Virus Corona
Ironi Ajakan Social Distancing di Transjakarta, Bukannya Penumpang Berjarak, Malah Kian Dempet
Ironi Ajakan Social Distancing di Transjakarta, Bukannya Penumpang Berjarak, Malah Kian Dempet
Istilah Social Distancing hari-hari ini menjadi populer.
Namun fakta di lapangan menjadi sebuah ironi karena ajakan menjaga jarak antarorang atau antarpenumpang yang terjadi malah berdempet-dempetan.
Ironi tersebut antara lain bisa disaksikan di hampir semua halte Transjakarta.
• Armada Dibatasi, Antrean Panjang Calon Penumpang Mengular di Halte Bus TransJakarta Cawang-UKI
• Penumpukan Penumpang Transjakarta, Anggota DPRD Minta Pemprov DKI Kaji Ulang Pembatasan Armada
Akun Instagram @PT_Transjakarta, misalnya, mengawali ajakan sosial Distancing itu dengan kalimat pembuka.
Sahabat TiJe, yuk bantu cegah penularan Covid 19 dengan Social Distancing!
Apa itu Social Distancing? .
Social Distancing adalah membatasi interaksi antar warga (Mengurangi perjumpaan, menghindari kontak fisik, menjauhi tempat-tempat berkumpul orang banyak). Social distancing yang berlaku di Transjakarta untuk memberikan jarak antar individu sejauh 1 atau 2 meter dalam area publik.
Nah Ironi itu kemudian muncul dari tanggapan sebagian besar netizen di kolom komentar akun tersebut.
Malah bukan ajakan itu disambut, yang muncul nada kepanikan.
Warta Kota sajikan beberapa komentar teratas di akun resmi Transjakarta tersebut.
• Ketua DPRD DKI Minta Anies Baswedan Koordinasi dengan Pemerintah Pusat soal Kebijakan Virus Corona
sylvie_fransiska: Kalo perlu distancing sejauh 1mtr. Apa jadinya min kalau rencana armada rutenya dikurangi dr 248 jd cuma 13... Apa ga smakin crowded mengingat per armada bs nunggu 20mnt.
mrsoliviaandriany: Apakah benar jam 6 pagi - 18 malem? Gimana yang masih bekerja?
jajang.budiman.944: Kalau di Tj mana bisa jaga jarak 1-2 m 1 Mili aja enggak
tin_xtina: Mending banyakin armada bus nya, jadinya gak terlalu ramai tiap bus nya.
johanaarnes: Cara nya gimana kalo di dalam bus Transjakarta min? Sedangkan kalo sudah penuh aja masih suka d suruh masuk lagi sama petugasnya bahkan sampai sesak.. lalu gimana caranya membatasi nya min?
dinariii: Bagaimana penerapan social distancing di dalam bis yg padat terutama di jam sibuk? Pagi hari dan jam pulang kantor? Mohon pencerahan. Terima kasih
Fakta Lapangan
Penumpukan penumpang terjadi di beberapa halte Transjakarta, Senin (16/3/2020) pagi.
Hal tersebut terjadi karena kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang melakukan pembatasan operasional angkutan umum salah satunya Transjakarta.
Pihak Transjakarta pun meminta kepada penumpang agar mengikuti instruksi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Demi kebaikan kita bersama, Transjakarta mengimbau pelanggan untuk bersabar dan meminta pengertianya untuk tetap menjaga jarak antar individu guna minimalisir penularan COVID 19 atau virus corona.
Hal ini sesuai dengan instruksi dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dan himbauan dari Organisasi Kesehatan Dunia, WHO.
Dalam upaya meminimalisir penyebaran Virus COVID-19 atau Corona dengan bekerja beribadah dan belajar di rumah.
• Sekolah Diliburkan 2 Minggu, Ruangguru Luncurkan Sekolah Online Gratis
Untuk itu, Transjakarta menyarankan kepada masyarakat yang tidak mempunyai keperluan mendesak
untuk melakukan kegiatannya dari rumah demi kemananan dan kenyamanan bersama.
"Namun jika terpaksa harus pergi ke luar, masyarakat disarankan untuk tetap mengikuti intruksi dan kebijakan yang telah diumumkan oleh Gubenur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan," kata Nadia Diposanjoyo, Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta, dalam siaran tertulisnya, Senin (16/5/2020).
"Mengenai pembatasan frekuensi operasional Transportasi Umum selama 14 hari ke depan mulai hari ni 16 – 30 Maret 2020," tambahnya.
• Ditpolairud Polda Metro Jaya Gagalkan Penyelundupan 27 Satwa Dilindungi dari KM Dobonsolo
Perlu ditekankan, agar masyarakat yang beraktivitas di luar rumah dan menggunakan Transjakarta.
Untuk tetap mengikuti arahan dari petugas baik yang berada di dalam bus ataupun di halte.
Hal ini ditujukan agar pelanggan bisa terarahkan dengan baik demi kenyamanan bersama.
Mengingat proses penularan virus Corona sendiri bisa terjadi dengan sentuhan fisik jarak dekat atau Close Contact.
Selanjutnya masyarakat tetap diimbau untuk sebaiknya membatasi ruang gerak dan bersentuhan
dengan individu lain.
• MRT Jakarta Bakal Evaluasi Pembatasan Jadwal Kereta Menyusul Merebaknya Kasus Virus Corona
Dengan cara membatasi ruang gerak dan berkumpul sementara waktu guna meminimalisir penyebaran virus.
"Untuk itu, tentunya kami memohon pengertian dan kesabaran pelanggan setia kami, untuk kebaikan bersama," ujarnya.
Sementara itu untuk melayani mobilitas pelanggan hari ini, Transjakarta menurunkan sebanyak total 290 unit bus .
Terdiri dari gabungan bus Maxi dan bus gandeng dan akan melayani di 13 koridor Transjakarta.
Sebagai antisipasi penumpukan kembali terjadi, pihaknya mengimbau untuk mengatur waktu perjalanan sebaik-baiknya dengan menghindari jam-jam sibuk.
Hal ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan terjadinya berdesak-desakkan di dalam bus.
"Sebagai pengingat, operasional kami sore ini hanya sampai pukul 18.00 WIB. Sehingga kami imbau pelanggan untuk mengatur sebaik baiknya jadwal perjalanan pulang ke rumah sebelum jam 18.00 WIB dan kembali memastikan tidak berdesak-desakan," jelasnya.
• VIDEO : Cegah Penyebaran Virus Corona, Terminal Kalideres Rutin Disemprot Disinfektan
Tujuh Imbauan Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menganjurkan seluruh warga Jakarta untuk melakukan Social Distancing Measure.
Hal ini terkait dengan upaya pencegahan penularan virus corona (COVID-19) di wilayah Jakarta.
"Dalam menjalani hari-hari ke depan, warga Jakarta harus melakukan yang biasanya disebut sebagai Social Distancing Measure, yaitu menjaga jarak antar warga, mengurangi perjumpaan, mehindari kontak fisik, menjauhi tempat-tempat berkumpul orang banyak," tutur Anies dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Minggu (15/3/2020).

Anies Baswedan umumkan tujuh kebijakan dalam tangani Corona di Jakarta.
Anies menyampaikan, seluruh warga harus waspada dan disiplin dalam mengatur interaksi.
Pasalnya, menurut Anies, penularan virus corona terjadi karena interaksi dari orang ke orang.
"Karena itu kita semua harus ambil tanggung jawab, kita semua harus terlibat, kita semua harus mencegah," lanjutnya.
Anies mengatakan, Social DIstancing Measure ini bisa tindakan pencegahan penularan virus tersebut.
• Pemain Film James Bond Positif Virus Corona, Olga Kurylenko Mengaku Demam dan Kelelahan
Dalam melaksanakan Social Distancing Measure tersebut, Anies menyampaikan sejumlah hal yang harus dilaksanakan warga Jakarta:
1. Jangan keluar rumah kecuali amat penting
Anies meminta seluruh warga Jakarta untuk tidak keluar rumah kecuali karena memiliki urusan yang amat penting.
"Sebisa mungkin kerjakan pertemuan secara jarak jauh, jalankan ini dengan serius untuk seluruh anggota keluarga," tegas Anies.
"Selamatkan diri sendiri, selamatkan keluarga, dan itu artinya menyelamatkan orang banyak," tambahnya.
2. Hindari tempat yang berpotensi jadi wahana penularan
Anies juga meminta warganya untuk menghindari tempat-tempat yang berpotensi menjadi wahana penularan virus corona.
Tempat-tempat yang dimaksud, Anies menyebutkan, seperti kawasan yang penuh pengunjung atau kegiatan yang membuat antar warga berdekatan.
3. Tunda kegiatan pengumpulan orang banyak
Gubernur pun mengimbau warganya untuk menunda semua kegiatan pengumpulan orang banyak.
"Walaupun kegiatan yang mulia, walaupun kegiatan yang baik, dan dirasa perlu, tapi jika tidak urgent maka tunda saja, misalnya arisan, pengajian, rapat-rapat majelis taklim, dan sebagainya," ujar Anies.
4. Melaksanakan ibadah di rumah
Terkait kegiatan keagamaan atau peribadatan dalam kondisi seperti saat ini, Anies mengimbau warga Jakarta untuk melaksanakannya di rumah.
"Tunda semua kegatan yang sifatnya bersama-sama sampai kondisi penularan Covid-19 telah terkendali dengan baik," tuturnya.
5. Tunda kegiatan resepsi
Selain itu, Anies juga meminta warga Jakarta untuk menunda resepsi pernikahan.
Namun, jika resepsi pernikahan mendesak untuk dilaksanakan, terdapat prosedur yang harus dipatuhi oleh penyelenggara resepsi.
"Tunda kegiatan resepsi, jika resepsi pernikahan memang harus dilaksanakan maka penyelenggara harus melakukan langkah tegas dan disiplin," tutur Anies.
Berikut persyaratan yang harus dipenuhi apabila tetap menyelenggarakan resepsi pernikahan kondisi wabah saat ini:
1. Ada petugas pemeriksa suhu tubuh para tamu sebelum masuk ruangan acara
2. Harus ada ruangan isolasi untuk tamu, bila ada tamu yang tidak sehat bisa diantar ke ruangan tersebut.
3. Harus ada hand sanitizer di pintu masuk dan pintu keluar
4. Tidak boleh ada jabat tangan, lakukan interaksi secara tanpa bersentuhan.
Anies menegaskan prosedur tersebut harus dilaksanakan secara disiplin untuk menghindari penularan virus corona.
"Saya berpesan kepada semua penyelenggara acara pernikahan, prosedur itu harus dilaksanakan dengan disiplin, jangan merendahkan resiko penularan," tegasnya.
6. Ingatkan Anak untuk Tidak Berpergian
"Saya mengajak para orang tua untuk mengingatkan anak-anak agar tidak berpergian saat ini, resiko penularannya sedang tinggi," kata Anies.
Anies menegaskan, ditiadakannya kegiatan belajar di sekolah dan di kampus bertujuan supaya semua warga dapat berada di dalam rumah.
"Ditiadakannya kegiatan belajar di sekolah, ditiadakannya perkuliahan di kampus ,jangan dianggap sebagai masa liburan," tegasnya.
"Tujuannya adalah agar semua bisa berada di rumah, jadi jangan berpergian dan jangan membuat kegiatan-kegiatan bersama di luar rumah walaupun sekolah tidak berkegiatan dan kampus tidak berkegiatan," tambah Anies.
7. Jangan pergi ke luar kota
Terakhir, Anies berpesan pada warga Jakarta untuk tidak berpergian ke luar kota.
"Tunda rencana pulang kampung sampai kondisi penularan terkendali," lanjut Anies.
"Jangan sampai ada di antara kita yang pulang kampung dan tanpa disadari justru membawa virus tersebut ke kampung halaman atau ke wilayah lain," sambungnya.
Anies menyampaikan, saat ini Jakarta sudah menjadi suatu tempat terjadinya penularan virus corona dari satu pribadi ke pribadi lain.
Dalam menghadapi situasi ini, Anies mengimbau warga Jakarta untuk tidak panik dalam mengahadapi penyebaran virus corona.
Kendati demikian, Anies menegaskan pada warganya untuk tidak menganggap 'enteng' pandemi corona ini.
"Jangan panik tapi juga jangan sekali-kali menganggap enteng, jangan menganggap ringan masalah Covid-19 ini. Kita harus waspada dan kita harus disiplin dalam mengatur interaksi," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cegah Corona, Anies Minta Warga Jakarta Laksanakan Social Distancing Measure. Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani