Virus Corona
Armada Dibatasi, Antrean Panjang Calon Penumpang Mengular di Halte Bus TransJakarta Cawang-UKI
Jumlah armada angkutan untuk mengantisipasi penyebaran virus coronal dibatasi, antrean penumpang pun terjadi di banyak lokasi halte Bus TransJakart.a
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Fred Mahatma TIS
Milli berharap Pemprov DKI segera meninjau ulang pembatasan tersebut dan segera menambah armada MRT dan Transjakarta sehingga penumpukan tidak berulang pada sore jelang pulang kerja nanti.
Menurutnya Fraksi PSI mendukung kebijakan bekerja dari rumah dan upaya mengurangi interaksi fisik di publik yang dapat meningkatkan penyebaran corona, akan tetapi pemerintah perlu memberi waktu untuk pihak swasta dan publik menyesuaikan dan mengadopsi kebijakan tersebut.
“Dunia usaha membutuhkan waktu transisi untuk mengadopsi imbauan bekerja di rumah, itu pun baru diungkap Jumat sore lalu, tidak bisa otomatis semua pekerja di-rumahkan,” kata dia.
Langkah memerangi infeksi virus corona seharusnya dilakukan dengan memperbanyak armada Transjakarta dan gerbong MRT yang beroperasi sehingga penumpang bisa tersebar dan langsung terangkut.
“Masa tunggu penumpang harusnya dipersingkat. Penumpukan massa di ruang tertutup yang sempit seperti halte justru membuat sarang infeksi,” jelasnya.
Selain itu Milli meminta Pemprov DKi memastikan adanya pembersihan armada bus dan gerbong MRT secara berkala dengan disinfektan di halte-halte terakhir dari setiap rute.
Serta memastikan semua pegawai yang bertugas terlindungi dengan penyediaan masker dan sarung tangan yang memadai untuk mereka.
“Dengan ada ya penumpukan, petugas juga kesulitan melakukan pembersihan armada bus dan gerbong. Petugas dan pegawai juga menerima resiko tinggi terpapar infeksi,” imbuhnya.
FOLLOW US
Menuggu sampai 1 jam
Senin pagi terjadi antrian mengular di terminal bus Transjakarta koridor 13 Puri Beta, Ciledug.
Antrian hingga ke jalanan.
Dengan adanya pembatasan armada bus Transjakarta, orang harus menunggu di halte sampai 1 jam lebih.

Seperti dialami Tita yang berkantor di Kuningan, Jakarta Selatan. Meski koridor 13 C jurusan Kuningan-Ciledug tak beroperasi namun dia tetap menunggu untuk naik ke arah Blok M.
"Ini saya hampir 1 jam belum naik juga karena emang dibatasi yang masuk ke dalam bus," ujar Tita.
Hal senada juga dikeluhkan rekan kerja Tita yang bernama Edo.