akibat epidemi virus coronavirus COVID-19 melonjak menjadi 2.112 dan pada Kamis (20/02/2020) ada 108 orang lagi meninggal di Provinsi Hubei, Kota pusat penyebaran yang paling parah dari wabah Corona tersebut. (STR/AFP)/China OUT ((AFP/STR))

Pasien yang diberikan pengobatan tradisional juga memiliki tingkat oksigen yang lebih besar dalam darah dan jumlah limfosit yang lebih tinggi.

Hal-hal di atas merupakan indikator penting dari kesehatan pasien yang pulih.

Perawatan menggunakan obat tradisional China tidak hanya diterapkan di Wuhan.

Di provinsi Zheijang timur, lebih dari 95 persen pasien Corona telah diberi obat-obatan tradisional pada akhir Februari, menurut Global Times.

Di Beijing, rasio itu mencapai 87 persen.

Juru Bicara Komisi Kesehatan Beijing, Gao Xiaojun, mengatakan 92 persen yang menerima pengobatan tradisional telah menunjukkan peningkatan.

"Pengobatan tradisional China telah berperan aktif dalam meningkatkan tingkat pemulihan dan menurunkan tingkat kematian di antara pasien," kata Gao.

Hingga akhir Februari 2020, lebih dari 85 persen dari semua pasien Corona di China (sekitar 60.000 orang) telah menerima pengobatan tradisional dengan obat antivirus umum.

Obat yang Digunakan dan Keraguan

Xiong Qingzhen, seorang insinyur yang menjadi pasien sembuh Corona, membeberkan obat tradisional yang digunakan rumah sakit di China.

Pengobatan tradisional yang diterima adalah sup cokelat, obat tradisional China yang merupakan campuran lebih dari 20 herbal, seperti ephedra, ranting kayu manis, dan akar manis (licorice).

Xiong menceritakan, dia telah dirawat di rumah sakit selama lebih dari dua minggu pada Februari.

Dia menjalani perawatan intensif di sebuah rumah sakit darurat yang dikelola oleh dokter Pengobatan Tradisional China.

Tidak ada obat dari Barat yang disediakan selain obat untuk riwayat penyakit pasien sebelumnya, seperti tekanan darah tinggi.

Selama itu, setiap pagi dan sore, pria 38 tahun tersebut menerima sekantong sup cokelat dari paramedis.

Sup cokelat adalah pengobatan tradisional yang digaungkan pemerintah China sebagai obat untuk memberantas wabah virus Corona.

Sup tersebut dianggap sebagai pembersih paru-paru dan detoksifikasi.

Namun, dia menolak untuk meminumnya.

Tak seperti kebanyakan pasien lainya, Xiong skeptis akan kemanjuran sup cokelat tersebut.

"Menurut pendapat saya, itu adalah plasebo belaka," kata Xiong.

Xiong pun dinyatakan sembuh pada akhir Februari.

Sementara itu, di luar negeri, obat herbal juga diragukan oleh para ahli media Barat.

Para ahli telah lama mempertanyakan keamanan dan efektivitasnya, termasuk Yanzhong Huang, ahli senior untuk kesehatan global di Dewan Hubungan Luar Negeri yang berbasis di Washington.

"Anda harus sadar bahwa 80 persen (dari pasien coronavirus) adalah kasus ringan."

"Bahkan jika mereka tidak melakukan apa-apa, pada akhirnya mereka akan pulih," katanya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 85 Persen Pasien Corona di China Sembuh karena Obat Tradisional. Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Sosok Dokter Handoko (80), Kakek Lulusan UI yang Berjuang Menangani Pasien Terpapar Virus Corona

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved