Virus Corona

Live Streaming Kompas TV, Observasi Virus Corona Selesai, ABK Diamond Princess Pulang ke Tanah Air

Berlangsung di Live Streaming Kompas TV mengenai observasi ABK Diamond Princess, pada Minggu (15/3/2020).

Editor: PanjiBaskhara

Sementara itu Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman meminta WNI di Kapal Diamond Princess yang menjadi epicentrum baru penyebaran virus corona bersabar.

Ia memastikan pemerintah akan mengevakuasi mereka sesegera mungkin.

"Kami berpesan, agar sedikit bersabar karena pemerintah akan menjemput segera. Keputusan politik sudah diambil oleh Presiden Joko Widodo," kata Fadjroel melalui keterangan tertulis, Selasa (25/2/2020).

Ia menambahkan pemerintah tengah menyiapkan langkah-langkah teknisnya, sebagaimana disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Fadjroel juga menambahkan pihak KBRI Tokyo dan Kementerian Luar Negeri sudah berkomunikasi dengan WNI di Kapal Diamond Princess.

Ia juga menyatakan pemerintah telah menyediakan logistik bagi mereka. Fadjroel memastikan pemerintah memberi perlakuan yang sama antara WNI di Wuhan, China dengan WNI di Kapal Diamond Princess.

"Perlakuan sama terhadap WNI yang terdampak virus corona juga berlaku baik yang di Provinsi Hubei, kapal Diamond Princess, maupun yang berada kapal World Dream," kata Fadjroel.

"Tidak ada seorang pun yang akan ditinggalkan pemerintah. Dan itu keputusan politik yang sudah diambil oleh Presiden Joko Widodo," lanjut dia.

9 Penumpang Kapal Positif Virus Corona

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memastikan, 9 warga negara Indonesia ( WNI) yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) Diamond Princess dirawat dengan baik oleh otoritas Jepang.

Dari sembilan WNI itu, lima orang di antaranya dirawat di rumah sakit, sedangkan empat orang sisanya masih di kapal.

"Sembilan WNI dirawat baik oleh Jepang. Sembilan itu baru demam-demam, buat saya mereka dirawat dengan baik dan dalam kondisi yang tidak berat," ujar Terawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (25/2/2020).

"RS yang merawat kelasnya Jepang lho, bukan kelasnya kita. Artinya Jepang otomatis nek ngerawat bagus," kata dia.

Sementara itu, 69 WNI lain yang masih dalam kondisi sehat, menurut Terawan, pemerintah sangat berhati-hati untuk memulangkan mereka.

Mantan Kepala RSPAD itu mengatakan, Pemerintah RI terus bernegosiasi dengan otoritas Jepang untuk proses evakuasi.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved