Virus Corona
KHAWATIR Pelajar Keluyuran, Ribuan Satpol PP DKI Sisir Tempat Bermain Anak Terkait Wabah Corona
Satpol PP DKI mengerahkan ribuan personelnya untuk menyisir tempat-tempat bermain yang berpotensi didatangi pelajar menyusul diliburkannya sekolah.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
"Oleh sebab itu, semua kebijakan baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah akan dan harus ditelaah secara mendalam."
"Agar efektif menyelesaikan masalah dan tidak memperburuk keadaan," tutur Jokowi.
• Kepala BNPB: Saling Menyalahkan Soal Virus Corona Hanya Membuat Imunitas Tubuh Berkurang
Presiden Jokowi juga menginstruksikan seluruh jajarannya untuk mempercepat agenda kerja kementerian.
Di saat yang bersamaan, Presiden juga meminta agar program kerja kementerian terkait turut diarahkan untuk mengantisipasi.
Sekaligus, mengedukasi masyarakat pada hal-hal yang berhubungan dengan penanganan pandemi global virus corona (Covid-19) di Indonesia.
• TERMASUK 6 Pasien di RSUP Persahabatan, Total Sudah Delapan Pasien Virus Corona Sembuh
Hal itu disampaikan Jokowi saat memimpin rapat melalui telekonferensi kepada Kabinet Indonesia Maju di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (16/3/2020).
"Saya mengajak kita semuanya untuk yang berkaitan dengan program-program yang ada."
"Agar dalam rangka mengedukasi masyarakat semuanya diarahkan agar bisa berkaitan dengan yang ada hubungannya dengan Covid-19," pinta Jokowi.
• Pasien Virus Corona yang Kabur dari RS Persahabatan Kini Dirawat di RS Polri Kramat Jati
Seperti program-program di Kementerian Dalam Negeri misalnya, Jokowi meminta agar kementerian tersebut dapat berkoordinasi kepada para kepala daerah."
Agar, menelurkan kebijakan yang tepat sasaran, yang pada akhirnya dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan akibat persebaran virus corona.
"Policy yang bisa tepat sasaran sehingga bisa mengurangi pergerakan, mengurangi pertemuan-pertemuan."
• Anies Baswedan Ungkap Ada Dokter dan Perawat Tertular Virus Corona dari Pasien
"Sehingga dengan ini kita akan bisa mengurangi dampak dari Covid-19," ucapnya.
Demikian halnya dengan sektor pendidikan yang menjadi bidang dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar kementerian tersebut melakukan kalkulasi mendetail terkait kebijakan meliburkan (belajar dari rumah) sekolah.
• Anies Baswedan Liburkan Sekolah Dua Pekan, PDIP: Wali Kota Solo Sudah Duluan
Di mana, kondisi di tiap sarana pendidikan atau wilayahnya berbeda-beda.
Meski demikian, Presiden mengatakan pihaknya memberikan prioritas bagi kesehatan dan keselamatan masyarakat.
"Tetapi yang paling penting memang kita harus memulai belajar dari rumah kalau memang harus diliburkan," ucap Presiden.
• Berstatus Bencana Non Alam, Pemerintah Bentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona
Selain itu, Presiden kembali menyinggung pentingnya pembatasan sosial (social distancing) sebagai upaya mengurangi laju persebaran virus corona.
Terkait hal tersebut, Kepala Negara telah mengimbau agar masyarakat mulai mengurangi aktivitas di keramaian.
"Untuk perusahaan-perusahaan atau pemerintah juga bisa melakukan kerja dari rumah dan juga beribadah di rumah."
• PASIEN Kasus 1 dan 2 Pulang ke Depok, Masih Harus Pakai Masker Meski Sudah Sembuh
"Ini, sekali lagi, untuk mengurangi pergerakan karena social distancing itu penting sekali," bebernya.
Presiden Jokowi mengingatkan, kebijakan melakukan aktivitas di rumah perlu ditingkatkan guna menekan penyebaran virus corona (Covid-19).
Ada pun, kegiatan yang dimaksud oleh Presiden Jokowi yakni bekerja, belajar, juga beribadah dilakukan di rumah.
• 96 Pasien Virus Corona di Indonesia Tersebar di Delapan Daerah
"Kebijakan belajar dari rumah, bekerja dari rumah, dan ibadah di rumah perlu terus digencarkan untuk mengurangi pengurangan penyebaran Covid-19," kata Jokowi.
Meski demikian, Jokowi memastikan pemerintah tetap akan menyediakan pelayanan kepada masyarakat.
Sehingga, aktivitas masyatakat selama di rumah dapat dilakukan dengan tenang.
"(Pemerintah) tetap mempertahankan pelayanan untuk masyarakat, baik itu kebutuhan pokok, layanan kesehatan, juga layanan publik lain," jelas Jokowi. (faf/Fransiskus Adhiyuda)